Part 14b: The Ex (He)

9.4K 1.2K 64
                                    

Karena malam telah sangat larut, tanpa banyak bicara Dimitri langsung mengendarai mobilnya dan mengantar Reefa. Di dalam mobil, mereka lebih banyak diam. Dimitri memikirkan bagaimana ia harus cepat-cepat mengganti kunci apartemen dan Reefa memikirkan benarkah Dimitri masih meniduri Ariadna ketika mendekatinya.

"Mengenai yang diucapkan Ariadna tadi, apa itu benar?" Reefa akhirnya bertanya, ia pikir ia berhak tahu tentang hubungan Dimitri dan mantan tunangannya karena dirinya dan Dimitri telah menjalin hubungan walau belum tanpa komitmen di dalamnya.

"Kamu cemburu?" Dimitri melirik Reefa, mengamati ekspresi gadis itu dari sudut matanya.

"Tidak, hanya ingin tahu."

Dimitri menarik napasnya pelan, ia menganggap rasa ingin tahu Reefa adalah suatu yang wajar. Lagipula, memang saatnya ia menjelaskan apa yang terjadi antara dirinya dan Ariadna.

"Reefa, seperti yang kamu tahu aku pernah bertunangan dengan Ariadna. Kemudian, 2 tahun lalu kami sepakat untuk memutuskan hubungan itu."

"Kenapa?" tanya Reefa, ia sangat penasaran alasan apa yang membuat mereka berpisah.

"Kami terlalu sibuk dengan pekerjaan masing-masing, lagipula Ariadna bukanlah tipe perempuan yang bisa setia dengan satu pria saja."

Tawa Reefa tiba-tiba meledak. "Bukankah sama saja dengan Anda?"

Dimitri menggeleng pelan, memaklumi apa yang dipikirkan Reefa tentang dirinya. Dengan semua gosip mengenai dirinya di media massa, semua orang pasti mengira betapa brengseknya Dimitri. Setelah memutuskan berpisah dari Ariadna, Dimitri terlihat seperti piala bergilir di kalangan model. Padahal dalam kenyataannya, Dimitri hanya berteman dengan mereka dan bersedia menemani mereka di acara-acara showbiz, tidak pernah lebih dari itu. Tetapi ada satu pengecualian, ia pernah tidur dengan Carol, salah satu teman akrab Ariadna. Hal itupun terjadi hanya sekali dan di tengah kekalutan perasaannya terhadap Reefa.

"Tidak, Reefa. Kalau aku berhubungan dengan seorang wanita, aku akan setia. Tidak ada yang akan masuk ke dalam hubungan kami, hanya aku dan dia... walaupun itu hanya sekedar kebutuhan fisik saja."

Reefa diam, merenung setelah mendengar pengakuan Dimitri. Ia baru seolah menyadari bahwa laki-laki yang telah menarik perhatiannya bukan laki-laki biasa. Laki-laki ini sudah terbiasa dengan tubuh wanita.

"Lalu bagaimana dengan hubungan tanpa komitmenmu dengan Ariadna? Kalian menjalin hubungan kembali setelah berakhirnya pertunangan?"

"Yup. Setelah beberapa lama, mungkin sekitar 6 bulan, Ariadna memintaku kembali padanya. Tapi dia menginginkan hubungan tanpa komitmen. Mungkin, dia hanya membutuhkan kepuasan dariku saja. Kami sempat beberapa kali bersama dan juga berpisah selama 2 tahun terakhir ini. " Dimitri tertawa, menertawakan kebodohannya yang mau-mau saja mengikuti kemauan Ariadna.

Tatapan Reefa menerawang, ia membayangkan kehidupan seksual Dimitri yang begitu bebas. Laki-laki itu menyadari kegundahan hatinya, jemarinya membelai tangan Reefa lembut.

"Tapi semenjak aku menyadari perasaanku padamu, aku tidak pernah berhubungan dengan wanita mana pun, Reefa."

Reefa menunduk, memandang jemari kokoh lelaki itu yang menutupi jemarinya. Ia menoleh dan menatap Dimitri, berusaha mempercayai pengakuan laki-laki itu.

***

"Ini rumahmu?" Dimitri sedikit menganga melihat tempat tinggal Reefa. Ia tidak percaya gadis itu tinggal di rumah kontrakan sempit di dalam gang yang bahkan tidak bisa dilewati oleh dua sepeda motor. Nilai plus kontrakan itu hanya adanya sebidang halaman kecil dan lingkungan yang masih asri, rimbun dengan pepohonan di sekitar.

A Perfect LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang