Yakin Malam Romantis?

7.3K 330 4
                                    

"AAaaaaaaaaAAAA!!!!" Teriak seseorang yang ternyata...

'Author?'

(Saya disini Wooiii!!! Saya baik-baik aja kok, dua rius deh)

Hehe, Happy reading~
Jangan lupa vote dan komen biar saya semangat gitu nulis nya

°°°

"AAaaaaaaaaAAAA!!!!" Teriak kakek-kakek tua yang sudah udzur dan bau tanah 😂

Tubuh si kakek jatuh terjerembab ke tanah.

Mayda dan Darma langsung berlari ke arahnya.

Mayda berusaha meneriaki sang kakek dan Darma  memeriksa tubuhnya.

"Kek... Kakek... Bangun kek!!!" Teriak Mayda menepuk-nepuk pundak sang kakek.

Darma meraba nadi karotis (nadi yang terdapat pada sisi leher)  kakek, berusaha mencari denyutnya. Tapi tak ada, denyutnya hilang, entah siapa yang mencurinya, mungkinkah readers? Atau mungkin author?, entahlah~

Mayda masih berusaha meneriakinya. Ia begitu panik.

"Kek, ada pevita pearce!!!" Teriak Mayda tapi sang kakek tak bergeming

"Kek ada luna maya lagi bugil!!!" Teriak Mayda lagi masih berusaha membuat bangun sang kakek tapi mungkin karena usianya yang udah udzur jadi si kakek tak tertarik dengan wanita.

Mayda mencoba cara lain. Ia mengeluarkan dompet dan mengambil uang lima ribuan.

"Kek mau duit nggak?!" Teriak Mayda mengibas-ngibaskan uangnya di hidung si kakek dan sukses membuat sang kakek bangun.

Darma sampai melongo melihatnya.

"Berapa?" Tanya si kakek sambil melihat ke arah uang yang dipegang Mayda

"Cih, lima ribu" Sang kakek mendecih kemudian pingsan lagi.

Mayda makin panik melihat si kakek pingsan lagi. Dengan sigap Mayda mengeluarkan semua isi dompetnya, ada sekitar lima lembar uang 100 ribuan.

Mayda kembali mengibas-ngibaskan uangnya dihidung sang kakek

"Kek bangun kek, ini uangnya ambil aja semuanya kek, bangun ya" Teriak Mayda mencoba membujuk tapi sang kakek tak bergeming.

Darma kembali memeriksa nadi sang kakek dan denyut nadinya tidak teraba sama sekali.

"May, telfon ambulance RS, cepat! Kakek ini kena serangan jantung, aku aku melakukan RJP, kamu cepat minta bantuan" Perintah Darma cepat.

Darma memposisikan sang kakek seaman mungkin di trotoar taman yang datar. Kemudian ia membuka kemeja atas kakek lalu meletakkan tangan kanannya di setengah bawah sternum (tulang dada) dan meletakkan tangan kiri diatasnya sebagai tumpuan.

Dengan sigap Darma melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru) dan mulai menghitung.

"1...2...3...4...5...6...7...8...9...10"
"1...2...3...4...5...6...7...8...9...20"
"1...2...3...4...5...6...7...8...9...30"

Darma terus melakukan RJP sampai 5 siklus, lalu mengecek nadi sang kakek lagi dan masih belum teraba, ia melanjutkan RJP lagi.

Mayda berusaha menelfon ambulance RS dan meminta bantuan secepatnya, dan mereka mengatakan akan segera ke lokasi.

Mayda berusaha kembali meriaki sang kakek.

"Kek bangun dong, kakek jangan mati dulu, nanti kakek nggak bisa nikah lagi lo, kasian kan anak dan cucu kakek, lagian kakek nih kenak serangan jantungnya kok pas aku lagi kencan sih, nggak bisa dipending besok aja nih??!" Omel Mayda pada tubuh yang tergeletak di trotoar itu.

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang