Setelah mengantar Yeri kembali ke rumah, dan menyempatkan untuk menemui keluarga Yeri selama kurang lebih satu jam, Jungkook kemudian pamit pergi.
Setelah insiden kemarin malam, Yeri benar-benar berpegang teguh pada keyakinannya untuk tidak menanggapi Jungkook. Yeri memang bersedia untuk diantar oleh Jungkook, tapi selama perjalanan dari Busan hingga ke Seoul, Yeri sama sekali tidak mengatakan sepatah katapun.
Yeri memang tidak menolak segala sentuhan yang diberikan oleh Jungkook. Seperti bergandengan tangan, berpelukan, ataupun kecupan singkat. Tapi tetap saja Jungkook merasa lelah sendiri, karena Yeri hanya menanggapi sentuhan-sentuhan itu dengan ekspresi datar. Dan Jungkook makin merasa bahwa ia sedang berinteraksi dengan mayat hidup sekarang.
Bahkan sesampainya di rumah, Yeri langsung melesat kekamarnya, menguncinya rapat-rapat, dan tidak keluar lagi dari sana sampai Jungkook berpamitan pulang. Yeri benar-benar mengacuhkannya, bahkan ia sengaja tidak membukakan pintu untuk Jungkook, walau hanya sebentar saja untuk berpamitan.
Kedua orang tua Yeri yang menyadari gelagat aneh anaknya hanya bisa menggelengkan kepala tidak habis pikir. Tapi kembali lagi, mereka tidak bisa berkata apapun selain menyemangati Jungkook. Menghibur lelaki itu dengan berkata bahwasanya mungkin saat ini Yeri sedang haid dan sedang mengalami mood swing yang buruk.
"Kau hati-hati ya. Besok kau coba hubungi Yeri lagi, sekarang mungkin dia sedang tidak ingin diganggu. Jika mood nya sudah kembali normal, eomma akan coba bicara padanya" ibu Yeri menepuk pelan puncak kepala Jungkook.
"Iya eomma, aku pergi dulu ya" pamit Jungkook. Ia kemudian segera masuk ke mobil.
Saat mobilnya sudah melesat pergi meninggalkan kediaman Yeri, lelaki itu kemudian meraih ponselnya yang terletak di dasbor dan menghubungi seseorang.
"Ya Mingyu! Kau dimana?" tanya Jungkook setelah panggilannya tersambung.
"Di markas biasa, kami semua sudah berkumpul disini" jawab Mingyu dari seberang telepon.
"Oke, dua puluh menit lagi aku sampai" Jungkook mengakhiri panggilannya dan kembali fokus pada aktivitas menyetirnya.
Ia sedang penat sekarang, dan usulan untuk berkumpul bersama teman-temannya mungkin bisa jadi alternatif penyembuhan bagi batinnya sekarang.
Squad yang di prakarsai oleh Mingyu memang memiliki markas di sebuah apartement kecil yang terletak di kawasan kota yang tidak terlalu ramai penduduk.
Letaknya strategis dan juga nyaman. Dan saat mereka memiliki agenda berkumpul, mereka selalu memanfaatkan apartement tersebut. Mereka bisa bebas bertemu tanpa gangguan siapapun, termasuk paparazzi atau sasaeng sekalipun.
Lima belas menit kemudian Jungkook sudah sampai di kawasan gedung apartement tujuannya. Setelah memarkir mobilnya, ia kemudian memakai atribut penyamaran lengkapnya dan segera menuju ke lantai atas.
"Jungkook-ah"
Jungkook menoleh kearah belakang dan seketika ia berubah menjadi sangat kesal saat mengetahui bahwa Jaehyun lah yang sedang menyapanya.
Bagaimana ia bisa melupakan fakta bahwa Jaehyun juga bagian dari Squad Mingyu? Jika Mingyu mengatakan bahwa mereka akan berkumpul, maka bisa dipastikan Jaehyun pasti ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfiction"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...