Part 28b: The End of The Road

11.4K 1.3K 273
                                    

Although we've come to the end of the road
Still I can't let you go
It's unnatural, you belong to me, I belong to you
Come to the end of the road
Still I can't let you go
It's unnatural, you belong to me, I belong to you
(The End of The Road, Boys II Men)

Tubuh Reefa gemetar hebat sepanjang malam itu. Ia tidak pernah mengira selama ini ia hidup hanya dalam ilusinya. Reefa selalu menganggap ayahnya adalah laki-laki paling sempurna yang tak tercela, laki-laki yang selalu membahagiakan keluarga kecilnya, yaitu ibunya dan dirinya sendiri. Reefa bahkan tak pernah bermimpi sedikitpun ayahnya menyimpan rahasia tergelap dalam hidupnya hingga ia meninggal.

Reefa, jangan percaya dengan apa yang dikatakan Dimitri. Bisa saja ia berbohong...

Bisikan-bisikan jahat itu kembali lagi, kali ini makin bergema di dalam kepalanya. Mata Reefa menatap nyalang dalam kegelapan, jemarinya menyapu ke bagian samping ranjang, tempat biasanya Dimitri berbaring. Anehnya, di dalam keraguan dan kebenciannya kepada Dimitri... ia merindukan laki-laki itu. Hanya pelukan Dimitri yang dapat menghapus semua mimpi buruknya. Perempuan itu memutuskan dalam perenungan di atas sprei yang masih tercium aroma tubuh suaminya, ia akan meninggalkan apartemen ini. Reefa merasa tidak pernah pantas berada di sini setelah semuanya terjadi.

Reefa kembali gemetar, ia akan menghadapi mimpi buruk lagi selama sisa hidupnya di dalam rumah kontrakan sederhana itu karena ia tidak bisa mempercayai siapapun.

***

Di hari terakhirnya bekerja ketika Reefa membereskan semua barang miliknya dan akan memasukkannya dalam kotak, Dita mendatanginya dengan wajah yang terlihat sedih walau senyum dipaksakan pada wajah cantik gadis itu.

"Reefa..." Dita memeluk Reefa erat, bergayut pada tubuh mungil Reefa. " I'm so sorry for hear it."

"Hey.. nggak apa-apa, Dita." Reefa menepuk punggung Dita lembut, merasa terharu dengan perhatian yang diberikan sahabatnya. Sampai sore ini tidak ada seorangpun yang datang ke ruang kerjanya, semua rekan kerjanya menganggap Reefa tidak ada setelah kasus korupsi Dimitri ditayangkan di televisi tadi pagi dan berita tentang dirinya yang menikah siri dengan atasannya.

"Selama tiga tahun aku bekerja di sini, aku yakin Pak Dimitri tidak seperti yang dituduhkan di televisi" Dita menghapus air matanya dengan punggung tangan, kembali terisak. Hati Reefa terasa nyeri melihat simpati Dita kepadanya, ia juga merasa malu kepada dirinya sendiri karena Dita lebih mempercayai Dimitri daripada dirinya sendiri.

"Omong-omong, kamu dipanggil Pak Syauqi, atasanku. Sepertinya ada yang ingin disampaikan beliau sebelum meninggalkan kantor ini. Kamu datang sendiri ya, aku langsung mau meeting, nih."

Reefa mengangguk, ia tentu saja masih ingat dengan Pak Syauqi, orang yang memberitahukan pertama kali bahwa ia lulus dalam seleksi dan menjelaskan bagaimana On Job Training untuknya dilaksanakan karena berbeda dari pegawai baru yang lain. Reefa segera menuju ruang kerja Pak Syauqi, sekalian ia mohon pamit pada laki-laki tua yang terkenal ramah di kalangan pegawai muda itu.

***

Di tengah perjalanannya menuju ruang kerja Pak Syauqi, mata Reefa menangkap kehadiran seseorang di ruang duduk yang memang banyak terdapat di lantai tempat ruangan direktur berada.

Tante Sonya!

Reefa hendak mendatangi wanita itu, ingin menanyakan, tetapi langkahnya terhenti ketika ia melihat seseorang yang sedang mengobrol di samping Sonya, Pak Syauqi.

"Ada apa Sonya, kamu sering terlihat di sini lagi?"

Terdengar tawa renyah dari Sonya."Syauqi, apa tidak boleh aku main ke bekas kantor sendiri?"

A Perfect LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang