Yeri nyaris berteriak jika saja mulutnya tidak di bekap dengan erat oleh seseorang yang tiba-tiba menariknya saat ia akan berjalan kembali ke ruang ganti grupnya. Gadis itu mengerang kesal saat mengetahui siapa pemilik tangan jahil yang membekapnya seperti ini. Siapa lagi kalau bukan Jeongguk? Hanya lelaki itu yang mampu melakukan hal gila semacam ini ketika mereka sedang dalam satu acara.
Jeongguk akan mengendap-ngendap untuk mengikutinya dan menculiknya seperti ini. Memanfaatkan waktu beberapa menit mereka untuk saling melepas rindu.
"Hai.." sapa Jeongguk dengan senyuman lebarnya. Lelaki itu melepas bekapan tangannya sembari tersenyum santai, seolah ia sedang berbicara dengan Yeri di apartmentnya. Demi Tuhan! Ini venue acara penghargaan dan siapa saja bisa lewat sini dan memergoki mereka.
"Kenapa kau selalu melakukan hal gila seperti ini?" desis Yeri tajam, saat ini ia sudah berada di sebuah ruangan pojok yan terletak di sebelah tangga darurat. Sangat strategis! Jangan tanya kenapa Jeongguk bisa menemukan tempat seperti ini, lelaki itu memang sangat ajaib.
Jeongguk menyeringai, dengan santai ia memasukkan tangannya dalam saku celana. Lelaki itu terlihat sangat luar biasa tampan hari ini, dengan setelan jas formal berwarna biru dan dipadukan dengan gaya rambutnya yang ditata rapi, memperlihatkan dahi indah yang selalu menjadi favorit Yeri.
"Lima belas menit." Ucap Yeri yang membuat Jeongguk menguap bosan.
"Ayolah, kita sama-sama tahu kau tidak akan menang jika tawar menawar waktu denganku." Ujar Jeongguk santai, perlahan ia maju selangkah mendekat pada Yeri dan merengkuh pinggang gadis itu. merasakan lembut kulit halus itu menyentuh kulitnya.
Dasar kostum sialan! Jeongguk memaki dalam hati saat melihat betapa seksinya Yeri dengan balutan kostum seperti itu. Belahan dada yang terlalu rendah, kain yang terlalu banyak mengekspos kulit perut dan pinggang, dan juga rok yang Jeongguk rasa itu sangat pendek. Jeongguk menggeram kesal saat mengingat beberapa idol pria lain yang terang-terangan mencuri lirik pada tubuh gadisnya, semua itu karena kostum sialan yang dipakai gadis itu hari ini.
"Lima menit. Ayo oppa, jam mu sudah berdetik.."
Jeongguk menyeringai, kenapa ketika gadis itu sedang kesal, ia selalu terlihat berkali-kali lipat lebih seksi? Ia bisa meledak jika terus seperti ini.
"Kenapa kau terdengar sangat tidak ingin bertemu denganku?"
"Bukan seperti itu. Ini tempat umum, siapa saja bisa lewat dan memergoki kita disini."
Jeongguk memasang wajah pura-pura sedih, lelaki itu dengan lucunya mengerucutkan bibirnya. "Mau bagaimana lagi? Aku sudah tidak bisa menahan rinduku.."
Yeri tertawa geli dan mencubit pipi Jeongguk gemas. "Kemarin lusa kita baru bertemu. Baru dua hari.."
"Dua hari? Bahkan satu jam saja aku sudah belingsatan jika tidak bertemu denganmu.."
"Okay..." kali ini Yeri lebih memilih untuk mengalah sekali lagi, sebenarnya tidak bisa dikatakan terpaksa karena sebenarnya ia juga merasakan hal yang sama. Tapi ia masih sedikit waras dari lelaki itu, ia tahu kapan harus memanfaatkan waktu untuk bertemu dan tidak akan melakukan hal nekat semacam ini meskipun rasa rindunya sudah menembus sampai ke ubun-ubun.
"Jadi apa yang bisa aku lakukan untuk menuntaskan rasa rindu kekasihku ini?" ucap Yeri sembari melingkarkan kedua tangannya di leher Jeongguk. Jika sampai ada yang memergoki kami seperti ini, aku jamin besok adalah akhir hidupku.
"Jangan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi. Kita sudah berkali-kali seperti ini, dan semuanya aman-aman saja.."ucap Jeongguk seolah ia bisa membaca isi pikiran Yeri, ia kemudian mengusap pelan kedua sisi wajah Yeri dan mengecup bibir merah menggoda itu dengan gerakan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfiction"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...