Just close your eyes each loving day
And know this feeling won't go away
Til' the day my life is through
This I promise you(This I Promise You, *NSYNC)
"When I hear your voice in line, I knew there was something wrong, Dimka..." ucap Majka sambil menatap sedih keadaan putranya yang berantakan. Wanita itu menjelaskan kehadirannya secara tiba-tiba di rumah sakit ini.
"I went to your apartment, but security officer says that an accident happen and your wife was shot." Majka menggelengkan kepalanya, ia tidak mengira hal yang sangat buruk terjadi pada Dimitri dan menantunya, kembali Majka menepuk tangan Dimka memberi dukungan padanya
Dimitri mengangguk, masih menyunggingkan senyum sedih pada bibirnya. Apapun yang dikatakan semua orang dan bagaimanapun orang member semangat padanya, tak mengubah fakta bahwa Reefa dalam keadaan koma.
"Dimka, kamu belum makan kan dari tadi siang?" tanya Majka penuh perhatian.
Dimitri mengangguk, baru menyadari ia tidak menelan apa-apa , walau seteguk air semenjak Reefa tertembak.
"Makanlah," perintah Majka lembut, ia mengeluarkan sejumlah roti dan sebotol air mineral yang terbungkus logo maskapai penerbangan, mata Dimitri mengerjap melihatnya.
"Majka? Sejak kapan Majka menjadi pengutil makanan di pesawat?" Mau tak mau Dimka terkekeh, ia tahu ibunya bukan jenis penumpang yang mengambil barang-barang di pesawat.
"Hush. Aku bukan pengutil, makanan adalah hak penumpang. Aku membawa pulang makanan yang tidak bisa kuhabiskan. Mubazir!" gelak Majka, sengaja memasang wajah ceria agar putranya tidak bersedih lagi.
Dimitri menuruti kemauan Majka, ia menelan roti itu walau lidahnya terasa kebas, ia sama sekali tidak merasakan apapun. Mata Dimitri masih menerawang jauh, tidak memperhatikan Majka yang berada di depannya.
"Dimka, while you're eating... can you explain everything that happened?" pinta Ibunya lembut.
Dimitri menatap Majka kembali, ia tahu ibunya merasa khawatir dan tidak mengerti mengapa semua tragedi ini terjadi. Lalu dengan tenang Dimitri menceritakan semuanya dan membuat Majka mengembuskan napasnya berkali-kali selama penuturan dari laki-laki itu.
***
"Kamu masih sangat mencintai Reefa, Dimka?" tanya Majka, memastikan apa yang telah ia dengar. Rasanya ia tidak percaya mendengar apa yang diceritakan Dimitri.
Dimitri mengangguk tanpa ragu-ragu.
"Good, aku tidak ingin hubungan kalian selanjutnya hanya didasarkan rasa kasihan dan balas budi."
"No, Majka. I really love her... Aku sanggup menukar nyawaku hanya untuk melihatnya sadar kembali," ucap Dimitri tegas, tapi seketika wajahnya muram kembali.
Tapi akankah Reefa sadar?
Dimitri tahu hanya sedikit sekali korban penembakan yang selamat, yang ia butuhkan sekarang hanya keajaiban lagi. Wajah Dimitri kembali muram dan Majka menyadari kegundahan putranya.
"Dimka, I want to know... kamu masih mengerjakan sholat?" Majka yang mempunyai darah muslim Bosnia yang taat bertanya tanpa basa-basi. Ia dan suaminya selalu mengajarkan dan mengingatkan sholat pada kedua anaknya sedari mereka masih anak-anak. Ketika mereka dewasa, Majka masih sering mengingatkan walau ia tahu Dimitri tidak terlalu taat sebagai muslim. Apalagi lingkungan pergaulan di berbagai negara tempat suaminya ditugaskan, membentuknya menjadi pribadi yang sedikit liberal.
![](https://img.wattpad.com/cover/14559041-288-k80387.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Lie
RomansaOPEN PO 25 JUNI S/D 10 JULI 2019. BISA DILIHAT DI PART OPEN PO LEBIH JELASNYA. PROSES PENERBITAN! BEBERAPA PART AKHIR TELAH DIDELETE! Highest Rank #5 in Romance (20122017) Apa yang akan kamu lakukan, ketika orang yang menghancurkan keluargamu, membu...