"Yeri-ah? Kau serius tidak ingin membangunkan Jungkook? Sudah hampir 9 jam dia tidur.." ucap ibu Jungkook pada Yeri yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Yeri melirik jam yang terpasang di dinding ruang tamu. Kemudian gadis itu mengangguk pelan. Ibu Jungkook benar, ia harus segera membangunkan Jungkook, dia belum makan sama sekali sejak datang pukul 4 pagi tadi.
"Kalau begitu aku ke atas eomma" ucap Yeri yang dijawab anggukan ibu Jungkook.
"Yeri-ah.." Yeri menghentikan langkahnya, gadis itu menoleh kearah ibu Jungkook yang tersenyum menatapnya.
Ibu Jungkook menghampiri Yeri, dan membelai pipi gadis itu.
"Jangan pernah lelah untuk bersama Jungkook ya.. Terkadang dia suka menyebalkan dan egois. Tapi sebenarnya dia anak yang sangat baik, seumur hidupnya dia tidak pernah membantah kami, dia tidak pernah merasa sebahagia ini dengan gadis lain. Eomma senang bisa melihatnya tersenyum sebahagia ini.."
Yeri tersenyum kemudian mengangguk.
"Jangan pernah dengarkan apapun pendapat orang, apalagi gosip tentang anakku yang mengatakan dia sedang berkencan dengan wanita lain, atau apalah yang bisa membuat hatimu sakit. Eomma minta, kau jangan percaya apapun sebelum Jungkook mengatakan sendiri. Mungkin juga, kalian akan jarang bertemu, karena kesibukan kalian, mungkin kau akan jarang menghubunginya atau mungkin sebaliknya. Tapi kau jangan pernah lelah ya, hanya saling percaya. Dia tidak akan menghianatimu Yeri-ah, eomma kenal betul dengan anak eomma. Dan eomma akan jadi orang pertama yang memukul kepalanya dan menampar pipinya jika ia berani berhianat padamu.."
Yeri tertawa geli menanggapi ocehan panjang ibu Jungkook. Ia kemudian menyambut pelukan hangat ibu Jungkook.
Ia tersenyum, Jungkook pernah mengatakan hal yang sama padanya. Lelaki itu hanya minta ia percaya padanya. Maka semua akan baik-baik saja. Terkadang, ia merasa lelah dengan komentar kebencian yang ia terima, tentang bagaimana sasaeng sering menerrornya, tentang bagaimana sulitnya menghubungi Jungkook ketika ia sangat membutuhkannya.
Namun saat ia merasa seperti itu, ia kembali mengingat bagaimana Jungkook mengatakan kalimat itu padanya. Dan ia merasa kembali tenang saat mengingatnya.
Berkencan diam-diam saat kalian sama-sama meraih popularitas besar memang bukan hal yang mudah, tapi ia yakin seyakin-yakinnya bahwa mereka bisa melewati semuanya.
"Eomma akan terus mendukung hubungan kalian. Kau jangan menyerah ya.." Ibu Jungkook membelai rambut Yeri dengan sayang.
"Lebih baik kau segera bangunkan dia, eomma akan menyiapkan makanan.. Pukul saja kepalanya kalau ia tidak bangun-bangun" sambungnya kemudian.
Yeri mengangguk sambil terkekeh geli. Gadis itu kemudian berjalan menuju lantai atas, dimana kamar Jungkook berada.
Gadis itu kemudian membuka pintu kamar, dan mendapati Jungkook masih terlelap disana. Dengan perlahan ia berjalan mendekat, ia kemudian mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
Yeri tersenyum geli saat melihat bagaimana polosnya Jungkook saat ia sedang tertidur.
"Oppa.. Ayo bangun.. Kau harus makan.." bisik Yeri tepat di telinga Jungkook.
Bukannya bangun, lelaki itu malah menarik Yeri sampai gadis itu ambruk diatas tubuhnya. Yeri memekik kesal saat menyadari betapa eratnya rangkulan Jungkook di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfiction"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...