"jangan melihatnya" ucap sungwoon berbalik dan dan menutup mata daehwi.
"ikut aku" ucap sungwoon lagi mengambil kotak itu dari tangan daehwi dan meletakannya di ruang meja makan. Ia menarik daehwi pergi dari sana mengambil jaketnya yang ia taruh di kursi ruang tv dan membawa daehwi keluar dorm.
"yakk yakk kalian mau kemana?" tanya manajernya yang tak sengaja bertemu mereka di lift.
"pergi hyung.. besok masih tidak ada jadwal kan, bisa aku dan daehwi pergi?"
"tapi itu sangat berbahaya kalian tau banyak sekali penguntit diluar"
"kami akan hati-hati, tenang saja.. boleh kan hyung?" pinta sungwoon pada managernya.
"memangnya kalian mau kemana jam segini? daehwi kau tak apa-apa?" tanya managernya pada daehwi yang sejak tadi bersembunyi di belakang sungwoon.
"ia baik-baik saja.. hanya butuh udara segar. hyung tau kan ia mudah stress" ucap sungwoon beralasan.
"baiklah kalau begitu hati-hati dan jangan matikan handphone kalian, jika ada apa-apa aku akan menelpon kalian dan kalian juga harus menelponku jika terjadi apa-apa.. kalian mengerti?"
"nde hyung" jawab keduanya.
.
.
Sungwoon menyetopkan taksi di pintu belakang apartemennya.
"masuk" ucap sungwoon menyuruh daehwi masuk dan ia pun ikut masuk.
"mau kemana?" ucap supir taksi itu
"kemana saja" ucap daehwi yang menatap kearah luar jendela.
Daehwi tak menangis, ia hanya diam saja seolah airmatanya sudah kering tak tersisa. Dan itu membuat sungwoon khawatir.
"kau tak apa?" tanya sungwoon.
"kepalaku sakit.. aku lelah. aku ingin tidur" ucap daehwi menutup matanya dan menyandarkan kepalanya .
"pak, tolong ke shila stay seocho." ucap pinta sungwoon ke supir taksi itu.
.
.
Sementara itu di dorm.
Jihoon mendorong tubuh jinyoung menjauh.
"mian hyung" ucap jinyoung yang tadi tanpa sadar mencium jihoon.
"aku pergi" ucap jihoon memilih menghindar dari jinyoung. Ini salahnya karna ia menangis di depan jinyoung.
"apa ini?" ucap jihoon memungut paketan yang ditinggalkan daehwi. ia membuka paket itu.
"jinyounggg~aaaa" teriak jihoon setelah membaca kartu ucapan itu.
"ada apa hyung?" ucap jinyoung berjalan gontai dari arah dapur.
"apa ini?" tanya jihoon memberikan kartu dan paket itu pada jinyoung. Jinyoung masih bingun dengan apa yang terjadi ia hanya bisa diam.
"kau masih tak menyerah? jinyoung~aa sudah cukup. Aku sudah lelah, guanlin sudah tau tentang kita jadi kumohon jangan memperumit masalahku lagi. Kembalilah pada daehwi jika kau ingin kembali dan mencintainya tapi kau takkan bisa memilikiku lagi." ucap jihoon marah dan pergi meninggalkan jinyoung sendiri. seharian ia sudah pening dengan masalahnya dan guanlin kemudian jinyoung datang dan menciumnya tiba-tiba sekarang jinyoung memberikan hadiah ini.
"ini salah paham ini bukan untuk jihoon, ini untuk daehwi, aku membuat ini untuk daehwi hanya untunya. Tapi bagaimana bisa ini terjadi" gumam jinyoung, ia langsung mengeluarkan hp nya dan menelpon pihak toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Pekat
Roman d'amourjinyoung x daehwi x sungwoon Ku hanya ingin terus berada disampingnya, tapi Sepertinya ia tak mengingkanku. Apa Aku hanya pelampiasan Saja? Dan Orang Pernah Ada dihatiku tiba tiba kembali. (Daehwi) Ku bahagia Ada disisinya .Ku ingin ia tetap disamp...