Konser telah berakhir, dan para member BTS pun satu persatu mulai turun dari atas panggung kemudian berjalan melalui lorong panjang yang menghubungkan backstage dengan sebuah ruangan besar yang mana disana sudah hadir beberapa teman dekat dan keluarga para masing-masing member BTS yang menunggu kedatangan mereka.
Para member pun dengan sukacita menyambut mereka, dengan senyuman lebar mereka pun menghampiri masing-masing orang terdekat mereka dan memberikan pelukan. Semua terlihat bahagia disana, kecuali satu orang. Mungkin ia bisa tetap tersenyum ramah dan menyambut pelukan teman-temannya, namun matanya tidak bisa berbohong. Berkali-kali ia terlihat celingukan seperti menunggu kehadiran seseorang.
"Ayo Jeongguk, kita foto sebentar.." ujar salah satu teman SMA Jeongguk yang cukup dekat dengannya.
Jeongguk mengangguk sembari tersenyum kecil, mereka pun akhirnya berfoto. Setelah berfoto dengan temannya, Jeongguk pun melayani beberapa teman member lainnya yang mengajaknya berfoto. Hingga pada akhirnya pintu kembali terbuka dan menampilkan sosok Jongsuk yang berjalan cepat ke arahnya.
Jeongguk menghela napas lega, senyumannya kian melebar seiring langkah Jongsuk yang semakin dekat padanya.
"Ponselku?" Jeongguk mengulurkan tangannya pada Jongsuk.
Jongsuk tersenyum tipis kemudian mengeluarkan ponsel Jeongguk yang sedari tadi tersimpan di sakunya dan menyerahkannya pada Jeongguk. "Kau memang tidak bisa sabar sedikit ya?" kekehnya.
Jeongguk balas tersenyum, setelah itu ia mulai berpamitan dengan teman-temannya dan berjalan keluar mengikuti Jongsuk.
"Apa dia sudah disana?" tanya Jeongguk.
Jongsuk mengangguk. "Iya, dia baru saja masuk ke ruangan yang sudah aku siapkan untuk kalian."
"Terima kasih hyung, oh iya.. Apa kau sudah memastikan dia baik-baik saja? Maksudku, dia sedang tidak dalam kondisi yang baik.. Kakinya cidera, dan-"
"Dia baik-baik saja, aku sudah memastikannya. Kau tidak perlu khawatir." Jongsuk menepuk pelan bahu Jeongguk.
"Terima kasih hyung, kau memang selalu bisa diandalkan."
"Tentu saja, kau juga harus menaikkan gajiku sebagai bukti terima kasihmu.."
Jeongguk tertawa dan balas menepuk pundak Jongsuk. "Tenang saja, itu bisa diatur.."
Keduanya pun akhirnya telah sampai di ruangan pertama yang letaknya tepat dibelokan lorong panjang. "Waktumu kurang lebih satu jam, aku sudah menyiapkan baju gantimu dan kau juga bisa sekalian membersihkan make up disana, jadi setelah dari sini kau bisa langsung pulang."
"Aku ingin pulang dengan Yeri.."
Jongsuk seketika memukul keras bahu Jeongguk. "Besok masih konser, tolong sekali saja kau bisa menurut dan mempermudah pekerjaanku.."
Jeongguk mengerucutkan bibirnya dan mendengus sebal. Dengan setengah hati ia pun mengangguk, menuruti permintaan Jongsuk. Biar bagaimanapun, manajernya itu benar, selama ini Jongsuk-lah yang selalu ia repoti saat dirinya akan pergi berkencan. Tidak hanya itu, selain menjadi manajer pribadi Jeongguk, Jongsuk juga sesekali menjadi bodyguard dadakan untuk Yeri dan kadang juga menjadi perantara antara Jeongguk dengan Yeri ketika mereka sedang dalam fase LDR saat Jeongguk ada kegiatan di luar negeri. Mengirim hadiah sudah menjadi rutinitas Jongsuk sehari-hari.
"Hyung, kau bisa pergi sekarang." ucap Jeongguk.
"Oke. Ingat Jeongguk, hanya satu jam. Dan tolong kembali dengan tepat
waktu, aku sudah kehabisa mengarang alasan untukmu."
"Iya-iya.." jawab Jeongguk dengan senyuman tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfiction"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...