Because tonight will be the night that I will fall for you
Over again
Don't make me change my mind
Or I won't live to see another day
I swear it's true
Because a girl like you is impossible to find
You're impossible to find
(Fall For You, Secondhand Serenade)"Untung kejadian kemarin terjadi Jumat malam. Saya tidak bisa membayangkan kalau terjadi di hari kerja, pasti sangat heboh suasana di kantor sekarang." Reefa mengobrol di ruang tunggu dokter menemani Dimitri. Laki-laki itu diminta dokter yang menjahit lukanya di IGD untuk kontrol keesokan harinya. Dimitri mengangguk setuju, ia tahu berita tentang dirinya akan cepat menyebar apalagi ditambah dengan kenyataan ada Reefa saat kecelakaan itu terjadi.
"Apa yang akan kita katakan pada orang-orang kantor mengenai luka di kepalaku ini?" Laki-laki itu menaikkan sebelah alisnya.
"Hm, apa ya? Bilang saja kamu jatuh dari tangga ketika mengganti lampu di apartemen."
Dimitri tersenyum mendengar Reefa menggunakan kata 'kamu' padanya, padahal ia tidak pernah meminta itu. Gadis itu mulai menghapus batas-batas tak terlihat di antara mereka.
"Alasan yang cukup bagus."
Kemudian, perawat memanggil nama Dimitri dan mempersilahkan laki-laki itu masuk ke dalam ruang praktik dokter. Laki-laki itu menarik tangan Reefa, meminta gadis itu untuk menemaninya. Selama di ruang tunggu dan ruang praktik, jemari Dimitri menggenggam jemari Reefa, seakan mengatakan pada dunia Reefa adalah miliknya. Seulas senyum ditahan Reefa selama pemeriksaan berlangsung, ia tahu dokter wanita cantik ini memandang Dimitri penuh hasrat dan untuk meredam sikap genit sang dokter, Dimitri melakukan hal itu.
***
Setelah pulang dari rumah sakit, Dimitri mengajak Reefa untuk berbelanja di supermarket yang khusus menjual bahan pangan organik. Sekali lagi Reefa merasa ia memainkan peran suami istri dengan laki-laki ini. Dimitri mendorong kereta belanja sementara ia memilih bahan-bahan yang akan mereka masak malam ini.
"Tidak mengajakku untuk makan malam di luar, Pak?" sindir Reefa penuh canda padanya ketika ia melihat kangkung yang dihargai lima kali lipat apabila ia beli di pasar tradisional.
"Please, don't call me Pak, Mister, Sir... whatever. We are lover now, Reefa." Dimitri tersenyum walau sedikit kesal. Ia tahu Reefa berusaha tidak bersikap formal lagi padanya, gadis itu menggunakan kata 'aku' tidak 'saya' seperti sebelumnya.
"OK. So, what should I call you? Dimitri?" Reefa meletakkan satu ikat kangkung, ia memutuskan akan memasak plecing kangkung.
"Dimitri, Honey, Baby, My Love. Call me as your lover, Sweetheart." Dimitri nyengir dan meraih pinggang gadis itu, gemas karena ketidakpekaan Reefa. Ia ingin mencium hidung gadis itu saat ini juga.
Tetapi bibir Dimitri mendarat di atas seikat caisim yang diambil Reefa sembarangan sebelum ia memeluk gadis itu. Reefa tahu pasti Dimitri akan melakukan hal-hal yang menurutnya tabu di depan umum. Laki-laki itu memutar matanya kesal, lalu melepaskan Reefa yang terkikik geli melihat wajahnya.
Lalu dengan licik, Reefa menuju ke bagian daging dan ikan segar. Dimitri menggumam sebal, jelas tidak mungkin ia mencium gadisnya di tempat ini. Mungkin bibirnya akan mendarat di atas ikan salmon segar atau bahkan dijepit oleh kepiting yang masih hidup.
***
Malam itu Reefa memasak tim ikan gabus dan kangkung yang ditumis dengan sedikit tahu dan jamur. Dimitri ikut membantu Reefa dalam memasak. Ia menolong gadis itu memotong bumbu dasar yang terdiri bawang merah dan bawang putih, beberapa bumbu dapur seperti jahe dan daun serai.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Lie
RomanceOPEN PO 25 JUNI S/D 10 JULI 2019. BISA DILIHAT DI PART OPEN PO LEBIH JELASNYA. PROSES PENERBITAN! BEBERAPA PART AKHIR TELAH DIDELETE! Highest Rank #5 in Romance (20122017) Apa yang akan kamu lakukan, ketika orang yang menghancurkan keluargamu, membu...