Nenek Lampir VS Mas Peri

7.8K 333 38
                                    

Halo~
Udah malam jumat aja nih
Jangan lupa kirim doa buat kakek neneknya atau ibu bapaknya mungkin yang udah meninggal ya...

Oke Happy Reading~

°°°

Mayda berjalan ke RS dengan gontai. Separuh nyawanya hilang entah kemana. Kakinya berasa nggak menapak ke tanah. Ia kembali harus dihadapkan oleh kenyataan pahit yakni tatapan orang-orang di RS yang membencinya karena idola mereka yang katanya 'milik bersama'  kini harus dimiliki oleh Mayda seorang diri.

Sejak masuk ke dalam RS banyak sekali ranjau yang di tebar dimana-mana. Mulai dari lantai licin yang sengaja dipasang office girl yang merupakan salah satu fans mas Darma sukses membuat Mayda jatuh tersungkur. Kemudian lift yang mendadak mati, padahal baik-baik aja sebelum Mayda naik, mana pas Mayda lagi naik sendirian lagi. Kan nggak mungkin lift nya juga naksir mas Darma, untung 15 menit kemudian nyala kembali.

Kesialan tidak hanya sampai disitu, gara-gara lift yang mati, jadinya Mayda telat sampai nurse station tempatnya jaga. Alhasil ia mendapat cibiran dari mbak-mbak diruangan.

"Mentang-mentang istrinya yang punya rumah sakit,  bisa bebas telat ya, enak banget" Cibir Mbak Maya

Mayda hanya diam saja, enggan menimpali, toh dirinya memang salah, dan dia juga sudah minta maaf pada bu minuk selaku kepala ruang.

"Iya ya mbak, enak ya, mana pakaiannya nggak rapi lagi" Timpal Mbak Zanim angkat bicara

Mayda tetap diam, percuma juga dijelaskan toh mereka tidak akan percaya kalau tadi Mayda jatuh karena ada yang sengaja buat lantai licin.

"Udah udah, balik kerja sana, jangan ribut" Sahut Mba vivi sebagai pihak paling netral selain bu minuk, karena mbak yang satu ini udah nikah jadi ia nggak ikutan geng jones fans mas Darma ini.

Perintah mbak vivi langsung diiyakan perawat lainnya, mereka kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Atau lebih tepatnya melimpahkan semua aktivitasnya ke Mayda karena sejak tadi hanya Mayda yang sibuk mondar-mandir sendiri melakukan ini itu. Seolah mereka sedang melakukan aksi demo mogok kerja berjamaah.

Untunglah bu minuk peka dengan situasi ini. Jadi beliau menyuruh Mayda untuk mendampingi dokter menjaga poli umum.

Setidaknya Mayda bisa bernafas lega disana tapi mendadak semuanya berubah saat Mayda sampai di poli umum dan mendapati Asyla tengah berjaga disana. Ini sama saja halnya lepas dari kandang buaya masuk ke mulut singa berbulu domba.

"Pagi dokter" Sapa Asyla ramah

Si nenek lampir balik menyapa ramah, tapi Mayda mencium adanya bau bau asem disana seperti ada udang dibalik bakwan.

"Pagi juga Nyonya Darma" Sapa Asyla sok ramah

"Hari ini Nyonya Darma ya yang jaga di poli bareng saya" Tanyanya lagi sok ramah

"Iya dokter" Jawab Mayda singkat.

Untung saja tindakan bullying ini tidak berlanjut karena pasien sudah banyak mengantri diluar ingin segera dipanggil dan diperiksa.

"Panggilan pertama bu sekar" Mayda memanggil dengan pengeras suara

Mayda sedikit curiga dengan nama ini, karena sepertinya nggak asing bagi Mayda.

Dan jeng jeng  jeeeeng!!!!

Yang dipanggil akhirnya nongol. Dia adalah ibu sekarepmu, pasien paling gatel yang Mayda kenal.

"Oh jadi ini ya istrinya dokter Darma?! Cih nggak cantik!" Ejeknya tiba-tiba saat masuk

Kalau aja dia kutu rambut, pasti udah Mayda pites sekarang, tapi profesinya sebagai perawat mengharuskannya tetap ramah dalam kondisi apapun, meski lagi hujan badai kek, tsunami kek, kakek kek, pokoknya Mayda harus tetap tersenyum, demi sumpahnya sebagai perawat.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang