Bingung?

5.2K 253 26
                                    

"Loh, kamu kok bisa kenal sama Darma may?" Tanya Rendra heran

"Iyalah, kan Mas Darma suamiku bang" Jawab Mayda yakin

"Eh tokek, ngimpi lo?!" Umpat Rendra pada adiknya yang oon, seenaknya saja ia mengaku-ngaku jadi suami Darma

"Lho emang iya kan mas?" Mayda mencoba bertanya pada Darma agar Darma menguatkan perkataan Mayda

Darma hanya bisa geleng-geleng melihatnya. Sumpah ia bingung dengan perkataan Mayda.

"Waaahhh... jangan bercanda dong mas" Sahut Mayda yang menganggap ini semua hanya sebuah candaan. Tapi sejenak Mayda ingat kalau dia sedang diwisuda sekarang berarti Darma belum jadi suaminya, lalu kecelakaan itu juga tidak terjadi pada keluarga Mayda.

Mayda mencoba mencerna semua keadaan yang ada. Ia membuat kesimpulan sendiri bahwa ini semua hanya mimpi. Tapi entah kenapa terasa begitu nyata. Sebenarnya yang mimpi itu kecelakaan keluarga Mayda, lamaran mas Darma dan lain sebagainya atau keadaan yang dialami Mayda saat ini. Entahlah, Mayda benar-benar bingung.

"Mas Darma beneran belum jadi suamiku? Lalu kenapa mas Darma kesini? Mas pasti mau melamar aku kan?" Pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan Mayda. Setidaknya ia harus memastikan segalanya.

Darma terkekeh mendengar ucapan Mayda. Entah ia merasa kalau gadis didepannya sedang mencoba melawak.

"Ehm, aku kesini karena saudara sepupuku yang namanya Rani juga diwisuda bareng kamu, eh nggak sengaja ketemu Rendra juga, jadi ya aku samperin sekalian, Rendra juga sering cerita tentang kamu kok. Tapi kalau urusan melamar aku belum kepikiran, kan aku baru pertama ketemu kamu may" Jelas Mas Darma panjang kali panjang

Mayda bengong sesaat. Ia tak paham akan keadaan rumit yang dibuat author untuknya. Disisi lain Mayda bahagia karena semua keluarganya masih hidup, bahkan hadir dihari ia diwisuda. Tapi kalau mas Darma bukan suaminya maka kebahagian Mayda tidaklah lengkap.

"Kalau gitu aku yang akan melamar mas, mas mau kan jadi suamiku?" Tanya Mayda tanpa pikir panjang, membuat Darma langsung syok, karena baru kali ini ia dilamar langsung oleh seorang wanita.

"Mayda?!" Sahut Ibu Mayda panik mendengar perkataan putrinya yang bahkan tidak disaring terlebih dahulu.

"Nduk... kamu nggak kejedot waktu tidur tadi kan?" Giliran Ayah Mayda yang keheranan

"Eh, tokek, lo udah gila ya?" Umpat Rendra

"Ayah, ibu, Bang Rendra, Mayda serius, kalau perlu nih Mayda akan siapkan mas kawin nya yaitu seperangkat alat sholat dibayar utang" Ucap Mayda berapi-api

Darma hanya speechless mendengar ucapan Mayda. Ia menampar pipinya berkali-kali, berharap ini hanya mimpi. Tapi ia merasakan panas di pipinya jadi ia menghentikan aksinya itu.

"Jadi gimana mas? Mau kan? Mau dong? Pasti kan? Pasti dong?, Mulan aja Jamilah, bukan Jamidong" Cerocos Mayda penuh paksaan disetiap katanya.

"Tapi may..." Ucap Darma namun Mayda segera menyelanya

"Udah, nggak ada tapi-tapian, harus jadi, kalau perlu kita ke penghulu sekarang" Pinta Mayda penuh paksaan sambil meraih tangan Darma hendak mengajaknya pergi ke KUA.

Darma berusaha melepaskan genggaman tangan Mayda. Dan mencoba memberi pengertian pada gadis didepannya.

"May, aku udah tunangan sama orang lain, jadi aku nggak bisa nerima lamaran kamu atau nikah sama kamu" Jelas Darma membuat Mayda kaget. Bagaimana mungkin suaminya bertunangan dengan orang lain

Mayda diam tak bergeming. Ia mencoba mengeja setiap kata yang keluar dari bibir Darma. Sedangkan keluarga Mayda tak tau harus berbuat apa.

Tangan Darma melambai pada seseorang. Seseorang yang sangat cantik dan putih seperti bukan keturunan Indonesia asli. Perlahan ia mendekat ke arah Darma.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang