☆49☆

1.1K 171 18
                                    


"WAH NGAPAIN LO BEDUA KELUAR DARI KAMAR BARENGAN" teriak Jaehwan menunjuk Ong dan Adel yang baru keluar dari kamar utama.

"Berisik lo!" omel Adel mendorong kepala Jaehwan gemas.

"Eh abis ngapain ege lu bedua?" tanya Jaehwan lagi yang masih penasaran mengikuti Adel.

Adel menghentikan langkahnya dan menghadapkan tubuhnya ke arah Jaehwan, "BERISIK AMAT SIH LO KENAPA SIH KEPO AJA BAWAANNYA HAH" teriak Adel.


Jaehwan langsung terkesiap begitu disembur Adel.

Ong yang berdiri di belakang Adel langsung menahan tawanya yang ingin meledak.

Setelah berdehem sebentar untuk meredakan rasa ingin tertawanya, cowok itu menarik kepala Adel ke dalam dekapannya dan menyeret gadis itu ke meja makan.

Dan Adel hanya terseret pasrah.



"Kalian mau masak apasih?" tanya Adel yang moodnya sudah kembali bagus karna Minhyun membelikannya es cincau.

Ong yang melihat Adel sudah kembali seperti semula malah menyinyir, "Dihalah murah amat cewek gua harga dirinya seharga es cincau"

Adel langsung mencubit pinggang cowok itu dengan wajah datarnya.

Ong yang meringis kesakitan langsung duduk agak jauh dari Adel.

"Si Intan sama Karin sih kepengen bikin masakan rumahan aja" jawab Minhyun yang sedang mengeluarkan sayuran dari kantung plastik.


"Yang" panggil Ong.

Adel yang sedang mengunyah gorengan hanya menjawab dengan deheman.

"Ini sayur apa namanya coba, yang?" tanya Ong menunjuk salah satu sayuran yang dikeluarkan Minhyun tadi.

"Buncis" jawab Adel.

"IH SALAAAHHHH" teriak Ong.

Adel sampai terlonjak mundur, "Santai aja dong anjir" gumamnya kesal.

"Salah kamu" kata Ong lagi.

"Ih itu buncis tau" kata Adel.

"Salah, sayang" kata Ong.

"Emang itu apa coba?" tanya Adel balik.

"Kacang panjang" jawab Ong yakin.

"BEGO AMAT SIH JELAS-JELAS ITU BUNCIS YA" teriak Adel kesal.

"BUNCIS APASIH AKU GATAU SAYURAN NAMANYA BUNCIS. AKU TAUNYA BUNCIT" balas Ong teriak juga.


Aduh Adel ingin mengubur hidup-hidup pacarnya itu sekarang juga.

"PERUT LO BUNCIT!" seru Adel judes kemudian memilih meminum kembali es cincaunya.

Berharap dinginnya es itu meredakan kepalanya yang panas.


"Aku tanya Karin nih ya" kata Ong menantangi.

Adel mengangguk kemudian merentangkan sebelah tangannya ke arah Karin, mempersilakan Ong.

"Rin ini sayur apa coba namanya?" tanya Ong menggoyang-goyangkan sayuran yang daritadi namanya diributkan itu.

"Buncis" jawab Karin kalem.

Adel langsung melotot dan refleks menggebuk meja kemudian berdiri di bangkunya.

Daniel yang disebelahnya sampai termundur kaget dan langsung memegangi kaki Adel begitu tahu gadis itu berdiri di bangku. Takut Adel tiba-tiba jatoh.


OngWhere stories live. Discover now