Sepandai-pandainya Tupai Melompat, Kalau Ngantuk Ya Tidur Juga

8.1K 362 19
                                    

Mayda duduk tenang dalam mobil. Ia tak bersuara, terlalu sepi, bahkan suara jangkrik pun terdengar karena sangking sepinya.

"May, ngomong apa gitu, diem aja kayak patung pancoran" Darma buka suara

"Mau ngomong apa mas?" Mayda bingung, ia hanyut pada pikirannya sendiri tentang apa yang dikatakan Adam soal mengatakan perasaannya pada Mas Darma.

"Ya apa kek may, niru suara bebek kek, burung kek, apa aja yang penting mobilnya nggak sepi" Ucap Darma memerintah layaknya belanda

"Krik... Krik.... Krik... " Sahut Mayda yang menirukan suara jangkrik

"Kok suara jangkrik sih may, kalau suara jangkrik mah ya sama aja sepinya" Protes Darma

"Yeee!!! Selamat anda benar!, sekarang coba tebak suara apa ini?" Timpal Mayda (Dikira lagi kuis apa ya?)

"Kwek kwek keekkhhh kwek kwek keekkhh.." Mayda membuat suara

"Suara bebek" Tebak Darma

"Salah"

"Lha terus suara apa?"

"Suara bebek yang lagi kejepit pintu, hahaha" Tawa Mayda pecah

"Kalau ini suara apa mas? Syedih... Syedih... Hati ini.. " Mayda kembali memberikan tebakan

"Suara hati orang yang lagi patah hati" Tebak Darma setelah berpikir keras

"Salah"

"Suara kamu lagi nyanyi" Tebak Darma lagi

"Salah, ayo tebak lagi, masa' gitu aja nggak tau" Ejek Mayda

"Tau ah terang" Darma menyerah

(Mungkin ada readers yang mau jawab? Kerena authorpun tidak tau jawabannya)

"Nyerah nih mas?" Tawar Mayda

"Ya, terus apa jawabannya?" Tanya Darma penasaran

"Itu suara author lagi nyanyi, meratapi kejombloannya, Wkwkwk" Jawab Mayda penuh ejek (Plis, author jangan di bully dong, hiks)

"May udah sampai, turun yuk" Ajak Darma menghentikan tawa Mayda.

Mereka langsung bergegas masuk sebuah restoran jepang.

Saat daftar menu disodorkan, Mayda hanya bisa geleng-geleng. Ia benar-benar tak tau harus pesan apa.

"Pesen apa may?" Tanya Darma sambil melihat menu

"Terserah mas deh, Mayda ikut mas aja, Mayda nggak tau mesti persen apa nih" Mayda menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Oke, pesan sushi dua ya mas, terus green tea nya dua" Sahut Darma pada seorang pramusaji

Mayda hanya manggut-manggut.

10 menit kemudian makanan datang. Mayda menatapnya ngeri. Bentuknya seperti ikan mentah.

Mayda mengambil sendok, meski sebenarnya lebih cocok pakai sumpit, tapi Mayda nggak bisa cara pakainya, jadi dari pada malu-maluin mending pakai sendok.

Baru saja Mayda hendak mengambil makanannya, tiba-tiba saja Darma memukul tangan Mayda dengan sumpit miliknya.

Dipukul seperti itu membuat Mayda langsung melotot ke arah Darma.

"Apa sih mas, kan sakit nih!?" Protes Mayda

"Baca doa dulu may, ayo gimana doanya" Tanya Darma seperti mengajari anak kecil berdoa

"Ih apaan sih, emangnya Mayda anak kecil!" Dungus Mayda kesal

"Emang gimana doanya?" Tanya Darma memastikan

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang