Day For Love 1

8.5K 338 10
                                    

Embun dikala pagi masih ada bening penyejuk hati, mentari setia menemani menggapai asa hari ini. 

Pagi-pagi sekali Darma dan Mayda sudah siap ke RS. Ada acara amal operasi bibir sumbing gratis untuk anak-anak. Acara ini diadakan setiap tahunnya oleh pihak RS.

Mayda berkali-kali berkutat di depan cermin. Sesekali meminta pendapat suaminya tentang penampilannya. Hari ini Mayda menjadi panitia acara itu, acaranya memang sudah di persiapkan jauh-jauh hari tapi orang-orang di ruangan baru memberi tahu Mayda dan menunjuknya jadi panitia semalam lewat wa pula.

"Mas udah cantik nggak? Udah bener nggak nih kerudungnya? Tanya Mayda meminta pendapat

Tapi yang di mintai pendapat malah menjawab dengan sebuah puisi

"Lihatlah langit untuk mengetahui kebesaran Nya. Lihatlah laut untuk mengenal kekuasaan Nya. Pandanglah cermin untuk mengerti arti Kutukan Nya"

Mayda memberikan tatap tajam membunuh ke arah suaminya.

"Mas! Kamu tuh ya, ini hari pertama lo biar aku bilang cinta, seharusnya mas usaha yang romantis dong biar aku yakin kalau aku cinta sama mas" Omel Mayda pagi-pagi. Entah kenapa Mayda merasa kalau suaminya itu suka sekali mengejeknya.

Darma enggan menimpali. Ia lebih memilih mengalihkan pembicaraan.

"May, sekarang hari apa?" Tanya Darma tiba-tiba

"Hari Rabu mas, kenapa?" Jawab Mayda yang mudah sekali dialihkan pembicaraannya

"Buat aku dalam seminggu itu cuma ada hari selasa, selasa disurga jika deket sama kamu" Sahut Darma berusaha ngegombal

Mayda tersenyum, tersipu malu.

"May, kamu tau ga bahasa arabnya 'senyum kamu?" Tanya Darma tiba-tibw

"Ga tau, emang apaan mas?" Mayda balik bertanya

"Subhanallah" Sahut Darma sambil mengelus dadanya kagum

(Oke, author udah mulai mual, jadi mari kita hentikan saja gombal"an ini)

Hp Darma tiba-tiba bergetar di meja. Sepertinya ada panggilan masuk.

"Mas, hp kamu getar tuh!" Sahut Mayda mencoba memberitahu

Si Bang Darma yang lagi mabuk akan senyum Mayda itu menjawab sekenanya
"Itu bukan Hp" Sahut Darma dengan tatapan lurus ke arah Mayda

"Lha trus apa?" Tanya Mayda keheranan

"Itu tubuhku yang memang suka bergetar kalo deket kamu" (Ya'elah, masih gombal aja nih bang Darma)

"Mas, Mayda serius nih, hp mas di meja getar tuh, ada panggilan masuk kayaknya" Sahut Mayda kembali mengingatkan

Darma melirik hp nya dimeja. Benar ada panggilan masuk. Darma bergegas mengangkatnya

"Halo, iya sebentar lagi saya berangkat, kamu catatin dulu data semua pasien yang datang ya" Sahut Darma pada seseorang disebrang sana yang mungkin seorang perawat yang menjadi panitia juga seperti Mayda.

Darma langsung menutup panggilan telfon nya.

"May, berangkat yuk, udah pada dateng pasiennya" Ajak Darma, bangkit dari sofa

"Iki kan masih setengah 7 mas, acaranya kan jam 8"

"Iya sih, tapi nggak papa may, lebih cepat lebih baik, buruan,  mas tunggu di mobil ya"

"Oke mas" Mayda mengacungkan jari jempolnya kemudian bergegas mengambil tas lalu mengunci rumah

Saat sampai dimobil, Mayda mendapati Darma tengah asik membaca buku.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang