Kesibukan Ong dengan projectnya ini membuat organisasinya otomatis juga terbengkalai.
Apalagi FM.
Organisasi yang paling krusial di FISIP.
Dan posisi Ong di bagian paling penting karna bagiannya adalah mengurus kurikulum.
Tapi, karena kesibuknnya membuat project ini, Ong jadi tidak sempat ikut rapat dan semacamnya.
Bahkan ia tidak tahu bagaimana perkembangan organisasi itu.
Ia hanya bisa datang saat mengajar pada Jum'at pagi.
Karena waktu di FM nya tersita oleh project, maka dari itu Ong selalu melimpahkan semua tugas bagian kurikulum ke Karin sebagai team satu divisinya.
Ong tau siang ini akan diadakan rapat untuk pergantian kepengurusan FM.
Adel sempat memberitahunya di telfon semalam, dan Ong sudah menyiapkan waktu untuk rapat itu sekalian juga dia ingin ketemu Adel.
Namun saat jam 12 siang itu, Karin memberitahunya bahwa rapatnya gak penting-penting amat, jadi Ong gak dateng pun gakpapa.
Lagipula juga sudah ada Daniel perwakilan dari project teamnya Ong.
Dan saat itu Ong hanya iya iya saja.
Dia pikir juga udah ada yang handle jadi gapapa juga kalo dia gak dateng rapat.
Jadilah siang itu Ong tidak jadi datang rapat dan malah lanjut chatan sama Karin.
Akhirnya ia pun juga gak jadi ketemu Adel, walaupun sebenarnya ia sangat ingin bertemu.
Setelah rapat FM hari itu selesai, Daniel kembali ke ruangan project team.
Ong sedang tiduran di sofa dan mengobrol dengan Minhyun.
"He lo bedua kemana anjir bukannya ikut rapat tadi" omel Daniel.
"Lah?! Gua dikasih tau sama Karin katanya rapatnya gak penting?" kata Ong.
"Gak penting apanya" dumel Daniel mendudukkan dirinya di karpet dekat sofa, "Cewek lo manyun mulu noh nyariin lo, eh lo nya gak dateng dateng" kata Daniel.
Ong langsung memeriksa hapenya, "Dia gak ada ngabarin gue sama sekali" katanya kembali menatap Daniel.
"Yaiyalah gimana mau ngabarin lo. Orang lo nya aja sibuk chatan sama cewek lain" sahut Daniel judes.
Minhyun langsung memperhatikan Ong dan Daniel bergantian, "Kayaknya ada yang ga gua ngerti nih" katanya pelan.
Ong melirik Daniel, "Adel tau?" tanya Ong.
"Belom" jawab Daniel, "Dia belom tau tapi pasti lo akan ketauan" lanjutnya pura-pura sibuk main hp.
Ong menggigit bibirnya bingung kemudian menidurkan kembali tubuhnya di sofa ruangan itu.
Hari-hari pun terlewati dan babak pengumuman pemenang project semakin dekat.
Namun tiba-tiba sore itu, hp Ong yang ada di meja berdering.
Minhyun melirik id caller yang terpampang di layar dan segera mengangkatnya.
Ong yang sedang sibuk dengan laptopnya juga jadi mendongak melihat Minhyun mengangkat telfonnya.
Beberapa menit menelfon, Minhyun hanya terlihat diam saja dan sesekali berkata "iya" atau "oh... iya iya" dan setelah itu ia meletakkan hp Ong kembali di meja.