Day For Love 3 (Serangan Fajar)

7.6K 314 16
                                    

Cahaya mentari menerobos masuk dari arah jendela (jangan protes karena pembukaannya selalu begini, dari pada author ganti jadi begini 'Cahaya kegelapan menerobos masuk melalui WC kamar mandi', nah loh?!).

Mayda membuka matanya perlahan, sesekali ia menguap lebar. Tubuhnya benar-benar sudah sehat sekarang.

Mayda mengedarkan pandangannya ke samping tempat tidur dan mendapati mas Darma sedang tertidur disana sambil duduk, wajahnya benar-benar tampan tiada tandingannya, bahkan saat tidur sekalipun.

Selesai sholat subuh berjamaah tadi memang mas Darma lebih memilih menjagai Mayda tidur lagi. Padahal semalaman Mas Darma sudah menungguinya. Mayda sampai merasa tidak enak sendiri karena membuat mas Darma terjaga semalaman. Tapi mau bagaimana lagi, kondisi Mayda benar-benar lemah semalam.

Mayda kembali mengingat kejadian saat mas Darma merawatnya, ia begitu telaten, bahkan dalam hal makanan, mas Darma sampai menyuapinya makan (Nggak usah bikin iri author sama readers deh may).

Itulah untungnya punya suami dokter, pasien aja diobati, apalagi sakit hati kamu. (Eeeaaaa...😝 ). Obatpun tak perlu beli dan periksa juga gratis apalagi ditambah servis plus plus (plus senyum, plus peluk, plus disuapin). 😍 (Oke fix, author mulai mual, jadi kita hentikan saja).

"Aku tau Aku ganteng banget, nggak usah diliatin gitu kali May, entar kamu naksir" Sahut Darma yang langsung membuat Mayda kaget dan pura-pura tak melihat.

Matanya sih masih terpejam tapi kata- katanya itu loh narsis banget.

"Ih, apaan sih mas, Mayda nggak ngeliatin mas kok, Mayda cuma ngeliatin bisul mas gede banget tuh diwajah" Jawab Mayda sekenanya, tapi Darma malah menanggapinya serius.

Darma langsung membuka matanya lebar-lebar, "Serius may?"

"Iya mas" Jawab Mayda meyakinkan

"Gimana nih?! Mas nggak ganteng lagi dong" Sahut Darma mulai panik

"Mending nggak ganteng, jadi nggak ada yang naksir daripada ganteng terus banyak yang naksir kan Mayda jadi cem... " Mayda menggantung kata-katanya

"Cemburu ya? Ciyeee..." Goda Darma

"Bukan, cemburu tapi cemewew" Jawab Mayda meniru kata-kata sule di TV

"Apaan tuh cemewew?" Tanya Darma yang nggak gaul

"Tau ah, Mayda mau berangkat shift dulu mas, mas udah baikan kan?" Sahut Mayda bangkit dari tempat tidurnya

"Iya, udah kok, kan istri mas yang ngerawat mas, pasti langsung sehat lah" Sahut Darma mengacungkan jari jempolnya

"Kamu sendiri sudah enakan badannya may?" Darma balik bertanya

"Alhamdulillah udah kok mas, makasih ya udah ngerawat aku semalaman" Ucap Mayda penuh syukur karena memiliki suami seperti mas Darma yang selalu ada untuk dirinya bahkan saat ia sakit

Darma mengambil hp disakunya, membuka kalkulator di hp lalu menghitung, entah apa yang ia hitung.

"Jadi totalnya dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah, ayo bayar" Sahut Darma tiba-tiba sambil menyodorkan tangannya meminta sesuatu

"Lha? Kok bayar? Lagian kok mahal banget?!" Protes Mayda

"Lima puluh ribu biaya berobat nya, dua ratus libur biaya beli makannya dan satu juta biaya perawatan plus senyumannya jadi totalnya dua juta dua ratus lima puluh ribu rupiah" Ucap Darma memberikan rincian harganya

"Tunggu tunggu, kok kayaknya salah sih totalnya mas?" Protes Mayda setelah menemukan keganjalan

"Ya bener may, yang satu juta lagi bunganya" Sahut Darma seenak jidat

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang