Dia (?)

42.6K 970 49
                                    

"ini" ucapnya sambil menyodorkan buket bunga dengan boneka beruang berukuran sedang bertengger diatasnya lengkap dengan slempang bertuliskan 'Mayda Isyaroh, Amd.,Kep'

Perempuan yang baru keluar dari gedung itu langsung disodori buket bunga mawar merah yang lengkap dengan pernak penik dan boneka, reaksinya hanya berdiri mematung, mencoba mengeja dalam pikirnya 'siapa kirnya laki-laki ini? Kenapa namanya terukir jelas diboneka itu?'
Pertanyaannya buyar ketika ia kembali disodorkan sebuah kotak merah berbentuk hati.
Laki-laki itu membukanya perlahan "marry me?" ucapnya setengah berlutut, membuat beberapa orang yang melihatnya kaget setengah tekagum dan iri. Memang hanya beberapa yang melihat karena kebanyakan orang sibuk mengabadikan momen bersejarah itu dengan keluarganya atau pasangannya dan yang lainnya sibuk memberi ucapan selamat dan memberikan buket bunga.

'Ah, imajinasi bodoh' pikir perempuan cantik dengan make up tipisnya berbalut kebaya warna merah muda yang baru saja mendapat gelarnya sebagai ahlimadiyah keperawatan itu.
Tapi kenyataan didepannya tidak dapat membuktikan bahwa ini hanyalah imajinasi liarnya saja, yang selama ini memang berharap ada sosok spesial di hari spesialnya selain keluarga, maklum jomblo selalu berkhayal hal-hal romantis yang hanya ada di wattpad dan drama romantis. lainnya. Ya, ini benar-benar nyata.

"Jawabannya?" celetuk laki-laki itu yang lagi-lagi membuyarkan lamunannya

"Mmm... masnya siapa ya?", yeah! that's wrong answer!!!, tapi benar, hanya itu yang mampu keluar dari bibir merah muda tipis itu.

Sepersekian detik kemudian perempuan itu meruntuki dirinya 'BODOH', ya, 'BODOH' karena tidak dapat menerima langsung laki-laki tampan didepannya itu.
Tampan? atau lebih tepatnya sangat tampan?, ah jika disandingkan dengan perempuan itu mungkin seperti 'Handsome and the beast', tapi untunglah make up kali ini menyelamatkannya dari kata jelek, menutupi hitam diwajah dan beberapa ketidaksempurnaan lainnya.

"Oh, mas Rendra mu belum memperkenalkan aku ya dek?" Ucap laki-laki itu, menutup kotak berbentuk hati yang telah tersemat cincin putih dengan hiasan berlian diatasnya, kemudian berdiri sambil sesekali mengibas-ngibaskan dan menepuk-nepuk pelan celannya yang sedikit kotor

"um, ya..." jawab perempuan itu singkat, dengan berbagai pertanyaan dan umpatan pada abangnya yang merahasiakan ini darinya, atau mungkin dia salah orang, memang benar nama abangnya Rendra tapi nama Rendra kan banyak?.

"Oh perkenalkan, namaku Darma Aji, aku temennya masmu, hehe" sahutnya nyengir seolah tak berdosa bahwa sekitar lima menit yang lalu ia sudah membuat hati seseorang beregup tak karuan dan merasa istimewa.

"Mas Darma temenya abangku?, teman apa? sma? kuliah? kerja? kok saya nggak pernah tau ya" perempuan itu menimpalinya dengan berbagai pertanyaan, bukannya balik memperkenalkan diri

"Te...teman SD, ya teman SD" ucapnya setengah tergagap

"Kok aku nggak kenal ya? kan abangku dan aku satu SD, kita hanya terpaut tiga tahun, bahkan aku kenal hampir semua teman SD nya abangku" jelas perempuan itu panjang lebar sembari membuka kembali memori lamanya, mencoba mencari sosok yang ada didepannya dimasa lalu

"Ah ya, mas kan tambah ganteng sekarang, jadi mungkin kamu lupa" sahutnya sambari memamerkan senyum manisnya, yang sontak membuat perempuan itu kembali berdegup kencang, mungkinkah ini yang dinamakan, sakit jantung?

"hahaha, mas bisa ajah, oh ya abangku sama ayah ibu dimana ya mas? kok aku belum lihat mereka dari tadi" Ucap perempuan itu mencoba menyamarkan degupnya dan mengalihkan pembicaraan mengenai lamar-melamar dadakan tadi.

"oh, kurang tau sih, aku juga belum lihat, eh tapi ini ambil dulu kek, kan kasian bunganya jadi layu, bonekanya juga jadi cemberut nih" Ucapnya sambil menyodorkan buket bunga yang sejak tadi belum berpindah tangan karena si perempuan tengah asik menatap sosok didepannya yang muncul secara tiba-tiba.

"Oh ya, makasih ya mas" Dengan sigap perempuan itu mengambil buket, memindahkan buket itu ke tangan cantiknya kemudian mengukir senyum malu-malu di bibirnya seolah percaya saja kalau laki-laki didepannya ini adalah teman SD abangnya, tanpa berfikir ulang mungkin saja ia adalah penjahat yang mau menculiknya.

"Mas, saya mau cari orang tua sama abang saya dulu ya mas soalnya dari tadi belum ketemu, mau foto nih" Sahut perempuan itu dengan mata yang mencoba menjelajah ke semua arah.

"Aku temani, tapi sebelum itu foto sama aku dulu ya, masak udah jauh-jauh datang bawain bunga sama bonekanya ngga dapet fotonya" wajah lelaki itu memelas dan seolah berusaha tidak membiarkan mangsanya lepas sebelum mendapatkan keinginannya.

"Hahaha iya iya silakan mas, mau foto dimana?" Perempuan itu tertawa melihat tingkah konyol laki-laki yang belum jelas asal usulnya ini.

"Disana kali ya" tunjuknya dibawah pohon disudut belakang gedung "soalnya disana agak sepi sih" Lanjutnya seolah tersadar bahwa tindakannya sudah membuat beberapa pasang mata melihat ke arah mereka.

"Oke mas, satu foto aja ya" Ucap perempuan itu yang tanpa ba bi bu langsung menuju tempat yang dimaksud diikuti langkah laki-laki dibelakangnya.

Setelah sampai ditempat yang dituju, mereka mengambil satu foto selfie, benar-benar hanya satu foto. Sepersekian detik kemudian sesuatu bergetar dari dalam tas kecil perempuan itu. Terdengar ia mengucapkan salam lalu menyebutkan bahwa ia adalah mayda. Di menit berikutnya ia berteriak histeris, berusaha sekuat mungkin menyokong tubuhnya sebelum akhirnya tumbang.

 Di menit berikutnya ia berteriak histeris, berusaha sekuat mungkin menyokong tubuhnya sebelum akhirnya tumbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang