77. Feel Special

7.3K 485 135
                                    

"Setelah menciumku lalu kau mau kabur begitu saja? Apa kau bercanda?"

Tubuh Yeri sedikit tegang tatkala kedua tangan Jeongguk tiba-tiba melingkari perutnya. Diletakkannya piring yang baru saja ia cuci ke dalam rak dengan sedikit hati-hati. Mereka sering melakukan hal ini bahkan lebih, tapi jika Jeongguk menyerangnya tiba-tiba seperti ini juga lama-lama ia bisa jantungan.

Yeri menghela napas guna meredakan debaran jantungnya yang mulai menggila ketika merasakan bibir Jeongguk yang mulai menciumi belakang kepalanya, kedua tangannya kini sudah bertumpu di ujung kitchen set guna menahan tubuhnya yang perlahan melemah karena sentuhan itu.

Jeongguk memutar tubuh Yeri pelan untuk menghadap padanya. Lelaki itu kemudian menaikkan sebelah tangannya, mengusap lembut sebelah pipi Yeri sembari menatap gadis itu dengan pandangan memuja. Tatapannya lembut seolah menghipnotis Yeri, membuat gadis itu terdiam seperti patung dengan perasaan yang membuncah bahagia. Lelaki itu memperlakukannya dengan begitu lembut seolah ia adalah barang berharga yang mudah hancur jika ia lengah sedikit saja. Bersama Jeongguk, Yeri merasa sangat cantik, merasa sangat spesial dan merasa sangat dicintai. Dan Yeri beruntung memiliki Jeongguk karena itu.

"Kau cantik sekali malam ini.." bisik Jeongguk sambil menarik wajah Yeri mendekat untuk menyatukan kedua kening mereka. "..membuatku semakin cemas saat memikirkan bagaimana jika ada pria lain yang punya niatan untuk merebutmu dariku. Serius Yerim... Siapa yang tidak tertarik dengan gadis secantik dirimu?"

Jika ini terjadi di lain waktu mungkin saja Yeri akan tertawa mendengar kalimat cheesy itu. Tapi tidak untuk saat ini, saat wajah tampan Jeongguk tepat berada dihadapannya, dengan tatapan yang begitu dalam menusuk hingga ke relung hatinya, membuatnya seolah ditelanjangi perlahan walau hanya dengan sebuah tatapan.

Yeri nyaris mengumpat pelan saat Jeongguk menggodanya dengan kecupan singkat di ujung bibirnya. Bukannya menciumnya di bibir seperti biasa, lelaki itu malah tersenyum miring dan menggeserkan bibirnya untuk menjelajahi sebelah wajah Yeri. Mengecupi sebelah pipi Yeri dengan penuh perasaan sebelum akhirnya menyatukan bibirnya ke bibir gadis itu. Yeri melenguh sembari mengalungkan tangan pada leher Jeongguk. Tangan Jeongguk yang semula menahan tengkuk Yeri, kini beralih mencengkeram lembut pinggang gadis itu, menarik tubuh itu merapat padanya dengan sempurna. Bibir mereka bertaut mesra, pagutan itu perlahan menjadi lumatan hingga pada akhirnya menjadi belitan. Yeri mengerang pelan ketika ujung lidah mereka bertemu, membuat dirinya seolah melayang dengan ribuan kupu-kupu yang terbang diatas perutnya. Demi apapun! Jeongguk tidak pernah gagal membuatnya bertekuk lutut.

Bibir lelaki itu terasa lembut dan napas lelaki itu berhembus hangat di permukaan wajahnya, menimbulkan gelenyar menyenangkan yang siap membuat Yeri porak poranda seketika. Yeri menurunkan tangannya yang semula di leher Jeongguk, kedua tangan itu kini beralih mengusap dada lelaki itu hingga pada akhirnya menelusup di balik lengan kanan lelaki itu, merasakan permukaan guratan tatto kulit lelaki itu. Damn! Yeri tidak tahu bahwa tatto itu sedikit meningkatkan sensasi ciuman mereka menjadi lebih menyenangkan. Yeri refleks mendesah ketika tangan Jeongguk mulai balas menyerang dengan menyusup di balik kaus yang ia gunakan mengusap perut hingga perlahan merambat ke penggungnya, mengirimkan sinyal dan getaran hasrat yang meluap-luap.

Yeri tahu ini tidak benar, dan ia bisa menebak kemana arah sentuhan ini jika keduanya sama-sama tidak ada yang berniat untuk mengakhiri. Keraguan perlahan muncul di kepalanya, namun saat Jeongguk semakin memajukan tubuhnya dan semakin mendesakkan lidahnya untuk menguasai dirinya, Yeri seketika kembali lupa diri. Alih-alih mendorong Jeongguk, ia malah mengerang pelan saat sentuhan lelaki itu semakin menginvasi habis seluruh tubuhnya.

"Sudah tahu akibatnya jika menggodaku seperti itu?" Bisik Jeongguk saat lelaki itu memutus ciuman mereka. Setelah mengatakan itu, Jeongguk kembali menunduk untuk memberi lumatan singkat di bibir Yeri. "..berani memancingku, berarti kau harus berani tanggung jawab jika aku berubah menjadi singa kelaparan seperti sekarang." Ucapnya.

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang