EXP3 Sssstttt... (Doni)

5K 190 1
                                    

(Setting diambil saat Doni kelas 3 SMP)

- Doni POV -

Hey, perkenalkan, nama gue Doni, gue cowok paling ganteng, kaya dan pinter di sekolah ini. Bukannya gue sombong, tapi itulah fakta yang gue denger dari cewek-cewek yang ngejar-ngejar gue.

Gue bukan playboy tapi sssttt... gue punya cewek banyak. Sepuluh cewek sekaligus dan nama-nama 10 cewek beruntung itu adalah Desi, Sari, Ratna, Zizy, Cika, Nensy, Dina, Susi, Putri, dan Rudy eh maksud gue Reni. Gue nggak jahat kok, cuman gue lagi nyari yang tepat aja karena gue belum pernah jatuh cinta sungguhan. Kadang sih gue mikir soal karma tapi setelah gue pikir-pikir lagi, ternyata karma itu enak ya, bentuknya aja yang aneh tapi manis. Ups, itukan kurma.

Siang ini gue ada kencan sama Reni, terus pukul 4 gue harus nganterin Putri ke toko buku. Pukul 5 gue mesti dateng ke rumahnya Dina, eh tunggu dulu rumah Dina atau rumah Zizy ya? Atau rumah Cika?. Ah, bisa berabe ceritanya nih kalau gue sampai salah. Karena selama ini gue nggak pernah ketahuan.

Kadang sih gue capek punya cewek sebanyak itu, tapi berkat mereka gue nggak pernah kesepian. Kalo si Sari nggak bisa nemenin gue masih ada Desi, kalau Desi nggak bisa, ada Putri, kalo Putri nggak bisa masih ada Dina dan begitu seterusnya. Dan kalau ke 10 orang itu sibuk semua, masih ada mobile legend yang nemenin gue.

Pukul 3 sore. Reni duduk di pojok kafe memakai gaun berwarna merah dan dia sangat cantik, tapi sayang, dia matre. Semua barang-barang dia minta beliin gue. Kalau saja gue bukan anak orang kaya udah gue putusin nih cewek. Kelebihan Reni adalah dia lebih tua 2 tahun dari gue, terus dia itu seorang model terkenal, secara nggak langsung dia juga ngebuat gue terkenal. Meski aslinya gue udah terkenal banget sih.

"Sayang, sorry aku telat" ucapku sok manis

Reni hampir aja cipika cipiki pipi gue. Ya jelas gue tolak lah. Kan kita belum sah. Meskipun gue punya banyak cewek, gue selalu jaga harga diri mereka. Paling pool gue cuman pegangan tangan dan peluk. Selebihnya nggak pernah ngapa-ngapain.

"Oh ya, duduk sayang" ucapnya dengan senyum di bibirnya, mencoba menetralkan rasa malunya karena gue nolak cipika-cipiki.

"Makasih sayang, kamu sudah pesan makanan?" Tanyaku padanya karena mejanya masih juga kosong

"Sudah, oh iya sayang, liat deh ini ada tas bagus banget" Sahut Reni menunjukkan gambar tas yang ada di hp nya padaku. Gue cukup tau maksudnya.

"Kamu mau?" tawarku padanya. Meski sebenarnya gue sudah tau jawabannya. Ibaratnya ada kucing kampung dikasih ikan asin nih, ya jelas tu kucing gak bakal nolak kecuali tu kucing lagi diet. 

"Iya, kamu mau beliin kan?" Jawabnya yang mendadak sumringah. Pantes aja sih dia nggak ngambek sekalipun gue telat tiga jam. Kan rencananya gue ketemu dia jam 1 tapi karena keasikan main game gue jadi dateng jam 3. Tapi dia rela nungguin gue, wong dia ada maunya.

"Berapa harganya?" Tanyaku memastikan kalau uang bulananku cukup untuk membeli tas itu.

"Murah kok yank, cuman 10 juta" Jawabnya seenak jidat.

'Ebuset! 10 juta itu bisa buat beli ginjal kali! Lha elu cuma buat beli tas?!' Maki gue dalam hati.

Untung aja sih bokap gue kaya pakek banget. Uang bulanan gue itu 100 juta. Belum ditambah bonusnya sekitar 50 juta kalau gue jadi model perusahaan bokap gue. Oh, sekedar informasi perusahaan bokap gue namanya anak tuyul. Tapi ini bukan bisnis peternakan tuyul. Hanya saja nama perusahaannya begitu karena setiap harinya perusahaan bokap gue mampu menghasilkan uang 1 M. Keren kan?

"Yank, gimana?!" Tanya Rani padaku yang sejak tadi bengong.

Iya sih gue banyak duit. Tapi gue orangnya pelit. Pelit banget. Pelit gue untuk kebaikan masa depan gue. Karena gue berencana mau bikin apartemen milik gue, istri gue dan anak-anak gue kelak. Ada yang mau jadi istri gue?.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang