Hari ini himpunan jurusannya Ong berangkat LDH.
Tapi Ong harus ngajar dulu.
Jadi, setelah menaruh barang bawaannya di lobby, cowok ganteng itu berjalan dengan santainya ke sekre FISIP Mengajar.
Saat ia membuka pintu, dan melongokkan kepalanya, matanya menangkap baru hanya ada Bunga yang sedang duduk sendirian.
"Loh? Baru lo doang Kak yang dateng?" tanya Ong duduk di samping Bunga.
Bunga udah mau ambyar karena Ong langsung duduk disampingnya, tapi dia tahan-tahan.
Harus kalem.
Harus jaga image di depan gebetan.
Bunga hanya mengangguk sambil pura-pura memainkan hp nya.
Ong mengecek hp nya dan tidak menemukan balasan chatnya dari Adel.
"Jangan bilang ni anak belom bangun" gumamnya.
Kemudian cowok itu menggeser kontak Adel dan menempelkan hpnya ke telinga.
Bunga diam-diam meliriknya.
"Halo? Yang? Udah bangun?" tanya Ong.
Duh, Bunga ngerasa ada yang potek di dalam dirinya.
"Aku udah sampe dari tadi malah. Kamu kesiangan ya? Mau aku jemput aja?"
Bunga menghembuskan napas pelan.
Dalam hatinya merasa iri.
Enak ya kayaknya jadi pacarnya Ong.
Perhatian banget gitu Ong nya.
"Beneran gakpapa gak dijemput? Yaudah cepetan ya. Pacar kamu yang ganteng ini kangen nih" canda Ong.
Kemudian cowok itu tertawa pelan mendengar Adel yang mengomel-ngomel di seberang sana.
Bunga sampai ikut tersenyum tipis mendengar tawa Ong.
Jujur saja, sampai sekarang Bunga belum terlalu percaya kalau Ong sudah punya pacar.
Bunga kira Ong hanya dekat dengannya saja.
Karena sifat cowok itu ke Bunga baik banget dan terkadang perhatian.
Apa....... memang Bunga saja yang salah mengartikan sikapnya Ong?
Ong menutup telfonnya, kemudian melirik Bunga, "Kenapa Kak? Kok diem aja? Sakit perut?" tanya Ong.
Bunga menoleh, "H-hah? Eng-engga kok. Gak kenapa-napa" jawab Bunga nyengir.
"Kalo cewek bilang gak kenapa-napa malah biasanya kenapa napa kan Kak" kata Ong kemudian tertawa.
Bunga jadi ikut senyum.
"Cewek gue suka gitu soalnya" lanjut Ong yang membuat senyum Bunga pudar.
"O-oh..." gumam Bunga sambil mengangguk, "Ong punya pacar?" tanya Bunga.
Ong nyengir lebar sambil mengangguk, "Punya lah. Masa orang ganteng gini gak ada pacar" jawabnya bercanda.
Bunga hanya bisa memaksakan senyumannya.
"Uhm.... pacarnya anak kampus juga?" tanya Bunga.
Tidak mempedulikan hatinya yang sudah hancur berkeping-keping.
Ong mengangguk, "Temenan dari TK sampe SMP. Pas SMA jadian" jawab Ong.
"Siapa namanya?" tanya Bunga lagi.
"Adel. Yang anak HI itu loh" jawab Ong masih dengan senyuman di wajahnya.
"Oh... yang anak fisip mengajar juga itu kan?" tanya Bunga memastikan.
Dan Ong menjawabnya dengan anggukan mantap.
Ketika Ong sama Bunga lagi asik ngobrol-ngobrol biasa, tiba-tiba pintu menjeblak terbuka, membuat Bunga dan Ong langsung menoleh.
Muncul sosok Adel yang sudah ngos-ngosan.
Ong tersenyum lebar.
Dan Bunga melihat itu.
Hatinya mencelos begitu saja.
"Masih sepi?" tanya Adel.
Ong dan Bunga mengangguk berbarengan.
Adel langsung mendelik dan mengacungkan hapenya hendak melemparnya ke Ong dan cowok itu langsung tertawa ngakak.
"KAMU BILANG UDAH MAU MULAI LOH YA" omel Adel.
Bete Adel di boongin.
Kirain dia beneran udah telat, makanya dia lari dari kostan saking buru-burunya, lupa buat naik motor.
"Biar kamu cepetan datengnyaaa" kata Ong.
"HEH SETAN! AKU TUH LARI YA DARI KOSTAN KESINI" omel Adel lagi, kali ini hendak menimpuk Ong dengan vas bunga di meja.
Bukannya takut, Ong malah tambah ketawa ngakak, "Kok gak bawa motor?" tanya Ong.
"MANA KEPIKIRAN BAWA MOTOR AKU SAKING PANIKNYA IH" jawab Adel sewot.
Ong berdiri dari duduknya dan menghampiri Adel, memegang dagu gadis itu dari belakang dan mengarahkan wajah Adel mendekat kearahnya dan tanpa berpikir dua kali Ong mencium pipi gadis itu singkat.
Sinting emang.
Padahal dia tau ini masih di lingkungan kampus.
Adel yang masih bete jadi biasa aja.
Yang kaget malah si Bunga.
Menganga gak percaya di tempatnya.
Masih belum bisa menerima apa yang dilihatnya tadi.
Melihat Adel yang dicium pipinya oleh Ong.
Dan masih gak percaya sama Ong yang seberani itu.
Tanpa sadar Bunga jadi memandangi Adel sinis kemudian mendengus.