Secerah mentari

11.6K 444 27
                                    

Suara adzan shubuh sayup- sayup terdengar. Membuat Mayda bangun dengan penuh senyuman diwajahnya. Pikirannya kembali memutar kejadian semalam.

~Flashback on~

"May mas tidur dimana nih?" Darma bertanya seusai melaksanakan sholat isya'

"Dikamar Bang Rendra kayak biasanya mas" Jawab Mayda sekenanya

"Lha kita kan udah sah may, aku temenin tidur didalam, janji nih mas nggak ngapa-ngapain soalnya mas masih kangen sama kamu may"

"Nggak, ntar mas khilaf lagi, kan mayda masih belum siap"

"Idiiihhh pikiran kamu tuh ya ngeres mulu', padahal kamu sendiri nggak tau siapa yang udah gantiin baju kebaya' kamu sama baju tidur pas pertama kamu datang ke rumah, kalau kamu tau pasti kamu bakal malu banget" Tutur Darma mengingat kejadian saat pertama Darma membawa Mayda ke rumahnya

"Apa?! Mas yang gantiin baju Mayda" Ucap mayda setengah berteriak histeris

"Kasih tau nggak ya?" Kerling nakal Darma

"Siapa mas?! Buruan kasih tau dong" Paksa Mayda sambil mencubit lengan Darma, membuat pria itu terpekik kesakitan

"Au!!! sakit may",

"Mangkanya kasih tau, mau dicubit lagi nih" Ancam Mayda memberi ancang-ancang tangannya yang siap mendarat dilengan Darma

"iya iya... jangan nyubit dong, sakit tau! yang gantiin baju kamu itu.. aku"

Mayda syok, mulutnya mangap, benar benar kaget.

"May... ilernya netes tuh" Darma merapatkan mulut mayda yang menganga

"Ih... jangan bercanda mas" Mayda menggunakan jurus seribu cubitan, membuat Darma kuwalahan dan akhirnya mengakui kebohongannya.

"Iya iya ampun may, udah ya nyubitnya" Darma mengelus-elus cubitan yang mulai terasa perih, "Yang gantiin baju kamu mami, lagian kan nggak mungkin mas yang waktu itu masih bukan mahram kamu gantiin baju kamu, tapi karena sekarang kita udah sah..." Darma menggantung perkataannya lalu mengerling nakal, membuat siapa saja yang melihatnya pasti salah paham (author aja salah paham nih maksudnya Bang Darma).

"Enggak!" Jawab Mayda cepat

"Hahaha" Tawa Darma pecah, ia suka sekali menggoda istrinya dan membuatnya salah paham

Jitakan pelan Darma mendarat dikepala Mayda membuat ia terpekik kesakitan "Au! kok dijitak sih mas?" Protes Mayda

"Biar pikiran kotor kamu ilang, hahaha" Darma kembali tertawa, Mayda hanya mengelus kepalanya pelan.

Darma langsung menghentikan tawanya saat mendapati Mayda yang tengah cemberut.

"Mas cuma mau bilang karena kamu udah sah jadi istri mas, mas boleh naksir kamu kan?" Tanya Darma serius

Mayda hanya mengangguk pelan. Rona pipinya memerah.

"Aku sayang kamu may" Ucapan Darma diikuti sebuah kecupan dipuncak kepala Mayda.

Jantung Mayda seperti ingin loncat keluar mendengar perkataan Darma, jika benar jantungnya benar-benar loncat dari tempatnya mungkin Mayda akan membiarkannya, toh suaminya adalah dokter spesialis bedah jantung jadi ia pasti bisa mengembalikan jantungnya ke posisi semula.

"Yaudah tidur gih!" Suruh Darma berlalu meninggalkan Mayda dikamarnya

Baru sekitar tiga langkah Darma berbalik, "Jangan lupa baca doa, terus jangan mimpi indah, mimpi mas Darma saja, terus kalau ada apa-apa sebut nama mas Darma tiga kali ya" Pesan Darma sebelum pergi

SIANIDA (SIAp NIkah setelah wisuDA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang