52. Our Baby

4.9K 482 96
                                    

KOMEN TIAP BARIS JANGAN LUPA !! ^_^

**

Jeongguk kembali ke rumah sakit tepat pada pukul sepuluh malam. Sambil menenteng paper bag berisi roti dan juga susu kesukaan Yeri, Jeongguk memutar kenop pintu ruang rawat inap Yeri. Ternyata sudah banyak beberapa teman Yeri seperti member Red Velvet lain dan Minho. Dan jangan lupakan Jaehyun yang ternyata sudah berada disini bersama dengan kekasihnya Roseanne.

Jaehyun duduk di sofa yang terletak di pojok ruangan, menatap ke arah Jeongguk tajam dan kedua tangan terkepal erat. Jeongguk menghela napas panjang, sepertinya hari ini ia akan melalui hari yang berat sebelum ia pergi kembali ke Amerika besok.

Semua diam menatap Jeongguk yang kini berjalan ke arah Yeri yang saat ini menatapnya dengan mata berbinar ceria.

Jeongguk menunduk beberapa kali untuk menyapa member Red Velvet dan Minho kemudian menghampiri Yeri untuk memberinya satu kecupan singkat di dahi gadis itu. "Bagaimana keadaanmu?"

"Baik.. Tentu saja." jawab Yeri.

Jeongguk tersenyum simpul, kemudian menata makanan yang ia bawa di dalam lemari kecil yang terletak di samping ranjang Yeri.

"Ya Jeon Jeongguk!"

Gerakan tangan Jeongguk yang semula menata makanan terhenti di udara ketika suara Jaehyun memanggil namanya. Semuanya menatap Jaehyun tegang, Jeongguk perlahan bangkit kemudian berbalik untuk menatap Jaehyun, membalas tatapan marah Jaehyun dengan wajah yang tenang.

"Bisa kita bicara?" tanya Jaehyun, lebih terdengar seperti perintah karena setelah Jaehyun menyelesaikan kalimatnya, ia kemudian berbalik menuju pintu keluar.

Tidak ada pilihan selain menghadapinya. Alih-alih menghindar, Jeongguk lebih memilih untuk mengangguk dan mengikuti langkah Jaehyun.

"Oppa-"

Minho mencegah tangan Yeri yang hendak menahan Jeongguk pergi. "Biarkan saja mereka.."

"Tapi-"

"Tidak akan terjadi apa-apa." Sergah Minho dengan suara lembutnya.

**

"Masih ingat apa pesanku saat terakhir kali kita membahas masalah Yerim?" tanya Jaehyun saat ia dan Jeongguk keluar dari ruang rawat inap Yeri.

"Jaga Yerim, dan jangan sampai dia terluka." Jawab Jeongguk pelan.

Kedua mata Jaehyun terpejam, lelaki itu menyembunyikan kepalan tangannya di balik saku jaket sambil menghela napas panjang. "Dan yang terjadi sekarang?" tanya Jaehyun kemudian.

Jeongguk mendongak, membalas tatapan Jaehyun dengan berani. "Aku akan siap menerima apapun sekalipun kau menghajarku sekarang.."

Jaehyun terkekeh sinis, "Oh jelas.... Kau ingin tahu seberapa besar aku ingin membunuhmu saat ini?"

"Maaf.." tidak menyangkal apapun, Jeongguk hanya mampu menunduk dalam.

"Jika sampai dia terluka sedikit saja, maka aku adalah orang pertama yang akan menariknya darimu. Apa kau masih ingat kalimat itu?" bisik Jaehyun, lelaki itu benar-benar berusaha sekuat mungkin untuk menahan kepalan tangannya agar tidak terayun untuk menghajar habis lelaki di depannya ini.

"Ingat..." jawab Jeongguk lemah.

Tepat setelah Jeongguk menjawab pertanyaan Jaehyun, lelaki itu seperti sudah tidak mampu menahan tubuhnya dan jatuh berlutut di depan Jaehyun. "Ku mohon... Jangan lakukan itu..." ucapnya penuh permohonan.

Jaehyun terkesiap, ia sungguh tidak memprediksi Jeongguk akan seperti ini. "Hey! Apa yang kau lakukan?" Jaehyun ikut berlutut di depan Jeongguk, mencengkeram bahu Jeongguk kuat. "..selain bajingan aku juga baru tahu kalau kau adalah lelaki yang lemah.." ucapnya tajam.

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang