3. Across The Line

9.9K 767 57
                                    

Bijaklah sebagai pembaca!
Cerita ini mengandung sedikit konten dewasa yang aku beri rate 17 tahun keatas.

***

Jungkook bersiul kecil saat ia mulai membuka pintu mobil, dan berjalan kearah rumahnya. Sejak tadi, Jungkook tidak henti-hentinya tersenyum sumringah dan menyapa setiap orang yang ia lewati dengan riang.

Dengan sedikit ekstra, Jungkook membuka pintu rumahnya dan langsung berjalan kearah dapur.

Senyumnya merekah seketika saat memandangi dua wanita yang sangat berarti dihidupnya itu sedang bercengkrama dan memasak bersama.

Nyonya Jeon rupanya menyadari kehadiran putra bungsunya. Wanita berusia 46tahun itu seketika merekahkan senyum cantiknya. Jungkook mengisyaratkan ibunya untuk tidak menimbulkan suara. Jungkook melangkah pelan-pelan kearah dapur, mencium pipi ibunya sebentar.

Lalu, ia kembali melanjutkan langkahnya mendekati seorang gadis yang sedang mengaduk adonan kue di depannya. Sepertinya ia sangat berkonsentrasi sekali sampai-sampai gadis itu tidak menyadari kehadiran Jungkook di belakangnya.

Nyonya Jeon terkekeh geli dan menggeleng tidak habis pikir.

Jungkook melingkarkan kedua tangannya di perut ramping gadis itu, dan menyandarkan dagunya di pundak gadis didepannya ini. Sang gadis tersentak kaget, dan seketika menjatuhkan alat adonan yang digenggamnya.

Jantungnya seperti sudah lepas dari tempatnya.

"Astaga!" Gadis itu menoleh kemudian mendengus kasar.

"Kau mengagetkanku!" gadis itu kemudian mencubit lengan Jungkook yang menempel erat diperutnya.

"Habisnya kau serius sekali, sampai-sampai tidak sadar kalau aku sudah dibelakangmu"

Jungkook memutar tubuh gadis itu hingga menghadapnya.

"Oppa, disini ada eomma.."

"Gwaenchana Yeri-ah, anggap saja eomma mu ini tidak melihat, sudah kalian lanjutkan saja mesra-mesraannya, eomma akan menata meja" jawab ibu Jungkook dengan seringai geli.

"Biar aku bantu.." Yeri segera melepas kungkungan Jungkook, dan hendak berjalan menyusul, namun dengan sigap, Jungkook menarik lengan Yeri sampai tubuh gadis itu kembali seperti semula, di dalam pelukannya.

"Kau mau kemana?"

"Tentu saja membantu eomma"

"Disini ada Han Ahjumma yang akan membantu eomma, sekarang aku juga membutuhkan bantuanmu" Jungkook berbisik pelan diakhir kalimatnya.

Yeri mengerjap bingung. Gadis itu masih menatap lurus manik mata Jungkook dengan raut polosnya. Jungkook tersenyum puas, dan semakin menarik gadis itu semakin merapat pada tubuhnya.

"Op-oppa jangan macam-macam. Kau tahu ini dirumahmu. Eomma appa dan juga hyung mu bisa saja tiba-tiba melihat kita" Yeri menahan dada Jungkook saat lelaki itu semakin mendekatkan wajahnya.

"Kalau begitu, ikut aku sekarang" tanpa menunggu lagi, Jungkook segera menarik tangan mungil itu dalam genggamannya, dan membawa gadis itu menuju lantai dua, dimana kamarnya berada.

Saat sudah sampai didepan pintu kamar Jungkook, tiba-tiba Yeri menghentikan langkahnya. Jungkook melirik bingung.

Yeri terlihat menatap lama pintu kamar itu dengan wajah yang terlihat sedikit gugup.

"Kau kenapa?" Jungkook merangkum pipi gadis itu dalam genggamannya.

"Kamarmu? Apa aku boleh masuk disana?" tanya Yeri dengan polosnya. Jungkook seketika mengurai tawanya dengan lepas.

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang