Jaehwan dan Daniel sudah bangun dari tidurnya dan keadaan mobil pun kembali ribut.
Bukan karna Jaehwan menjahili Fasya, tapi karna mereka sekarang sedang ngegosip dan ketawanya Jaehwan itu kenceng banget.
Jadi satu mobil berisik suara ketawanya dia doang.
Adel sampe geleng-geleng kepala dengernya.
Untung dia lagi normal hari ini jadi gak ikut-ikutan menggila sama Jaehwan.
Ong yang sedang menyetir juga cuma ketawa-ketawa ganteng doang.
Saat lagi ngakak-ngakaknya ketawa, mereka langsung terdiam saat Ong membelokkan mobilnya ke salah satu rumah makan.
Adel menoleh ke Ong, "Mau ngapain?" tanya Adel.
"Makan lah, sayangkuuuu" jawabnya mencubit pipi Adel iseng, "Emangnya kamu gak laper?" tanya Ong.
"Laper sih, tapi gak laper-laper banget" jawab Adel.
"Yang belakang yang laper banget" kata Ong melirik kaca spion dalam.
"Kita makan kan Ong?" tanya Jaehwan.
"Iyeeee" jawab Ong membuka seatbeltnya.
"YEEEEYYYYYY" Jaehwan berseru senang sambil mengangkat tangannya.
Kemudian dengan menyebalkannya cowok itu mendorong-dorong kursi depannya agar Karin dan Fasya cepat turun.
Fasya dan Karin sampai mengomel-ngomel saat turun dari mobil.
Intan tertawa melihat Fasya dan Karin yang ngedumel, "Gue tau nih. Pasti lo jadi korban ributnya Jaehwan ya?" tebak Intan.
"IYA NIH! ANJIR EMANG KIM JAEHWAN" teriak Fasya kesal.
Intan tertawa bahagia, "Untung Tuhan lagi baik sama gue, gue dipisahin sama dia jadi perjalanan gue sangat indah" katanya.
"Iyalah Indah, sama kakak kesayangan" ledek Fasya dengan tatapan jahil.
Intan langsung mendelik dan menabok lengan Fasya.
Masalahnya Intan tau di belakangnya itu ada Jonghyun, dan Intan yakin kalau Jonghyun pasti dengar apa ledekannya Fasya tadi.
Intan langsung berlari masuk ke dalam rumah makan tersebut dan segera mendudukkan dirinya di samping Daniel.
Berada sejauh mungkin dari Jonghyun dan tidak berani menatap cowok itu.
"Kenapa sih lu? Kok kayak orang ketakutan?" tanya Daniel merunduk melihat wajah Intan.
Intan langsung berjengit mundur, menepuk kepala Daniel, "Ngapain sih lo deket-deket hah? Mau nyium gue lo ya?!" omel Intan.
Daniel langsung menarik kepalanya kembali dan menoyor dahi Intan dengan telunjuknya, "Gak usah kepedean sister" katanya malas kemudian memilih untuk sibuk dengan hp nya.
Ong dan Adel sama-sama merunduk melihat menu makanan.
Sesekali keduanya bergumam sambil menunjuk salah satu menu, dan mengangguk.
Setelah menemukan menu yang dirasa cukup, Ong menyebutkan pesanannya dan langsung di catat oleh waitress rumah makan itu.
"Mesen apaan Ong makanannya?" tanya Jonghyun memasukkan hp nya kembali ke kantung jaket. Seperti habis mengabari seseorang.
"Sop ikan sih. Sama ikan bakar" jawab Ong.
"Enak gak sop ikannya?" tanya Jaehwan.
Intan melirik malas ke Jaehwan yang berasa di serongnya, "Dateng juga belom makanannya udah nanyain enak apa enggak" sahut Intan.
"Ya kali kan Ong udah pernah nyobain sebelumnya" kata Jaehwan tak mau kalah,
"Lagian ngapain sih lo nyamber-nyamber aja yeu emang gue ngajak ngomong lo apa"
"Santai anjir! Bensin lo banyak hah ngegas ngegas" balas Intan.
"Ya ampun kalian baru gak ketemu beberapa jam aja udah kangen-kangenan lagi" ledek Adel.
Jaehwan dan Intan langsung sama-sama memelototi Adel.
Dan gadis itu langsung refleks berlindung ke balik bahu Ong.
Kemudian setelah di lerai oleh Minhyun dan Jonghyun, mereka mengobrol-ngobrol santai sambil menunggu pesanan makanan mereka datang.
"Wah! Dateng! Dateng!" seru Daniel seperti anak kecil saat melihat seorang waitress membawakan nampan berisi pesanan mereka.
Mata mereka langsung berubah berbinar semua saat melihat makanan mereka diletakkan di meja.
Adel menatap sup ikan yang masih mengepul, gadis itu menggigit bibirnya.
Merasa perutnya lapar begitu saja.
Setelah pelayan meletakkan semua makanan pesanan mereka, tanpa basa-basi semuanya langsung berebutan bakul nasi.
Intan yang mendapatkan duluan bakul nasi langsung mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Diam guys diaamm!!!" serunya.
Semuanya langsung menurut.
"Gua aja yang bagiin" kata Intan sambil meletakkan kembali bakul nasinya.
Kemudian menyendokkan sesendok nasi ke piring Adel dan Karin.
Intan tau dua gadis itu tidak makan begitu banyak. Apalagi Karin.
Setelah itu ia menyendokkan nasi ke piringnya sendiri baru menyendokkan nasi untuk cowok-cowok yang kelaparan.
Jaehwan memandang nasinya dan nasi Jonghyun yang beda porsi. Kemudian cowok itu cemberut.
"Kenapa nasi Jonghyun lebih banyak daripada gue?" tanya Jaehwan.
"Tergantung amal dan perbuatan" jawab Intan cepat kemudian mencicipi kuah sup ikannya.
"Seriusan njir" kata Jaehwan kesal.
"Ya karna Jonghyun nyetir, makanya dikasih makan banyak. Kan capek" kata Adel, "Ong juga tuh dikasih nasi banyak".
Jaehwan melihat isi piring Ong yang nasinya juga banyak.
"Udah sih makan aja ntar kalo kurang tinggal nambah" omel Intan.
Jaehwan menurut sambil mengerucutkan bibirnya.
Kemudian mereka makan dengan sangat khusyuk.
Karena tidak ada yang bersuara sama sekali.
Kecuali Adel sih.
Itu anak berkali-kali bergumam "Huhu enak banget" sampe Ong hafal kata-kata itu dalam waktu 10 menit.
"Pesen dua lagi aja gak sih buat makan malem pas di villa? Nanti diangetin aja" usul Minhyun.
"Eh iya boleh deh" kata Ong mengangguk setuju kemudian memanggil waitress untuk memesan dua sup ikan lagi untuk dibawa pulang.
Setelah selesai makan, sambil menunggu pesanan take away mereka datang, Daniel sudah pergi entah kemana untuk merokok.
Sedangkan Minhyun, Jaehwan, dan Jonghyun berdiri di samping mobil sambil mengobrol dan bercanda.
Karin, Intan, dan Fasya duduk di bangku dekat tempat parkir.
Menghabiskan minuman mereka sambil menunggu Adel dan Ong yang sedang membayar dan mengambil pesanan mereka.
Daniel kembali 10 menit kemudian bertepatan dengan Ong dan Adel yang sudah selesai membayar.
Dan kemudian mereka melanjutkan kembali perjalanan mereka ke villa tempat mereka menginap yang jaraknya sudah tidak jauh lagi.