Part 1: Meet You

32.7K 2.7K 41
                                        

Tahun 2013

Reefa mematut-matut penampilannya di depan cermin, gadis itu ingin penampilannya tampak sempurna karena hari ini adalah hari perdana ia bekerja di Bank Swasta Asing di tempat Ayahnya dulu bekerja. Reefa ingin semuanya berjalan tanpa satu cela pun karena ia mempersiapkan dirinya untuk hari ini selama bertahun-tahun. Tahun-tahun yang penuh dengan dendam, darah, perjuangan serta air mata Ibunya dan dirinya sendiri. Hari ini gadis itu mengenakan rok pensil 3/4 berwarna abu-abu dengan blazer berwarna senada, rambut lurusnya dicepol rendah di atas tengkuknya.Setelah memulas lipstik berwarna peach lembut, Reefa tersenyum sendiri pada sosok bayangan dirinya sendiri. Sempurna, bisik gadis itu..

Tak lama kemudian terdengar suara klakson mobil di depan rumahnya, itu pasti Adithya, laki-laki yang telah menjadi pacar Reefa semenjak semester awal di bangku kuliah.

Sebelum ia pergi meninggalkan rumah petak sempit kontrakannya yang terletak di pemukiman kumuh, Reefa mencium pigura foto ibunya yang terletak di atas lemari plastik.

"Doakan Reefa ya Bu.."

***

"Deg-degan Beb?" Adithya melirik Reefa dengan tatapan meledek. Laki-laki yang bekerja di salah satu BUMN  itu tersenyum melihat kekasihnya yang sibuk mengoreksi tata rias wajahnya yang minimalis.

"sedikit.." Reefa merapikan cepol rambutnya yang sebetulnya tidak perlu diapa-apakan lagi.

"Kamu itu mau diapain aja tetep cantik sayang.. bangun tidur aja imutt, tapiii bau iler.." Adith meledek kekasihnya dan menepuk kepala Reefa dengan sayangdengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya mengemudikan Honda Brio Sport nya.

"Iihh.. apa-apaan sih. Kayak kita pernah tidur bareng aja bilang gitu." Gadis itu memonyongkan bibirnya sebal.

"Lha emang bau iler kan, kan kalo kamu ketiduran di mobil selalu ngiler.." Adith tertawa geli melihat waajah Reefa yang makin manyun.

"Udah ah, gak lucu!" Reefa membalikkan badannya menghadap jendela.

"Duh, ngambek... Gimana kalo pulang ngantor nanti aku jemput kamu buat makan malam. Sekalian ngerayain hari pertama kamu kerja.Ada resto steak yang lagi in di daerah Sarinah." Adith tahu kalau Reefa paling tidak tahan dengan makanan enak.

Reefa melirik Adith yang masih nyengir, mempertimbangkan tawaran yang begitu menggiurkan. Membayangkan steak wagyu yang dibakar medium dengan saus barbeque yang lezat.. Steak yang begitu juicy, meleleh di dalam mulutnya. Membayangkan hal itu saja, air liur Reefa menitik.

"Oke deh.. tapi abis maghrib ya say. " Reefa meneguk air liurnya sendiri. Adith menahan senyumnya melihat ekpresi mupeng gadis yang suka sekali makan itu.

Setelah 1,5 jam perjalanan dari rumah petak kontrakan Reefa yang berada di pinggiran kota Jakarta, mereka berdua sampai di depan kantor Reefa yang  terletak di daerah perkantoran elit Mega Kuningan. Waktu masih menunjukkan pukul  7 pagi saat itu. Adith menghentikan mobilnya di area drop in lobby yang masih sepi kantor pusat bank swasta asing ternama itu.

"Thanks ya sayang..Hati-hati di jalan ya.." Reefa meremas tangan Adith lembut, dia sangat bersyukur mempunyai pacar yang sangat perhatian. Adith membalas remasan tangan Reefa dengan lembut, mata laki-laki itu menatap teduh gadis itu.

Kemudian klakson mobil dari belakang mengganggu suasana romantis mereka berdua.

"Ck, reseh amat .. Daerah drop in ini luas, segede apa sih mobilnya." Rifa mengomel, merasa terganggu dengan suara berisik mobil di belakang.

"Udah deh, ga usah dipeduliin. Masih pagi gini.. " Adith merengkuh Refa ke dalam pelukannya, otomatis Reefa tersenyum dan memejamkan kedua matanya menikmati pelukan hangat laki-laki itu. Dan sayup-sayup Reefa mendengan suara pintu mobil dibanting dan suara detak sepatu pantofel terdengar, tapi gadis itu tidak memperdulikannya karena pelukan hangat Adith begitu menenangkannya. Kemudian, Adith mengecup kening Reefa lembut dan memeluk Reefa erat.

A Perfect LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang