Malam Pertama yang Tertunda

6K 258 12
                                    

Peringatan!!!
Part ini menyebabkan kalian ingin nikah
Tidak disarankan untuk yang masih sekolah, takutnya nanti nggak mau sekolah dan minta dinikahkan saja 😂😅

Oke, Happy reading~

°°°

"Silahkan masuk pak, bu" Ucap Mayda ramah kepada Pak To dan Bu To

Kedua pasutri itu langsung memasuki rumah Mayda. Sedangkan Darma mengekor dibelakangnya. Kemudian mereka semua duduk diruang tamu, membicarakan apa saja pekerjaan yang harus mereka lakukan dirumah Mayda. Meski Mayda tak menuntut banyak, karena kondisi mereka yang tua renta. Sebenarnya ini hanya taktik Darma agar bisa leluasa memeberi mereka uang karena jika hanya diberi uang tanpa melakukan apapun pasti mereka akan merasa tidak enak. Selebihnya, baik Mayda ataupun Darma akan melakukan pekerjaan rumah mereka masing-masing agar tak membebani Pak To dan Bu To.

Usai membahas pekerjaan, Mayda mengajak kedua pasutri itu berkeliling rumah Mayda dan melihat-lihat isinya. Setidaknya mereka berdua harus tau kondisi rumah Mayda sebelum bekerja. Sedangkan Darma lebih memilih menonton TV dibangding mengantar mereka berkeliling, karena bagi Darma, Mayda lebih tau kondisi rumah dibanding dirinya.

Setelah mengitari dan melihat kondisi rumah, kedua pasutri itu pamit pulang. Mereka berdua memang tidak mau satu rumah dengan Mayda dan Darma, selain karena jarak rumah mereka yang dekat, mereka juga tidak mau mengganggu pengantin lama yang masih baru yang bahkan belum tau rasanya malam pertama.

"Mas, sholat dulu yuk, sudah adzan tuh" Sahut Mayda yang berusaha membangunkan Darma dari tidurnya. Sejak tadi TV nya menyala tapi Darma malah tertidur.

"Iya may" Jawab Darma dengan mata tertutup. Ia bangkit dari sofa lalu berjalan, masih dengan mata tertutup.

Mayda bengong sambil terus menatap ke arah Darma yang berjalan sambil tidur. Tak ada niat sedikitpun dalam diri Mayda untuk membangunkan Darma. Jujur, ini pemandangan langka yang sangat ingin diketahui akhirnya oleh Mayda. Jadi ia memutuskan untuk mengekor dibelakang Darma, memastikan Darman aman dari jauh.

Darma terus berjalan hingga akhirnya menabrak pintu kamar Mayda dan sukses membuatnya melek. Mayda hanya terkekeh melihat tingkah suaminya.

"Hahaha mas mas, enak ya? Rasa apa mas?" Ejek Mayda puas melihat jidat Darma yang benjol.

Mendengar tawa Mayda membuat Darma benar-benar malu. Tapi ia berusaha tetap stay cool didepan Mayda.

"Iya may, kayak ada manis-manisnya gitu" Celetuk Darma sambil mengusap pelan keningnya

"Hahahaha" Tawa Mayda yang tak kunjung berhenti

"Udahan kek ketawanya, kok kayaknya seneng banget deh liat mas menderita" Gerutu Darma, tangannya tak henti-hentinya mengusap jidatnya yang sakit

"Hahaha abis nya mas lucu sih, jalan kok sambil tidur eh tidur kok sambil jalan" Ucap Mayda yang membalik-bolak perkataannya.

"Kamu nih may, mas lagi kesakitan bukannya diobatin malah diketawain" Omel Darma

"Dih ngambek, yaudah mana, Mayda bantu ngusap deh biar sakitnya berkurang" Sahut mayda sambil mendekat ke arah Darma

"Ini nih" Ucap Darma menunjukkan jidatnya yang sakit.

Perlahan tangan Mayda menyibakkan rambut Darma dari keningnya lalu menahan rambutnya dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan Mayda mengusap pelan kening Darma yang sakit.

"Gimana? Udah mendingan mas?" Tanya Mayda memastikan

"Belum may, kayaknya butuh obat lain kayak pas aku abis ditampar Asyla deh" Rayu Darma terselubung

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang