"Kamu serumah dengan Pak Dimitri?" Dita melongo, mulutnya yang sibuk mengunyah basreng seketika terhenti, lalu tiba-tiba ia tersedak. Reefa dengan sigap memberinya segelas air putih dan menepuk pelan punggung sahabatnya.
Setelah bisa bernapas seperti biasa, Dita kembali menggeleng menatap Reefa takjub. Rasanya ia tidak bisa percaya apa yang diceritakan Reefa. Selama ini ia mengira Reefa tidak tertarik sama sekali dengan Dimitri dan berita bahwa sahabatnya ini menjalin hubungan cinta dengan Dimitri cukup membuatnya terkejut. Mendengar bahwa Reefa dengan mudahnya takluk di bawah kaki Dimitri dan ditambah dengan kenyataan mereka hidup bersama membuat Dita seakan terkena serangan jantung.
"Kamu mencintainya, Reefa?" Dita bertanya sambil menatap mata Reefa. Ia mengharapkan melihat kebohongan di mata Reefa.
Reefa tidak menjawab, ia hanya mengerjap kemudian sinar matanya melembut.
Dita menggeleng kembali, tidak mengira Reefa benar-benar jatuh ke pangkuan direktur muda yang selama ini terkenal sebagai seorang di kalangan model dan sering terlihat mendampingi mereka di acara infotainment. Tapi satu hal yang Dita tidak tahu adalah alasan mengapa Reefa pindah ke rumah Dimitri, Reefa sengaja tidak menceritakan hal itu, ia hanya mengatakan ia memutuskan pertunangannya dengan Adith. Dengan mudah Dita mengambil kesimpulan bahwa bubarnya hubungan Reefa dan mantan tunangannya karena kehadiran Dimitri.
"Omong-omong, mana boss ganteng kita yang membuat kamu gila, Reefa?" Dita nyengir dan mengedikkan jempolnya ke arah meja kerja Dimitri yang terlihat kosong.
"Biasa, meeting di luar lagi," jawab Reefa lalu ia melihat ada pesan whatsapp yang masuk di dalam ponselnya. Nama Adith tertera di sana. Reefa membuka ponsel dan ia menarik napasnya pelan, Adith meminta agar mereka bertemu langsung sore ini di restoran yang sama ketika ia melamar Reefa sekaligus juga tempat Reefa mengakhiri hubungan mereka.
"Kenapa?" Gita penasaran melihat perubahan wajah Reefa yang terlihat kalut.
Reefa menggeleng, lalu ia menunjukkan arlojinya, memberi tanda pada Dita bahwa jam istirahat telah berakhir. Setelah kepergian Dita, Reefa membalas pesan Adith. Ia bersedia bertemu pemuda itu di tempat dan jam yang ia minta.
***
Seperti biasa, ketika Dimitri menghadiri meeting di luar menjelang makan siang maka laki-laki itu tidak akan pulang bersama Reefa. Dimitri kembali mengirimkan taksi online yang ia pesan untuk mengantar Reefa ke apartemennya. Kali ini Reefa tidak pulang ke apartemen Dimitri, ia meminta supir untuk mengantarnya ke tempat ia berjanji-temu dengan Adith.
Setelah memberikan tip yang agak besar pada supir, Reefa turun dan segera memasuki brasserie. Dari jauh ia telah melihat Adith telah duduk di kursi yang biasanya menjadi favorit mereka ketika berkencan. Sore itu, brasserie cukup ramai seperti biasanya, Reefa menilai cukup aman mereka bertemu di sini.
"Hai, Adith. Apa kabar?" Reefa tersenyum menyapa mantan tunangannya. Senyum Reefa yang terlihat tanpa masalah membuat Adith terpana dan kehilangan kata-kata beberapa saat.
"Ehm, baik, Reefa. Bagaimana dengan kamu?" Adith segera berdiri dan mempersilahkan Reefa duduk di kursi yang berada di depannya.
Reefa menjawab singkat kalau ia baik-baik saja. Gadis itu memandang mantan tunangannya, sedikit sedih melihat perubahan pemuda itu. Adith terlihat lebih kurus dan kacau dari terakhir ia bertemu ketika memutuskannya.
"Kebetulan kamu mengajak bertemu. Aku juga ingin bicara padamu." Reefa segera membuka obrolan, tidak ingin waktu terbuang dengan percuma.
"Reefa, kembalilah padaku. Aku berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu lagi atau memperlakukanmu dengan buruk," ucap Adith, suara laki-laki itu terdengar memohon.
![](https://img.wattpad.com/cover/14559041-288-k80387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Lie
RomanceOPEN PO 25 JUNI S/D 10 JULI 2019. BISA DILIHAT DI PART OPEN PO LEBIH JELASNYA. PROSES PENERBITAN! BEBERAPA PART AKHIR TELAH DIDELETE! Highest Rank #5 in Romance (20122017) Apa yang akan kamu lakukan, ketika orang yang menghancurkan keluargamu, membu...