It's undeniable, that we should be together
It's unbelievable how I used to say that I'd fall never
The basis is need to know, if you don't know just how I feel,
Then let me show you now that I'm for real
If all things in time, time will reveal(Back At One, Brian McKnight)
2 Tahun kemudian, Birmingham, Inggris.
"Dimka, room 303 will check out this noon. Prepare some gift for them, as usual..." ucap Reefa riang, sambil menghitung uang tunai di meja kasir.
"OK.. just a little box of cupcake... Keadaan keuangan kita akhir-akhir ini sedikit sulit." Dimitri yang sedang membereskan ruang makan untuk tamu melirik Reefa, laki-laki itu senang istrinya terlihat sering tersenyum dan tertawa beberapa hari ini.
"Hey, jangan pelit. Semakin sering kita berbagi kebahagiaan dengan orang lain, maka rejeki akan semakin mudah mengalir." Reefa mengibaskan segepok uang pada Dimitri, tertawa. Ia memang tidak bisa melihat wajah suaminya dengan jelas, tapi ia membayangkan mulut Dimitri yang berkerut sebal dari nada suaranya.
Dimitri segera mendatangi Reefa, mencium gemas bibir istrinya dan merengkuhnya erat, Sejumlah tamu yang masih ada di ruang makan sedang menikmati sarapan, ikut tersenyum melihat kemesraan pasangan suami-istri itu walau tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.
"Honey, Sayang, My Love... Bukan pelit, tapi semua harus diperhitungan. 2 bulan lagi, kita akan kedatangan 2 malaikat kecil yang telah kita tunggu selama 1 tahun pernikahan. Biaya membesarkan bayi, apalagi 2 bayi, tidak sedikit Mrs. Syahdinubrata, " bisik Dimitri pelan sambil membelai perut Reefa yang makin membesar dan membulat.
"Aku mengerti, Dimka. Aku hanya ingin meledekmu." Reefa membelai rambut Dimka yang sedikit lembab karena keringat. Laki-laki itu bekerja keras sepanjang subuh hingga pagi menyiapkan sarapan dan sejumlah kue dan roti untuk tamu penginapan serta toko kue mereka. Sungguh ia sangat mencintai laki-laki ini, yang rela membuang semua kehidupan nyamannya di Indonesia, hanya untuk melihat dirinya kembali pulih dan juga tenang secara psikologis.
Reefa menatap suaminya, ketika jarak mereka sangat dekat, Reefa baru bisa melihat wajah Dimitri lebih jelas. Ia melihat wajah itu sedikit lama, Reefa seolah ingin mengabadikan setiap momen sebelum kebutaan total menghampirinya.
***
Dimitri dan Reefa menikah secara resmi hampir 2 tahun yang lalu, waktu itu Majka menawarkan Dimitri untuk mengelola penginapan dan toko kue kecil milik keluarga Majka. Seharusnya toko kue itu diurus secara bergantian dengan jangka waktu tertentu oleh saudara kandung Majka dan tentu juga Majka. Tapi karena Majka mengikuti suaminya yang bekerja dan berpindah-pindah negara, Majka tidak pernah melaksanakan kewajibannya dan tentu saja ia tidak mendapatkan haknya karena sesuai kebijakan keluarga mereka siapa yang mengelolanya juga mendapatkan keuntungan sepenuhnya.
Dimitri mengambil tawaran itu dengan persetujuan Reefa dan juga pelayanan dan fasilitas kesehatan di Birmingham sangat baik, fakultas keperawatan tertua dan terbaik di dunia ada di sini. Dimitri pikir Reefa akan lebih tenang berada di tempat orang-orang yang tidak akan mengenalinya. Reefa dan dirinya telah menjadi selebritis infotainment semenjak kasus mereka diangkat ke televisi karena Aridana yang menjenguk Reefa di rumah sakit dan diliput media massa.
Mengingat hal itu, Dimitri mendesah kesal. Ia tahu memang niat Ariadna baik hanya sekedar ingin bersilaturahmi karena memang ia tidak mencari gara-gara sepanjang mengobrol dengan dirinya, Reefa, serta keluarganya. Tetapi ia menyesalkan embel-embel media massa itu. Mungkin tanpa kejadian itu, Dimitri dan Reefa masih tinggal di Indonesia.
![](https://img.wattpad.com/cover/14559041-288-k80387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Lie
RomanceOPEN PO 25 JUNI S/D 10 JULI 2019. BISA DILIHAT DI PART OPEN PO LEBIH JELASNYA. PROSES PENERBITAN! BEBERAPA PART AKHIR TELAH DIDELETE! Highest Rank #5 in Romance (20122017) Apa yang akan kamu lakukan, ketika orang yang menghancurkan keluargamu, membu...