11. Smile My Girl

6.2K 584 24
                                    

Jeon Jeongguk sedang merasa resah sekarang. Selama tiga hari ia selalu memasang wajah ditekuk, dan selalu tidak bersemangat dalam melakukan apapun. Jeongguk yang biasanya selalu ceria kini tampak uring-uringan dan selalu menyendiri. Seperti seseorang yang terlalu banyak pikiran.

Beruntung, lelaki itu dididik untuk selalu professional dalam bekerja. Jadi bagaimanapun kacaunya suasana hatinya, lelaki itu masih bisa mnyembunyikan perasannya di depan kamera. Tapi Jeongguk tetaplah seorang lelaki yang diliputi rasa gelisah jika itu menyangkut gadisnya, Kim Yerim.

Tiga hari sudah segala bentuk pesan yang ia kirimkan kepada gadisnya tidak mendapatkan sebuah balasan. Panggilan pun sama sekali tidak ada tanggapan.

Saat ia bertemu dengan Yeri pada acara SBS Gayo kemarin, ia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk mendekati Yeri. Gadis itu seperti menghindarinya. Rasanya sakit sekali melihat kesedihan Yeri, tapi ia sendiri tidak bisa berbuat apa-apa. Ia benar-benar sangat khawatir.

Saat ini mereka kembali bertemu di festival akhir tahun milik KBS, dan Jeongguk tidak akan menyia-nyiakan kesempatan bagus ini. Setelah selesai tampil bersama grupnya, Jeongguk beralasan ke toilet, dan saat inilah ia berada. Setelah mendapat info dari Mingyu sang pawang cinta, ia bisa mengetahui keberadaan Yeri sekarang. Gadis itu tengah berjalan sendiri menuju ke ruang ganti miliknya.

Jeongguk kemudian berjalan dengan langkah lebar untuk mengimbangi langkah Yeri. Saat ia sudah berada disebelah gadis itu, Jeongguk mengaitkan jari miliknya dengan milik gadis itu hingga gadis itu nyaris berteriak karena saking terkejutnya.

"Omo!!" Jeongguk menyunggingkan senyum tampan tak berdosanya pada Yeri yang kini menatapnya kaget.

"Hai..." Jeongguk semakin mengeratkan genggamannya, dan gadis itu kini balas menatapnya dengan senyum yang tak kalah lebar. Dapat Jeongguk lihat mata gadis itu sedit berkaca-kacasaat menatapnya.

"Aku merindukanmu.." tanpa menunggu lebih lama lagi, Jeongguk menarik Yeri dalam pelukannya.

Dapat ia rasakan gadisnya juga membalas pelukannya dengan erat. Jeongguk melepaskan genggamannya, dan beralih untuk membelai rambut Yeri, mencoba memberikan rasa tenang pada gadisnya yang kini mulai sedikit terisak.

Jeongguk terus memeluk Yeri semakin erat tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia hanya ingin membuat gadis itu merasa nyaman sekarang, tanpa bertanya apapun. Yeri pasti sangat menderita sekarang, dan ia akan menebusnya setelah selama tiga hari ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menenangkan gadisnya.

"Maafkan aku..." gumamnya pelan.

Yeri melepaskan pelukannya, gadis itu kemudian menggeleng dan menghapus sisa air matanya.

"Tidak apa-apa. Aku mengerti. Maafkan aku karena tidak bisa membalas semua pesanmu. Aku hanya tidak tahu harus membalasnya dengan apa." jawab Yeri.

"Kau tahu? Aku juga berada pada dilema yang besar saat itu. Menyakitkan sekali saat melihatmu sedih seperti itu tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa. Saat aku ingin menemuimu, aku juga tidak bisa. Aku ingin menanyakan kabarmu, kau juga tidak membalas pesanku. Kau membuatku khawatir.." Jeongguk merangkum pipi Yeri kemudian memberikan kecupan singkat di pipinya.

"Maaf..." gumam Yeri pelan.

Jeongguk kembali menarik Yeri dalam pelukannya. "Lain kali jangan seperti ini, apapun yang kau rasakan meskipun itu senang atau susah, kau bisa membaginya padaku. Aku juga tidak keberatan jika hanya mendengar isakanmu sepanjang malam melalui telefon, setidaknya nanti aku bisa memberimu sedikit ketenangan meskipun aku tidak berada didekatmu secara langsung. Kau jadi tidak perlu sesakit ini." Jeongguk mengacak kepala Yeri dengan gemas.

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang