Apa Jawabnya?

11.6K 480 16
                                    

~ Oh halo, maaf hari ini author up cuma sekali karena author habis jelong jelong (jalan jalan maksudnya)

Tapi author kasih bonus episode paling panjang yang pernah author tulis, sebelumnya siapkan irisan mentimun untuk mengompres mata sekiranya mata kalian panas.

Oke, Happy reading~

°°°

Didalam rumah Mayda mengecilkan volume tv nya. Ia mencoba mendengarkan suara di luar rumah, tak ada suara berisik yang dibuat Darma sejak tadi. Ia mematikan tv, beranjak pergi dan mengecek ke luar rumah.

Mayda melihat dari balik jendela seperti dugaan Darma. Tak ada siapapun, mobil Darmapun tak ada. Perlahan Mayda mengeluarkan kunci dan membuka pintu rumahnya untuk memastikan Darma sudah benar-benar pergi meski dalam hati Mayda ia kecewa karena perjuangan Darma hanya secuil upil.

Mayda keluar rumah, mencari ke sekeliling dan berdecak kesal, "Cih! cuma segitu usahanya, cemen!" Umpatnya sendiri.

Darma yang sejak tadi sembunyipun keluar dari persembunyiannya, menarik tangan Mayda yang hendak masuk ke dalam rumah.

"May, dengerin penjelasan aku dulu" Darma memegang erat tangan Mayda, membuat wanita itu sedikit kesakitan

"Lepasin mas! sakit!" Pinta Mayda menatap nanar ke arah Darma, sakit dihatinya tak sebanding dengan cengkraman tangan Darma.

Darma tak melepas dan tetap memegang erat tangan Darma, ia tak ingin wanita itu kabur darinya sebelum ia memberikan penjelasan.

"May dengerin aku dulu baru aku lepasin tangan kamu, kita bicara baik-baik ya" Pinta Darma memelas

"Lepasin mas! Aku nggak mau denger penjelasan kamu" Nada bicara Mayda meninggi, "Aku mau minta cerai dari kamu mas! sekarang juga" Dengan berat hati Mayda mengatakannya, jauh dilubuk hatinya ia tak pernah ingin bercerai dengan Darma.

"May, kamu jangan emosi dulu hingga ambil keputusan tergesa-gesa seperti ini, dengerin penjelasanku dulu baru kamu boleh ambil keputusan apapun terserah kamu, aku akan menerimanya" Pinta Darma lagi

Bulir bening mendadak jatuh dari sudut mata Mayda, "Le..pas..in.. aku mas.. sa..kiiit..." Ucapnya terisak

Tak tega melihat Mayda seperti itu Darma melepaskan tangannya.

"Lepasin mas! Kalau nggak mas lepasin aku bakal teriak" Sahut Mayda yang memang tak melihat ke arah Darma sehingga ia tak tau kalau tangannya sudah dilepas Darma

Darma hanya plonga plongo melihat Mayda.

"Lepas mas! Denger nggak sih! Sakit tau!!!" Kali ini Mayda membentak agar tangannya dilepas

Darma masih melongo, lalu menjawab "Tapi may..."

"Tapi apa mas?! Lepas!" Mayda masih menyuruh Darma melepas tangannya. (Mangkanya liat ke belakang neng!, Duh ilah, bilang aja kalau pengen dipegang-pegang terus tangannya).

"Tapi May, tangan kamu udah ku lepasin sejak tadi" Sangkal Darma.

Mayda membalikkan tubuhnya, melihat ke tangannya yang sudah terlepas.

"Kok dilepasin sih! Dasar Nggak peka!" Teriak Mayda kesal. Wajahnya memerah karena malu. (Yaelah Dasar cewek ya, nggak jelas maunya, tadi suruh dilepasin tangannya eh sekarang marah karena dilepasin, lagian kan tadi author udah bilang tengok belakang dan liat kalau tangannya udah dilepasin, syebel deh author).

Darma menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia cukup bingung melihat tingkah Mayda.

Mayda langsung berlari menuju pintu dan hendak menutupnya tapi pintunya seperti tertahan sesuatu.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang