Adel mengadahkan kepalanya, menatap langit yang mendung.
Perasaan tadi panas banget deh kenapa tiba-tiba mendung gini.
Emang ya, cuaca jaman sekarang susah ditebak.
Kemudian Adel berganti jadi menatap lapangan setelah mendengar suara pluit panjang.
Ong dan teman-teman lainnya sedang beristirahat sebentar.
Tapi cowok itu mengedarkan pandangannya ke seluruh pinggir lapangan, yang Adel tebak adalah cowok itu sedang mencarinya.
Jadi ketika pandangan Ong bertemu dengan mata Adel, Adel hanya menyunggingkan senyuman tipis dan cowok itu sudah langsung berlari ke arahnya dengan muka yang keringetan.
"Handuk aku mana, yang?" tanya Ong begitu dirinya sudah di depan Adel.
Gerombolan cewek yang tadi ngegebet Ong melirik itu dan menatap Adel dan Ong gak percaya.
Tanpa sadar mereka semua memperhatikan interaksi antara Ong dan Adel.
Adel mengubek tas Ong sebentar dan kemudian mengeluarkan handuk biru muda ke cowok di hadapannya.
"Kamu gak gantian aja sama yang lain?" tanya Adel saat Ong duduk di satu anak tangga di bawahnya.
Ong yang sedang meneguk minum yang baru dibeli Adel hanya menggeleng, "Gak ada yang mau lagi. Si Minhyun kasian kan dia kalo keringetan" jawab Ong.
Kemudian cowok itu meletakkan tangannya di lutut Adel.
"Kamu jangan sampe kecapekan Ong, nanti ngedrop loh" kata Adel dengan sengaja mengelap keringat cowok itu yang terus mengalir dengan handuk di tangannya.
Ini maksudnya Adel mau pamer gitu.
Padahal kalo bukan lagi pamer ke adek kelas itu, Adel sudah pasti melempar handuk itu ke Ong dan mengomel nyuruh cowok itu mengelap keringatnya sendiri.
"Iya sayangkuuu" kata Ong sambil manggut-manggut. Tapi pandangannya tetep ke lapangan.
Tak lama kemudian Daniel ikut menghampiri Adel, dan meminta minum.
"Mau minum juga dong" kata Daniel duduk di samping Ong.
"Gua cuma beli buat Ong doang tadi" kata Adel sambil meringis minta maaf.
Daniel mencibir kesal.
Adel melirik Karin yang baru banget beli air minum botol dan segera menyikut Karin.
Memberi kode untuk mengasih minum yang dipegangnya ke Daniel.
"Ta-tapi...." kata Karin gak terima minum yang baru dibelinya itu dikasih buat Daniel.
Namun Adel yang memelototinya mau tidak mau membuatnya mengalah.
Dan gadis itu menyerahkan minumnya ke Daniel dengan senyuman tipis di wajahnya.
"Gakpapa nih?" tanya Daniel.
Karin mengangguk.
"Lo kalo mau minum duluan gapapa. Minum aja" kata Daniel lagi.
"Udah gakpapa kok. Lo minum aja duluan" kata Karin sambil tersenyum, "Kasian kan capek abis main futsal".
Mata sipit Daniel mendelik samar mendengar perkataan Karin.
Sedangkan Adel malah sudah melotot dengan mulut terbuka.
Dan dengan malu-malu Daniel menerima air minum botol dan segera meminumnya.