Semenjak diberitahu bahwa projectnya gagal, mereka berlima sama-sama gak masuk kampus sama sekali.
Daniel dan Minhyun bertahan hanya sampai 3 hari, kemudian mereka berdua memilih untuk masuk kuliah kembali.
Dengan alasan, justru kalo berdiam diri di rumah terus, yang ada mereka malah bakalan kepikiran terus. Makanya harus cari kesibukan.
Jihoon dan Woojin pun begitu, mereka gak sampe seminggu mengurung diri dirumah.
Selain karna mereka masih tingkat bawah yang mana belom berani bolos kelamaan, mereka juga mikir kalo gak baik sedih dan stress lama-lama.
Yang paling parah? Sudah pasti Ong.
Cowok ganteng itu ngurung diri sampai berminggu-minggu.
Adel belum tahu hal ini karna Adel gak berani menghubungi pacarnya itu duluan.
Dan di sisi lain, teman-teman Ong yang lain juga bingung harus ngasih tau Adel apa enggak.
Kalo gak dikasih tau kasian Ong gak ada yang nenangin.
Tapi kalo dikasih tau juga kasian Adel karna tu cewek pasti bakalan khawatir banget.
Ong duduk di sofa ruang tamunya sambil memandang tv dengan tatapan kosong.
Dia benar-benar gak tau harus apa dan ngapain.
Gak tau apa yang harus ia ucapkan lagi ke teman project team nya selain kata maaf.
Ong menghela napas dan matanya melirik kaleng minuman alkohol yang ada di meja.
Ia sendiri sudah tidak tau berapa kaleng yang ia habiskan.
Kemudian ia jadi mendengus tertawa.
Disaat seperti ini kayaknya ia sangat membutuhkan Adel......
Terselip perasaan menyesal karna gak memberitahu Adel kalo project ini gagal.
Dan kalau sampai Adel tau dari orang lain, pasti gadis itu akan panik banget.
Berhari-hari Ong hidup seperti itu.
Tidak makan.
Hanya meminum minuman yang Adel benci itu.
Mandi pun hanya beberapa kali saja.
Ia persis orang pengangguran yang sebentar lagi akan jadi gila.
Beberapa kali teman-temannya mendatangi apartementnya untuk membujuknya kembali kuliah, tapi Ong hanya diam saja tidak menghiraukannya.
Beberapa kali juga Minhyun membersihkan apartementnya yang berantakan.
Dan temannya yang lain menemaninya di ruang tamu walaupun Ong hanya diam saja dan mereka yang berisik.
Ong tau, paling tidak mereka berusaha membuat Ong tidak merasa sendirian. Dan jujur saja, Ong sangat menghargai itu.
Ong baru bangun dan keluar dari kamarnya.
Kemudian menjatuhkan tubuhnya kembali ke sofa ruang tamu.
Adel tadi menelfonnya dan menanyakan dirinya ada dimana.
Oh beneran deh, Ong berani bersumpah demi apapun dia kangen banget sama pacarnya itu.
Bahkan denger suaranya aja tadi Ong udah nahan nangis pengen ceritain semua masalahnya.
Namun dengan bodohnya ia malah memutuskan untuk berbohong dengan bilang ia sedang di sekre himpunan.