EXP10 AKHIR BUKAN YA? AKHIR DEH

12K 310 24
                                    

Holla epribadehhh!!!
Setelah lama menghilang saya kembali memberika akhir kisah mas Darma dan... (duh lupa namanya kan, sangking lamanya hehe).
"Wah payah lu thor masa' gue dilupain!" Teriak Mayda yang lagi maki-maki saya.
Hehhe iya deng udah inget namanya Mayda.
Yuk cusss ajaaa...

°°°

Darma berlari sebisa mungkin mengejar kaki kaki mungil yang tengah berlari menghindari dirinya. Gadis kecil berambut ikal sebahu memiliki wajah cantik persis ibunya, Darma tak pernah berusaha sedikitpun mengalihkan pandangannya ke arah gadis mungilnya itu.

"Qilla... sayanggg..." Teriak Darma memanggil nama malaikat kecilnya itu, dengan sebuah piring makanan yang sejak tadi dibawanya. Bagi Darma, ia lebih baik melakukan 10 oprasi dalam sehari daripada harus membujuk putrinya makan. Darma menghela nafas berat. Seandainya Mayda disini, pikir Darma yang membuat segala kesedihan dan kenangan serta rasa kangen menyeruak begitu dalam dihatinya.

"Papa jangan sedih" Sahut Aqilla yang tiba-tiba saja sudah memeluk dirinya. Si malaikat Darma ini selalu bisa mengobati kangennya pada Mayda.

Aqilla Davina Damay. Itulah nama yang diberikan Mayda untuk putri kecil mereka yang sudah mengijak usia 4 tahun. Kalau tidak salah, Aqilla berarti anak yang panda, Davina artinya disayang, sedangkan Damay merupakan gabungan nama Darma dan Mayda. Jadi keseluruhan artinya Anak yang pandai disayang Darma Mayda.

"Oh ho ho tidak adakah yang mau memelukku disini? Tante juga mau dipeluk dong Qilla" Teriak suara khas yang merusak suasana.

Sisil yang sudah seperti jelangkung, datang tak diundang dan pulang nggak mau pulang ini selalu saja masuk seenaknnya dan tanpa permisi.

"Tante sisiiilllll!!!!" Teriak Qilla kegirangan dan langsung berhamburan ke pelukan Sisil. Dan bukannya membalas pelukan Qilla Sisil malah mencegahnya.

"Eitz eitz eitz tante maunya dipeluk papa Qilla, bukannya Qilla" Sahut Sisil seenak jidat yang langsung membuat seseorang yang sama seperti jelangkung kedua setelah Sisil itu tiba-tiba muncul dan menjewer telinga Sisil dari belakang.

"Hem hem bagus ya... berani nakal sekarang???" Dungus kesal Doni dengan tangan yang masih bertengger ditelinga Sisil meski jewerannya tidak terlalu kuat.

Tangan Sisil reflek memegang tangan Doni agar menghentika jewerannya.

"Ya maap yank bercanda kali ah" Kilah Sisil yang langsung membuat Doni melepas tangannya.

"Om tante bawa kuota internet nggak?" Tanya Qilla memotong pembicaraan antara Sisil dan Doni.

"Wuih ni bocah udah kayak om nya aja ya" Ejek Sisil pada Doni, tapi Doni enggan menggubris.

"Bawa dong, yuk ngegame online bareng om" Ajak Doni girang, berasa ketemu teman main yang PAS.

"Eh Don, anakku jangan diajari ngegame mulu!" Cegah Darma sebelum putri kesayangannya diracuni game oleh Doni

"Yaelah ngegame bentar aja kali bang" Tawae Doni setengah memaksa.

"Iya pah.. bentar aja ya.. ya ya ya" Mata Qilla membulat, begitu memelas. Dan hal itu selalu berhasil membuat Darma luluh serta mengiyakan apapun yang diminta Qilla. 'Ah persis sekali dengan Madya' Gumam Darma yang sempat didengar oleh Sisil yang berada disampingnya.

"Mas nggak coba cari istri lagi? Biar Qilla ada yang ngurus mas, kan kasian Qilla masih kecil tapi ibunya udah nggak ad..." Ucap Sisil yang mendadak terhenti dan berganti menjadi sebuah jeritan kesakitan.

"Aaaaawwww!!!!" Teriak Sisil histeris akibat sebuah wedges berhak 5 cm mendarat tepat dikepalanya, yang tentu saja membuat seisi rumah kaget, termasuk Aqilla dan Doni yang sejak tadi asyik main game online.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang