EXP1 Awal Jatuh Cinta (Darma&Mayda)

6.5K 236 10
                                    

Halo readers...

Maafkan diriku yang malas up ini teman-teman...

Karena saya pikir yang komen cuman sedikit jadi saya kira ending saya sama sekali nggak bagus jadi saya juga malas mau buat Extra Part, hehehe enggak kok.

Hal ini semata-mata dikarenakan hujan yang bikin saya galau jadi malas nulis, ditambah malam ini adalah malam minggu. Malamnya para jomblo menderita.

So, maafkan jika part ini sama sekali nggak kocak, meski saya akui part sebelumnya banyak yang GEJE juga sih, tapi part ini lebih GEJE karena efek terbawa suasana hati author. Maafkan teman-teman.

Komen dan Vote kalian sangat saya butuhkan untuk menghibur hati saya :D

Oke, Happy Reading~

  °°°  

Kisah ini terjadi saat Darma kelas 3 SD. Rendra yang tak lagi sabar mengajak Darma bermain kelereng didepan rumahnya, langsung menarik paksa tangan Darma ke halaman rumahnya. Berbagai jenis kelereng warna-warni dikeluarkan Darma dari dalam tas sekolahnya. Ia sudah bersiap melawan Rendra kali ini. Sambil menunggu Rendra ganti baju, Darma membuat lubang ditanah untuk permainan kelerengnya nanti.

Setelah cukup lama menunggu Rendra yang ternyata bukan hanya ganti baju, melainkan makan, mandi dan boker sekalian, akhirnya Rendra keluar juga dari sarangnya. Tangan Rendra hanya membawa satu buah kelereng saja. Ia benar-benar nekat melawan Darma yang membawa 20 buah kelereng sekaligus.

"Ayo suit" Ajak Rendra

Darma hanya mengangguk setuju. Tangannya sudah mengeluarkan ancang-ancang, hendak mengeluarkan jari telunjuk.

"Kau mau keluarkan jari apa?" Tanya Rendra disertai nada paksaan

"Jari telunjuk" Jawab Darma polos, polos-polos bego'

"Ya bagus, jangan sampai diganti lo ya, awas kalau diganti, berarti kamu bohong, kata ibukubohong itu dosa, kalau dosa berarti masuk neraka, memangnya kau mau masuk neraka?" Tanya Rendra setengah mengancam.

Darma hanya menggeleng pelan. Ia terlalu polos dan gampang dibodohi, padahal ia seumuran dengan Rendra. Maklum saja, Darma memang anak rumahan, ia juga baru pindah karena papanya memiliki bisnis di Surabaya yang mengharuskan ia pindah dari kota Jakarata ke kota Surabaya ini. Jadi, jangankan bermain permainan kampung, teman saja ia tak punya.

Satu-satunya teman yang agresif, sok akrab dan selalu nempel ke Darma adalah Rendra. Sejak awal bertemu, Darma seolah memiliki feeling akan berteman dengan Rendra. Tapi lambat laun Darma malah merasa kalau ia hanya dibodohi oleh Rendra.

"Suuuiittt!!!" Teriak Rendra diikuti jari tangannya mengeluarkan ibu jari sedangkan Darma mengeluarkan jari telunjuk, sesuai rencana. Alhasil tentu saja Rendra yang menang.

"Yes! Aku yang menang!" Teriak Rendra  kegirangan, padahal ia cukup tau kalau dirinya yang akan menang suit tapi tetap saja ia menunjukkan kegirangannya untuk mengolok Darma.

"Kok bisa kamu yang menang? Kan aku mengeluarkan telunjuk, telunjuk itu memiliki lambang manusia kan?" Protes Darma

"Lha iya, kan bener tuh, ibu jari memiliki lambang gajah kan, kalau gajah nginjek manusia terus manusianya jadi gepeng kan? Berarti aku yang menang kan!?" Jelas Rendra menyampaikan teori injak-menginjak.

"Nggak bisa gitu dong, manusia itu memiliki otak, dimana terdapat kurang lebih 100 milyar nuron didalam otak yang membantu menghantarkan rangsangan sehingga manusia dapat berfikir dangan baik bahkan bisa mengendalikan hewan buas sekalipun dengan otak yang dimilikinya, apalagi cuma gajah, pasti gampang dikendalikan, buktinya sudah banyak manusia yang menaiki gajah, ditambah populasi gajah saat ini yang sudah mulai berkurang sedangkan populasi manusia makin bertambah" Jawaban Darma yang sangat teoritis. Maklum, sejak kecil otak Darma sudah unlimited alias terlalu cerdas dibanding anak seusianya.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang