24. Loving You Like Crazy

4.3K 458 17
                                    

Jeongguk memandangi gadisnya yang tengah tidur pulas dalam pelukannya. Jarinya mengusap lembut dagu sang gadis, kemudian naik di sudut bibir gadis itu dan akhirnya ia sudah tidak tahan lagi untuk tidak menjatuhkan kecupan manis disana.

Gadisnya itu terlalu cantik. Terlalu cantik hingga ia benar-benar tidak percaya bahwa gadis semacam ini tercipta dan berhasil memporak-porandakan kehidupannya yang dulunya biasa-biasa saja.

Jeongguk tidak pernah mencintai sampai segila ini. Malah cenderung ia hampir tidak pernah merasakan jatuh cinta pada mantan-mantan pacarnya dulu, sebatas ketertarikan fisik dan akhirnya menjalin hubungan. Tidak ada perasaan cinta menggebu-gebu dan takut kehilangan seperti yang ia rasakan saat ini.

Jika ia bisa, ia ingin sekali mengikat Yeri di dalam apartmentnya dan memiliki gadis itu untuknya sendiri. Tidak membiarkan lelaki lain melihat wajah cantik gadisnya yang hanya boleh dilihat olehnya. Menjauhkan gadis itu sejauh-jauhnya dari jangkauan para lelaki kecuali dirinya. Terutama makhluk bernama Jung Jaehyun. Entahlah, sampai saat ini Jeongguk tidak bisa menganggap remeh kehadiran sosok itu di tengah-tengah hubungannya dengan Yeri.

Apalagi saat ia mengangkat sebuah panggilan dari ponsel Yeri yang ternyata berasal dari lelaki itu.

"Yeobuseyo?"

"Jeongguk? Mana Yeri?"

"Tidur. Ada perlu apa?"

"Tidur? Kemana kau membawanya?"

"Aku tanya kau ada perlu apa?"

"Ini sudah pukul 7 malam, dan sampai kapan lagi kau akan menahannya bersamamu?"

"Lalu apa hubungannya dengannu Jung Jaehyun? Apa kau manajernya?"

"Aku sedang tidak ingin bercanda denganmu."

"Aku juga tidak minat bercanda denganmu."

"Aku akan menjemputnya sekarang. Cepat kirim lokasinya!"

"Aku tidak mau! Dan kau tidak usah repot-repot menjemput kekasih orang karena kekasihnya sendiri yang akan mengantarnya pulang."

Dan Jeongguk pun mematikan panggilan itu, bahkan setelahnya ia benar-benar mematikan ponsel Yeri.

Yeri terlihat menggeliat kecil dalam tidurnya, beberapa saat kemudian mata gadis itu terbuka pelan.

Jeongguk tersenyum saat gadis itu membuka matanya. "Kau tidur pulas sekali.." ucapnya.

"Sekarang pukul berapa?"

"Sepuluh malam.." Yeri membeliak kaget, gadis itu dengan cepat bangkit namun ditahan oleh Jeongguk.

"Hey.. hey kau mau kemana?"

"Aku sudah janji pada unnie untuk tidak pulang terlalu larut.."

"Aku sudah mengubungi eomma mu untuk mengizinkanmu pada para unniemu. Eomma bilang kalau kau menginap dirumahnya. Jadi tidak usah khawatir.."

"Tapi besok aku ada jadwal.."

"Aku tahu, aku akan mengantarmu besok pagi.."

Jeongguk mengubah posisinya menjadi duduk bersila. Lelaki itu menepuk pelan pahanya, mengisyaratkan Yeri untuk duduk di pangkuannya.

"Kemarilah, kau pasti sudah rindu sekali duduk disini.." ucap Jeongguk.

Yeri tertawa kecil, gadis itu kemudian menuruti kalimat Jeongguk untuk duduk di paha lelaki itu.

"Aku sengaja menahanmu lebih lama disini.." ucap Jeongguk sambil membelai kedua pipi Yeri.

"Sudah kuduga.. Dan kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu Jeon Jeongguk.." Yeri mencolek ujung hidung Jeongguk dengan gemas.

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang