Tipu Muslihat

6.6K 313 16
                                    

Halo teman-teman
Terimakasih sebelumnya karena berkat kalian ranking cerita ini naik jadi #21
Hiks, saya terharu 😭😭😭

Oh, jangan lupa bintangnya ya
Jangan lupa komen kalau ada tulisan saya yang salah, karena saya hanya seorang bidadari biasa yang tak luput dari kesalahan 😂😂😂😅😅😅

Oke, Happy reading~

°°°

Motor Sisil diparkir asal didepan IGD. Mayda berlari secepat kilat menuju ke ruang ICU, dan Sisil mengekor dibelakangnya.

"Mbak... Mau kemana mbak?! Ongkos ojek nya belum" Teriak Sisil yang masih sempat-sempatnya bercanda disituasi genting seperti ini.

Mayda tak menghiraukan perkataan Sisil, ia terus saja berlari menuju ruang ICU.

Setelah naik gunung turun gunung serta melewati lembah curam, akhirnya Mayda sampai didepan ruang ICU.

Ada banyak orang diluar ruangan. Bumer, bamer, mas Ical, mbak mike, Asyla, Adam dan seluruh kepala ruangan, orang penting, serta beberapa dokter dan perawat senior.  Hanya Doni yang tidak tampak, mungkin ia sedang sekolah jadi belum tau. Dan jelas saja ramai karena pasiennya adalah direktur rumah sakit ini.

"May..." Panggil bumer pelan dengan air mata yang terus mengalir, wajahnya benar-benar terlihat sangat sedih

"Ma... Mas Darma..." Suara Mayda tercekat, tak mampu berkata-kata lagi.

"Yuk, masuk dulu may" Ajak Asyla, ia menarik tangan Mayda

Mayda hanya menurut, ia langsung masuk dan memakai skort (baju pelindung) khusus ruang ICU dengan bantuan Asyla.

Di bukannya pintu ruang ICU, hingga menampilkan sosok Darma yang terkulai lemas diatas tempat tidur. Matanya terpejam, kaki kanannya diperban, kepalanya juga. Tubuhnya terpasang alat-alat yang lengkap, ada infus pump, SpO2, pocket mask, monitor dan banyak yang lainnya.

Mayda mendekat ke samping tempat tidur Darma. Air matanya jatuh membasahi pipinya. Dadanya terasa sangat sesak melihat Darma seperti ini.

Perlahan mayda mengumpulkan kekuatan untuk mengeluarkan suaranya.

"Mas... Cepet mati ya mas... Biar aku bisa nikah lagi" Bisik Mayda tepat ditelinga Darma.

Hal itu membuat Darma refleks membuka matanya dan bersuara.

"Tega ya kamu may, suami lagi kritis malah doa yang jelek-jelek!" Ucap Darma keceplosan, membuyarkan semua rencana yang sudah disusun Adam dan Asyla serapi mungkin.

Iya, jadi ini adalah rencana konyol yang dibuat Adam dan Asyla untuk menyatukan Darma dan Mayda kembali. Bahkan mereka berdua sampai meminta bantuan keluarga Darma dan beberapa staff rumah sakit untuk ikut serta dalam rencana ini agar terlihat lebih natural. Tapi semua rencana itu rusak dalam sekejap, akibat kebodohan Darma yang membongkarnya sendiri.

Diambilnya bantal dari kepala Darma oleh Mayda. 

"Oh jadi bener ya, Dasar tukang tipu!!!" Sahut Mayda dengan tangan memukuli tubuh Darma berulang-ulang dengan bantal yang tadi diambilnya.

"Ih! Dasar nyebelin! Jahat!!!" Umpat Mayda sambil terus memukul.

"Au... Au... Au... " Darma terus memekik kesakitan dan berusaha menangkis serangan Mayda

Tak ada tanda-tanda Mayda akan menghentikan aksinya, sampai Darma merebut sendiri bantal yang ada ditangan Mayda.

"May, udah cukup! Sekali ini aja dengerin penjelasan mas" Darma memohon disertai ancaman disetiap katanya.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang