26. Great Seducer

4.5K 422 108
                                    

Sebelum kalian baca part ini, gue mau sedikit curhat sama kalian bahwa sebenernya gue udah niat banget publish ini part dari kemarin. Tapi karena lagi-lagi kebodohan gue kumat lagi, semuanya jadi gagal!

Dengan bego-nya, setelah gue ngetik panjang-panjang di word gue udah copy tapi gue close word itu dan gue nggak simpen documentnya. Sebelum gue nge-close itu kayak ada muncul tulisan yang nggak gue baca dan gue main klik 'don't' aja karena gue udah gak sabar banget pingin cepet publish. Eh pas di paste di wattpad, tulisannya gak keluar dan ternyata kehapus begitu aja.

KEBAYANG GA SIH PERASANNYA PAS KALIAN UDAH CAPE-CAPE NGETIK TERUS ILANG GITU AJA? DAN LO HARUS NGETIK DARI AWAL?

RASANYA ITU UDAH KAYAK BIKIN ANAK, TERUS DI GEDEIN, TERUS PAS UDAH GEDE DAN BISA DI ANDELIN, TIBA-TIBA ANAKNYA DIGONDOL KOLONG WEWE! NAH TUH KAYA BEGITU TUH RASANYA!

INGINKU BERKATA KASAR!

Tapi yaudalahya, akhirnya gue perjuangin lagi buat ngetik dari awal dan jadilah part ini lagi..... Semoga suka, dan selamat membaca...

***

"Yeri-ah!"

Yeri menoleh, dan senyumnya mengembang saat matanya bertemu pandang dengan sosok Jaehyun yang berdiri tidak jauh di depannya sambil melambaikan tangan menyapa. Lelaki itu kemudian berjalan menghampirinya dengan membawa segelas kopi di tangan.

Seperti biasa, Jaehyun masih mempesona dengan visualnya yang mematikan. Rambutnya yang sedikit basah karena keringat terlihat semakin menambah tingkat ketampanan lelaki itu dari terlalu tampan hingga sampai kepada tahap sangat-sangat keterlaluan tampannya.

Penampilan lelaki itu terlihat santai. Hoodie berwarna pastel serta celana training dengan sneakers yang semakin membuatnya terlihat seperti karakter cinta pertama yang keluar dari novel remaja. Oh ya! Jangan lupakan senyuman mematikan lelaki itu yang bisa meluluhlantahkan hati para fangirl dalam waktu sekejap.

Sepasang mata Jaehyun menatapnya dengan binar penuh ketertarikan. Tatapannya penuh kagum, memuja dan mendamba. Yeri sendiri tidak tahu apakah dirinya harus senang atau merasa ngeri.

"Latihan?" tanya Jaehyun saat lelaki itu sudah berada di sebelah Yeri.

"Iya, latihan terakhir sebelum konser di Jepang besok..." jawab Yeri. Kemudian Jaehyun dan Yeri berjalan bersisian. "..kau sendiri?" tanya Yeri kemudian.

"Latihan sebentar, tapi satu jam lagi kami pergi lagi karena ada jadwal." Jawab Jaehyun. Yeri terlihat mengamati penampilan Jaehyun sesaat, kemudian berujar, "Sepertinya kau terlihat lebih sehat.."

Jaehyun mengernyit bingung, "Wae? Memangnya sebelumnya aku sakit?"

Yeri menautkan kedua alisnya heran, "Kau tidak sadar kalau tadi pagi kau terlihat sangat pucat bahkan sampai pingsan?"

Jaehyun terlihat berpikir sesaat, seketika lelaki itu meringis pelan kemudian tersenyum salah tingkah. "Iya, aku sedikit merasa pusing tadi pagi."

Yeri menghentikan langkahnya, matanya menyipit tajam menatap ke arah Jaehyun. "Sedikit? Sampai pingsan kau bilang sedikit? Oppa.. Sampai kapan kau terus-terusan mengabaikan kesehatanmu? Kau akhir-akhir ini sangat sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu untuk istirahat. Jangan terlalu memaksakan diri, tubuhmu juga perlu istirahat.."

Jaehyun tersenyum, "Mungkin jika yang mengomeliku seperti ini adalah pacarku, aku pasti senang sekali.."

Yeri mendecak gusar, "Memangnya hanya pacar saja yang boleh mengomel? Aku juga mengomel untuk kebaikanmu. Berhentilah membuatku khawatir.."

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang