Mobil Ong berisiiikkk banget.
Bawa 5 orang di belakang udah kayak bawa sekampung.
Beneran ribut banget.
Walaupun Jaehwan gak ada Intan -partner ributnya- itu anak jadi ganti haluan menjahili Fasya yang gitu-gitu ternyata hampir mirip sama Intan.
Sama-sama doyan ngegas kalo digodain Jaehwan.
Ya sebenernya siapa sih yang gak akan marah-marah kalo dijailin sama Jaehwan?
Karin yang kalem pun bisa langsung ngegas kalo dijahilin sama Jaehwan.
Jaehwan dengan isengnya menarik kunciran rapi Fasya atau mengacak rambut gadis itu.
Fasya sudah berteriak marah beberapa kali tapi hanya Jaehwan balas dengan tertawa ngakak.
Walaupun sudah berkali-kali Minhyun menepuk pelan tangan Jaehwan untuk tidak menarik kunciran Fasya, tapi cowok itu tidak peduli dan tetap mengganggu gadis itu.
"JAEHWAN SUMPAH LO KENAPA SIH IH?!" pekik Fasya kesal sambil menoleh ke belakang, menatap Jaehwan kesal dengan muka yang memerah karena kesal.
"Eeeee e e e e e mukanya merah. Grogi ya digodain orang ganteng kayak gue" ledek Jaehwan.
Fasya langsung mendelik, "Lo sama sepatu gue juga masih bagusan sepatu gue kemana-mana ya" balas Fasya pedas kemudian kembali duduk menghadap depan.
"Jaehwan lu gabut apa gimana sih gangguin orang mulu?" tanya Adel dari bangku depan.
"Laper Del" jawab Jaehwan.
"Laper mulu lu. Tidur aja sana" omel Ong.
Adel langsung terkekeh, "Nanti ya kalo udah keluar tol kita cari supermarket buat beli jajanan" kata Adel.
Jaehwan mengangguk menurut.
Begitu sudah sampai di daerah Serang, mobil mulai sepi.
Jaehwan dan Daniel sudah tertidur di belakang. Sedangkan Minhyun masih asik menikmati pemandangan jalanan yang sepi.
Fasya tidak tidur.
Sama seperti Minhyun, gadis itu hanya menikmati pemandangan jalanan yang sepi.
Beruntunglah jadi anak kuliahan, yang libur disaat orang lain masih kerja dan sekolah, sehingga liburannya tidak harus macet-macetan.
Gadis itu sedang mendengarkan lagu lewat earphonenya. Dan terkadang gadis itu bergumam menyanyikan lirik lagunya.
Minhyun yang kebetulan duduk dibelakang Fasya, melirik pelan kearah kaca pintu depan yang memantulkan bayangan wajah Fasya yang sedang menumpukan dagunya di telapak tangan sambil bernyanyi pelan.
Tidak, Minhyun tidak terpesona atau apa.
Hanya ia ingin saja melihat gadis di depannya ini, yang sedang melamun sambil bernyanyi tanpa ingin mengalihkan pandangan ke arah lain.
Dan terkadang bibirnya menyunggingkan senyuman kecil saat melihat Fasya yang kepalanya terantuk kaca karna tertidur.
Begitu keluar tol, Ong mencari supermarket karna Adel sudah rewel daritadi pengen nyemil.
Iya.
Adel tuh kalo jalan-jalan jauh naik mobil gak afdol kalo gak jajan ke supermarket.
Itu anak harus ngemil kalo di mobil.
Harus, wajib, kudu, a must.
Jadi ketika Ong menemukan supermarket, cowok itu menyalakan lampu sen nya dan segera berbelok.
Mobil Jonghyun ikut belok di belakangnya.
"Mau turun gak?" tanya Jonghyun.
"Hm?" Intan menoleh.
"Mau jajan juga gak?" tanya Jonghyun.
"Emang kakak mau turun?" tanya Intan balik.
"Kalo lo mau jajan ya gue turun. Kalo enggak ya yaudah kita di mobil aja" jawab Jonghyun.
"T-turun aja. Gue mau jajan" kata Intan membuka seatbeltnya kemudian langsung melompat keluar mobil.
Meninggalkan Jonghyun yang tersenyum gemas.
Intan memasuki supermarket, matanya langsung mencari keberadaan Adel.
Dan menemukan gadis berkacamata itu sedang menatap lemari es krim.
Intan langsung menghampirinya.
"Heh" sapanya.
Adel langsung menoleh, garis wajahnya langsung menjadi jahil saat mengetahui Intan yang menyapanya, "Hati gimana hati?" tanya Adel.
Intan langsung mendengus, "Gua mau pingsan aja rasanya" jawab Intan kemudian ikut memilih es krim.
"Tinggal nunggu pj nih ya gua" ledek Adel lagi.
Intan hanya mencibir malas, "Diem lo ah. Gue masih geter nih" katanya mengambil 2 es krim kemudian berjalan ke lemari pendingin berisi minuman.
Gadis itu mengambil satu botol nutriboost, kopi kalengan, dan satu botol air mineral.
Setelah membeli beberapa snack, Intan buru-buru membayar.
Sedangkan Adel masih sibuk milih snack apa yang akan dibeli.
Ong sampai harus ikut turun dari mobil untuk memanggil dan menyuruh Adel jangan lama-lama.
"Beli apa aja?" tanya Jonghyun begitu Intan sudah duduk manis di dalam mobil.
Intan membuka kantung plastik belanjaannya, "Es krim" jawabnya mengeluarkan sebungkus es krim coklat,
"Kakak mau?" tawarnya.
Jonghyun mengangguk, "Boleh" katanya mengambil es krim dari tangan Intan dan segera membukanya.
Kemudian Intan mengambil satu es krim lagi dan memakannya juga.
Gadis itu tidak berani melirik ke samping kanannya, karna Jonghyun sedang sibuk menyetir dengan tangan kanannya, dan tangan kirinya memegang es krim.
Intan tidak mau ambyar untuk ke sekian kalinya.
Membayangkannya saja sudah bikin Intan ingin menjerit histeris dalam hati, apalagi kalau ia melihatnya langsung.