Dibahumu

12.3K 491 5
                                    

Darma memakir mobilnya cepat. Membuka kasar pintu rumah Mayda. Berlari secepat flash, meski masih lebih cepat flash sih. Langkah Darma sudah tak terkontrol. Kalau bisa ia mungkin akan menggunakan pintu kemana saja milik Doraemon agar ia segera sampai didepan Mayda atau bisa juga menggunakan baling-baling bambu agar tubuh Darma bisa terbang dengan segera ke arah Mayda.

Sesaat Darma meruntuki kakinya yang tidak pernah olahraga sehingga larinya tak cukup cepat. Tapi sejenak ia bersyukur saat ia telah sampai di depan Mayda setelah berputar-putar mencarinya ke seisi rumah. Syukur kembali diucap Darma setelah mendapati Mayda baik-baik saja meski ia tengah menangis dan ketakutan.

"Mayda!" Teriak Darma langsung berlari ke arah wanita itu dan memeluknya erat, enggan kehilangan wanita itu.

Mayda tak berusaha melepas pelukan Darma. Ia benar-benar butuh seseorang disampingnya. Lagipula pelukan Darma mampu menenangkan hatinya.

"Mayda takut mas" Ucap Mayda disela tangisannya.

"Takut apa? Mas sudah disini, kamu nggak sendiri" Darma mencoba menenangkan dan memberinya kekuatan.

"May da ma u co ba bu nuh di ri la gi mas" Kata mayda terisak

"Trimakasih kamu tidak melakukannya" Darma mempererat pelukannya.

"Mas.." panggil mayda

"Iya sudah nggak papa, mas ada disini" Jawab Darma

"Mas..." panggil mayda lagi

"kamu nggak usah takut, ada mas disini" Sahut Darma lagi

"Bukan itu mas! sesek tau!" Ucap Mayda melepaskan pelukan Darma dan mendorong tubuh Darma menjauh.

Sesaat mereka terdiam.
Canggung~
Di menit berikutnya mereka tertawa melihat tingkah masing-masing.

"Hahahaha maaf ya may, kamu kayak karungan beras sih" Ejek Darma

"Karung beras? Berarti mas biasa meluk karung beras dong" Celetuk Mayda seketika.

"Kadang sih, kalau disuruh mami beli beras ya kubawa sambil kupeluk" Jawab Darma jujur

"Hahhaha Dasar Jomblo!" Ejek Mayda seolah ia lupa bahwa sebelum ia jadi Nyonya Darma ia juga Jones abadi.

Mayda menghentikan tawanya. Ia menatap dalam ke manik hitam milik Darma.
"Mas, maaf sudah ngerepotin mas, maaf sudah nyusahin mas, maaf belum bisa jadi istri yang baik buat mas, maaf.." Perkataan mayda terhenti, Darma menyelanya.

"eh stop stop stop" Tangan Darma membekap mulut Mayda. Setelah yakin Mayda berhenti bicara ia melepas tangannya.

"May, sekarang tanggal berapa? sudah lebaran aja ya?" Tanya Darma menyindir perkataan Mayda

Mayda menggeleng "Belum" ucapnya pelan

"Belum lebaran kok minta maaf sih, gini ya, kamu nggak pernah ngerepotin dan nyusahin mas, mas juga tau kamu belum jadi istri sholihah buat mas tapi mas yakin kamu mau belajar untuk itu" Kata Darma serius.

Mayda mengangguk "Makasih mas" Senyumnya mengembang.

"Mas, mas sibuk hari ini?" Tanya mayda serius

"Enggak sih, soalnya mas tadi sudah izin pulang duluan gara-gara istri mas" Jawab Darma sekenanya

"Yahhh.. maaf ya.. gara-gara aku..." Mayda menghentikan perkataannya.

Darma menyahut cepat "Bukan karena kamu kok, mas cuma kangen banget sama kamu mangkanya mas izin pulang"

"Kalau mas emang nggak repot boleh aku tanya-tanya ke mas?, aku ingin kenal mas lebih jauh"

"Ciiieee yang udah mulai kepo..., naksir ya???" Goda Darma

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang