Paket Misterius

6.7K 323 6
                                    

Halo~
Author up lho...
Ciyeee...
Yang kena tipu author 😂😂😂
Tapi berhubung bintangnya belum mencapai 30, bang Darma nggak jadi pulang katanya 😂😅

Oke happy reading~
Jangan lupa bintang 😊😊😊

°°°

Mayda membanting kasar hpnya ke tempat tidur, karena jika ia membanting hpnya ke lantai maka hp nya akan hancur berkeping-keping persis kayak hati orang yang lagi patah hati.

Sesekali ia melirik ke layar hp. Berharap ada pesan masuk.

Diraihnya hp yang terletak tak jauh dari jangkauan tangan Mayda itu. Dengan cepat tangan Mayda mengetik sebuah pesan wa untuk mas Darma.

Mayda:
Assalamualaikum mas
Apa kabar?

Tak ada jawaban.

Terhitung sudah dua hari bang Darma tak membalas pesan Mayda atau sekedar memberinya kabar. Entah kemana dirinya. Bak menghilang ditelan bumi.

Empat hari sudah mas Darma berada di korea selatan, dan sejak dua hari kemarin ia sama sekali tak memberi kabar. Sehatkah atau sakitkah, Mayda tak pernah tau keadaannya.

Mayda berusaha kembali mengirim pesan ke mas Darma, kali ini pesannya beruntun, meski ingin sekali Mayda menelfonnya, tapi Mayda terlalu sayang kuota.

Mayda:
Mas, Bales dong 😩😩😩

Mas Mayda kangen

Eh nggak jadi kangen deh

Mas, yuhuuu...

Mas, sehat?

Mas udah makan?

Mas jangan lupa sholat

Mas sibuk banget ya?

Mas ngapain sih?

Mas buruan pulang gih, ayok kita nonton kebakaran

Mas, nggak kecantol anggota girl band korea kan?

Mas nggak selingkuh kan?

Mas jangan selingkuh ya, entar aku sama siapa?

Apa lebih baik aku sama doni aja ya? Atau sama Adam?

Mas...

Mayda mulai hilang kesabaran, dan perlahan mulai putus asa.
Berbagai pikiran negatif pun muncul begitu saja tanpa diminta, seperti pikiran kalau mas Darma akan kecantol dengan wanita korea yang cantiknya pakek banget, meski kebanyakan cantiknya nggak alami, alias karena oprasi plastik.

Tangan Mayda kembali menulis sebuah pesan.

Mayda:
Mas, bales dong, mayda kan khawatir...
Bales satu kata deh nggak papa
Atau bales satu huruf deh
Atau kalau mas sibuk, bales satu titik aja juga nggak papa, selama aku tau kalau mas baik-baik saja dan masih hidup.

Tetap tidak ada balasan.

Mayda mulai masa bodohlah, ia kembali fokus pada misinya daripada harus galau nggak jelas.

Tangan Mayda menekan nomer telfon Sisil.

Tut... Tut... Tut...

"Halo may" Jawab sisil. Tumben ia menjawab panggilan Mayda dengan cepat.

"Wa'alaikumsalam" Timpal Mayda

"Oh, iya assalamualaikum" Sisil mengulang perkataannya

"Telat!" Cibir Mayda

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang