☆24☆

1.2K 185 8
                                    

Begitu kelas dinyatakan selesai, Adel buru-buru mengemasi barangnya dan melesat pergi keluar kelas tanpa sempat pamit ke teman-temannya.

Gadis itu sudah memesan ojek online tadi untuk ke apartmentnya Ong.

Dan drivernya sudah menunggu di lapangan FISIP sekarang.

Karena saking terburu-burunya, Adel tidak sengaja bertabrakan dengan seorang cewek pas turun tangga.

"Kalo jalan liat-liat dong!" omel cewek yang tidak sengaja tertabrak Adel.

Adel langsung menoleh.

Gadis itu sudah membuka mulut ingin minta maaf namun setelah melihat siapa yang ia tabrak, ia memutuskan untuk merapatkan kembali mulutnya.

"Minta maaf kek!" omel cewek yang ditabrak Adel.

Adel mendengus sinis, "Minta maaf sama lo gak ngurangin dosa gua juga sih" kata Adel.

Cewek di hadapannya melotot tak percaya,
"Senior macem apa lo" omel cewek itu lagi.

"Lo sendiri junior macem apa ya, Cantika?" tanya Adel sambil tersenyum manis.





Ya.

Yang tidak sengaja Adel tabrak adalah si adik kelas centil, Cantika Alamanda.



Tentunya masih segar di ingatan kalau cewek ini adalah cewek yang sempat dekat dengan Ong dan meminta kejelasan hubungan sama pacarnya Adel itu, padahal jelas-jelas cewek ini tau Ong itu pacarnya Adel.


Adel mendengus.

Tau yang ditabraknya adalah Cantika, lebih baik Adel langsung menendangnya ke bawah aja tadi sekalian.


"Ya lo kan yang nabrak gue duluan. Harusnya lo yang minta maaf" kata Cantika kentara sekali kesal.

"Kak" ralat Adel.

Cantika bingung, "Hah?"

"Pake Kak kalo ngomong sama gue. Gue lebih tua dari lo kalo lo lupa" kata Adel.

"Senior yang kayak lo gak pantes dipanggil pake Kak" sahut Cantika lagi, "Tingkah lo bukan kayak senior"

Adel menghela napas, "Hadeehhh. Kalo lo ngarep gue bakalan kepancing emosinya sorry ya lo salah" kata Adel, "Cowok gue lagi sakit dan lagi butuh gue banget nih jadi gue beneran gak punya waktu buat ladenin lo".

Cantika menggeram kesal melihat sikap Adel.

Adel mendecih pelan sambil menggeleng kemudian melengos pergi. Malas berhadapan dengan anak bau kencur kayak gitu.










Setelah sampai di apartment Ong, Adel langsung memasukkan password dan membuka pintunya.



Ruangan itu terlihat sepi banget.

Hening.




Adel melepaskan sepatunya dan menaruh kantung belanjaan berisi bahan makanan yang ia beli di supermarket bawah.

Setelah menaruh kantung plastik belanjaan itu di meja dapur, Adel menaruh tas nya di sofa ruang tamu dan berjalan ke kamar Ong.

Membuka pintu kamar itu pelan-pelan dan melihat Ong sedang terlelap.



Adel menghampiri cowok yang sedang tertidur pulas tersebut dan menaruh telapak tangannya di dahi cowok itu.


Panas banget.

Beneran demam.


Adel menghela napas pelan kemudian berbalik untuk mengambil air kompresan buat Ong.

Di dapur Adel sibuk membuat sup cream, ya tentunya sup cream instan dengan bungkus merah, Adel tidak perlu menyebutkan merk nya kan?




Setelah sup itu matang, Adel membawa baskom berisi air dan handuk kecil serta menenteng kantung plastik bening berisi plester penurun panas yang pernah ia beli.

Adel masuk ke kamar Ong dan menaruh baskom itu di nakas.


Pelan-pelan gadis itu menyingkirkan rambut Ong yang menutupi dahi cowok itu, dan menaruh handuk yang sudah di rendam air ke dahi Ong.

Merasakan sesuatu di dahinya, Ong mengerjapkan matanya dan bangun.

Pening di kepalanya menyerang begitu saja.


"Pening banget pasti ya?" tanya Adel lembut sambil mengelus rambut Ong.

Ong hanya mengangguk pelan.

"Daritadi belum makan?" tanya Adel lagi.

Ong menggeleng, "Aku gabisa bangun dari tempat tidur dari tadi pagi" jawab cowok itu.

Adel menghembuskan napas kemudian cemberut, "Aku udah masak sup cream dibawah. Nanti kamu makan itu dulu ya sambil nunggu aku masak lauk lain buat makan sama nasi. Abis itu baru kamu minum obat" kata Adel pelan.

Ong mengangguk kemudian tersenyum.



Kemudian hening.



Ong memandangi Adel yang wajahnya tertekuk.
"Kamu kenapa sih? Mukanya ketekuk gitu" tanya Ong.

Adel hanya menggeleng.

"Sini deh aku peluk. Pasti kamu kangen kan sama pacarmu yang ganteng ini" kata Ong mendudukkan tubuhnya kemudian merentangkan tangannya.

Adel beralih duduk di kasur dan menghambur ke pelukan cowok itu.

Namun baru beberapa detik Adel sudah menjauhkan diri.

"Baju mu kok basah sih" kata Adel.

Ong terkekeh, "Aku keringetan" katanya.


Tanpa diminta, Adel bangun dari duduknya dan membuka lemari Ong untuk mengambil baju ganti, dan melemparkannya ke kasur.

"Buka baju kamu cepetan" kata Adel.

Ong langsung menutupi bagian dadanya dengan kedua tangannya, "Kamu mau ngapa-ngapain aku ya, yang?" tanya Ong panik.

Adel melongo gak percaya tapi detik sesudahnya langsung mendecih pelan.

"Gak napsu aku mah liat kamu" canda gadis itu.

Ong mencibir, "Awas ya kalo terpesona liat badan aku entar" katanya.


Kemudian cowok itu membuka bajunya.

Adel mengambil handuk kecil dari lemari Ong dan mengelap keringat di badan cowok itu.

"Kamu telaten amat sih, yang. Aku jadi inget Bibi aku" celetuk Ong membuat Adel menimpuk wajahnya dengan handuk.

"Sempet-sempetnya!" omel Adel melotot.

Ong hanya terkekeh kemudian memakai baju yang tadi diambilkan Adel.






OngWhere stories live. Discover now