"Menghindarlah, dorong aku menjauh jika kau tidak mengingkannya" ucap sungwoon menempelkan bibirnya ke daehwi.
Pupil mata daehwi membulat, ia tidak menyangka sungwoon akan bertindak sejauh ini tapi daehwi tidak ingin menghindar apalagi mendorong sungwoon menjauh. Tanyanya yang tadi ia letakkan di bahu sungwoon. Berpindah tempat daehwi mengalungkan tanganya ke leher sungwoon, menutup matanya. Terlihat senyum tipis di bibir sungwoon ditengah ciumanya, saat menyadari daehwi tidak menghindar atau mendorongnya. Sungwoon semakin menarik daehwi mendekat memperdalam ciumannya.
Pranggggggggg
pintu kamar mereka terbuka karna seseorang menendangnya
"eootoke?" kata daehwi dalam hati saat bunyi pintu terbuka. Daehwi mendorong tubuh Sungwoon menjauh.
Woojin masih terpaku didepan pintu ia melihat sungwoon menindihi tubuh adiknya. Tangan daehwi masih ada di rambut daehwi. Jangan sampai member lain melihat hal ini. Jinyoung datang dari arah belakang ingin melihat apa yang terjadi tapi Woojin langsung menutup pintu kamar dan menguncinya, tidak mengidahkan panggilan Jinyoung yang menggedor-gedor pintu.
"kalian kenapa? bisakah tidak menyiksaku?" kata woojin memohon pada daehwi dan sungwoon.
"sungwoon hyung daehwi~a aku bersikap seperti ini untuk kalian juga, kita sudah sepaket untuk merasahasiakan hubungan kalian kan?"
"woojin~aa kami tidak punya hubungan apapun " sela sungwoon.
"Aku tidak peduli dengan hubungan kalian, yang aku pedulikan adalah pendapat member lain dan para staff, bagaimana jika mereka tau hah" kata woojin kesal
"mianee hyung" kata daehwi.
"sudahlah lupakan Jadi ada apa? kenapa kau berteriak? " tanya woojin.
Daehwi menunjuk ke arah sungwoon.
"Ia tidak membolekahkan ku tidur di tempatnya" kata daehwi mengadu kepada woojin."yakk itu salahmu, kenapa kau harus tidur ditempatnya. Sungwoon hyung harus tidur dimana " kata woojin menggaruk kepalanya.
"di tempat tidurku saja, tapi sungwoon hyung takut kepalanya menghantam pelapon" kata daehwi memainkan ujung jarinya.
"hyung kau tidak akan menghantam pelapon. Guanlin saja tidak kena apalagi hyung" kata woojin pada sungwoon.
"sudah kukatakan seperti itu, kukatakan padanya bahwa ia bahkan lebih pendek dariku jadi tidak usah khwatir kepalanya akan kena pelapon, tapi sungwoon hyung malah marah dan berguling guling di atas tubuhku " kata daehwi menunjuk sungwoon. Sedang sungwoon cuma bisa menunduk menyesali perbuatannya.
"aigoo Aigooo terserah kalian ingin seperti apa aku pusing" kata woojin keluar kamar ia tau daehwi juga berbuat salah karna ingin mengambil tempat tidur orang tapi ia juga tidak bisa melawan daehwi dan membela sungwoon jadi ia memutuskan untuk pergi.
Sesaat setelah ia membuka pintu jinyoung langsung menerobos masuk kekamar.
"daehwi~aa gwencana? " kata jinyoung bertanya. Ia duduk diantara Sungwoon dan daehwi membuat sungwoon reflex langsung berdiri dari posisinya, dan menggaruk kepalanya.
"Gwe..gwencana...kami hanya bermain-main saja tadi."ucap daehwi gagap.
Mendengar kata bermain-main muka sungwoon memerah mengingat "permainan" apa yang mereka lakukan tadi. Ia mengipas mukanya dan berlari keluar sambil mengelap bibirnya.
Daehwi juga yang tersadar dengan kata-katanya itu mukanya memerah hingga ketelinganya.
"Kenapa kau tidak apa-apa wajahmu memerah, kau demam? Kenapa wajahmu beratakan seperti ini" kata jinyoung merapikan rambut daehwi dan mengusap bekas saliva di bibir bawah daehwi. *itu bekas sungwoon woy*
KAMU SEDANG MEMBACA
Awan Pekat
Romancejinyoung x daehwi x sungwoon Ku hanya ingin terus berada disampingnya, tapi Sepertinya ia tak mengingkanku. Apa Aku hanya pelampiasan Saja? Dan Orang Pernah Ada dihatiku tiba tiba kembali. (Daehwi) Ku bahagia Ada disisinya .Ku ingin ia tetap disamp...