Jeongguk mengamati sekelilingnya dengan waspada sambil menggenggam ponsel Jaehyun. Setelah menutup pintu dengan hati-hati, Jeongguk kemudian membuka passcode ponsel Jaehyun yang sengaja ia intip diam-diam saat Jaehyun mencoba membuka ponsel miliknya. Jeongguk mengubah ponsel Jaehyun dalam mode silent dan tidak lupa juga mematikan koneksi datanya agar saat ia menggeledah isi ponsel tersebut, ia tidak akan terganggu dengan masuknya chat baru atau notifikasi lainnya.
Jeongguk memejamkan mata sesaat kemudian menghela napas berat. Ia tahu ini tidak benar, tapi jika ia tidak memastikannya sekarang, ia bisa tersiksa dengan rasa yang tidak nyaman seperti ini. Dengan jantung yang berdegup kencang, Jeongguk kembali menggerakkan tangannya untuk membuka sebuah fitur chat yang menampilkan beberapa kolom chat saat Jeongguk mulai membukanya.
Dan Jeongguk terkekeh sinis saat mengetahui bahwa Jaehyun sengaja memberi pin untuk kolom chat-nya dengan Yeri.
Napasnya tertahan. Jantungnya mulai berdegup lebih kencang. Berderu karena antisipasi akan skenario terburuk yang perlahan terputar di otak. Dia berusaha tetap tenang sembari terus men-scroll isi chat tersebut.
Namun, kenapa gadisnya itu harus membalas chat Jaehyun dengan kalimat "Aku juga merindukanmu.."?
Jeongguk menelan ludah dengan masih terus membaca chat itu.
Aku merindukanmu, kapan kau kembali?
Setelah selesai siaran, aku akan menjemputmu, kita akan makan diluar. Aku merindukanmu.
Terima kasih untuk hari ini, thank's for the kiss, aku akan senang sekali jika bisa merasakannya lagi.
Jeongguk merasa tak bisa bernapas usai membacanya.
Kiss? Jadi apa mereka pernah berciuman? Sebenarnya bagaimana ceritanya mereka bisa berbuat seperti itu dibelakangnya? Apa yang sudah terjadi?
Dengan rahang terkatup rapat, Jeongguk membuka ponselnya dan mengirim pesan untuk Yeri.
Setelah kau kembali, kita harus segera bertemu..
Kemudian, dia memilih untuk membaca isi chat itu dari awal, membuat dadanya semakin sesak saat mengetahui perbuatan gadisnya. Jeongguk sudah tidak kuasa menahan kekecewaannya. Jeongguk bisa membayangkan saat Jaehyun dan Yeri tengah bersama, tertawa bersama dan berciuman bersama. Sudah sampai mana hubungan mereka? Kenapa Yeri melakukan ini semua? Kenapa gadis itu melanggar janjinya? Betapa ini semua memang nyata dan yang lebih menyakitkan adalah gadis itu melakukan ini semua di belakangnya.
Jeongguk berusaha menenangkan diri. Dia menutup aplikasi fitur chat itu, dan segera menghantamkan kepalan tangannya pada tembok, seolah melampiaskan emosinya yang sudah meluap sejak saat ia membaca isi chat tersebut. Jeongguk berteriak sejadi-jadinya, melemparkan segala barang yang tertata rapi di kamar khusus miliknya yang berada di dalam markas khusus yang dibangunnya bersama teman-temannya yang lain.
Jeongguk memejamkan matanya erat. Ia merasakan rasa pusing yang begitu hebat di kepalanya. Napasnya terasa sesak hingga ia kesulitan bahkan untuk menelan ludah sekalipun. Jeongguk tersiksa.
"Jeongguk? Buka pintunya! Apa yang terjadi.."
Suara Yugyeom terdengar bersamaan dengan ketukan di pintu kamar yang saat ini ditempati oleh Jeongguk. Tersirat kepanikan dalam nada suara lelaki itu.
"Jeongguk, hanya ada aku disini. Kau bisa cerita apapun padaku, buka pintunya. Kita bisa bicara.."
Jeongguk jatuh bersimpuh, kedua tangannya menjambak rambutnya kuat-kuat. Ia sudah hancur sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfiction"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...