Dor Dor Dor

5K 218 13
                                    

Halo~
Besok part terakhir, extra part saya privat ya..
Maafkan author, tapi ini semua demi keselamatan cerita yang sudah susah payah saya tulis
Untuk yang masih mau mengikuti cerita ini terimakasih, yang sudah nyerah semoga segera diberi petunjuk 😂😅

Nggak akan susah selama kalian ikuti langkah-langkahnya pasti ceritanya akan muncul

Okelah happy reading~

°°°

'Ah, seandainya aku tetap dirumah bersama Mayda dan tidak meninggalkan dia sendirian pasti semua ini tidak akan terjadi!' Maki Darma dalam hati. Pikirannya benar-benar kacau. Sesekali ia menyesali karena dirinya semenjak menerima telfon dari Asyla yang mengatakan ada oprasi mendadak sehingga mengharuskan dirinya meninggalkan Mayda tanpa penjagaan. Biasanya Darma akan meminta ibunya atau Sisil untuk menemani Mayda dirumah, tapi karena kondisi pasien yang gawat, Darma jadi lupa untuk meminta tolong pada seseorang agar menemani Mayda.

Disisi lain Darma puas dan bahagia karena berhasil menyelamatkan pasien kritis itu, namun disisi lainnya istrinya yang malah tidak selamat. Entah kali ini siapa yang dengan berani-beraninya menculik Mayda dan membuat masalah dengan Darma. Darma tak dapat mencurigai siapapun, karena selama ini ia merasa tak memiliki musuh.

Mungkinkah musuh papa Darma?, kan papa Darma memiliki perusahan pertnakan tuyul. Dimana perusahaan itu berkembang sangat pesat sehingga saingan perusahan lainnya seolah iri dengan perusahaan papa Darma. Tapi kenapa Mayda yang harus jadi sasarannya? Bahkan tidak ada satupun keuntungan yang bisa diambil dari menculik Mayda. Pertama, Mayda itu jelak. Kedua, Mayda itu bego. Ketiga, Mayda itu nggak kaya. Cuma satu sih kelebihannya, yaitu otaknya yang gesrek.

Darma segera memakir mobilnya asal di parkiran airport. Secepat mungkin Darma menuju ke lokasi yang ditulis oleh si penculik di secarik kertas yang tadi di buang Darma. Untung saja Darma mengingat lokasinya dengan baik. Lokasinya cukup jauh sehingga mengharuskan Darma naik pesawat. Ia bergegas mengambil tiket pesawat yang tadi dipesannya lewat online melalui travellokal. Lalu ia segera menuju ke pesawat.

°°°

Disisi lain, Mayda terbangun setelah mendengar suara ayam sedang berkokok. Matanya dikerjapkan beberapa kali. Mencoba mengeja sekelilingnya. Setiap benda yang ada dikamar itu begitu mewah. Tempat tidur empuk, dan juga berbagai hiasan kamar seperti lampu gaya kuno, dan masih banyak lagi. Entah dimana dirinya sekarang berada.

Dilihatnya jam didinding. Pukul setengah 5 tepat. Bahkan Mayda belum sholat shubuh. Segera dilemparkannya asal selimut yang tadi kemudian menunju ke kamar mandi, dimana pegangan pintunya berlapis emas dan bertahtakan berlian. Sempat timbul ide dipikiran Mayda untuk mencongkelnya dan membawanya pulang tapi niat itu diurungkannya.

Mayda langsung masuk ke kamar mandi. Hanya ada toilet duduk, shower, dan bak mandi. Tidak ada kran atau gayung untuk wudhu. Alhasil Mayda wudhu di shower. Setelah selesai, ia keluar dari kamar mandi dan mencari mungkenah. Tapi tanpa diduga, sebuah mungkenah sudah bertengger diatas meja rias, seolah sudah disediakan oleh seseorang yang entah siapa.

Tanpa pikir panjang, Mayda segera mengenakan mungkenah itu dan melaksanakan sholat subuh. Usai melaksanakan sholat subuh, Mayda mencoba mengingat kembali kejadian sebelum dirinya pingsan dan tiba-tiba saja berada disini. Sesaat ia ingat kalau ketiga penculik membekap dirinya dengan kaos kaki yang sangat bau lalu membawanya pergi. Tapi dimana sekarang ia berada?

Sejenak perhatian Mayda teralihkan ke luar jendela. Jelas sekali matanya melihat bentangan pasir putih nan indah dan deburan ombak yang menggulung-gulung ditambah pemandangan pantai yang sangat cantik.

"Pantai!!!" Teriak Mayda girang. Hampir saja dirinya meloncat-loncat tapi segera ia urungkan niat itu karena ada sekitar 5 orang berseragam lengkap dengan celemek warna putih khas pelayan tiba-tiba saja muncul dihadapan Mayda tanpa permisi.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang