22. Totally Yours

5.5K 498 38
                                    

"Sudah lama?"

Jeongguk tersenyum sambil terus melanjutkan aktivitasnya meminum air mineral dingin yang ia ambil dari lemari es di dapur milik keluarga Yeri.

"Kau sudah bangun?" Tanya Jeongguk sambil gadisnya yang saat ini sedang menyandarkan kepala di lengannya sambil memeluknya dari belakang.

Yeri mengangguk kecil, gadis itu semakin melingkarkan rangkulannya dan membenamkan wajahnya di lengan besar Jeongguk.

Jeongguk mengelus pelan lengan kecil itu, kemudian berbalik menghadap sang gadis. Lelaki itu kemudian terkekeh geli saat melihat bagaimana berantakannya gadisnya jika sedang bangun tidur. Wajah tanpa make up dan rambut yang acak-acakan.

"Aku jelek ya?" Tanya Yeri sambil mengerucutkan bibir. Tangannya kemudian beralih memperbaiki rambutnya yang berantakan dengan gerakan seadanya.

"Tidak. Gadis Jeon Jeongguk selalu cantik." Jeongguk mengecup sekilas bibir Yeri.

Yeri mencibir. "Jangan membual.."

"Aku tidak membual, kau berjuta-juta kali terlihat lebih cantik bila tidak memakai make up seperti saat ini.. Terlihat.. Eum..." Jeongguk menarik tubuh mungil itu dalam dekapannya kemudian berbisik. "Sangat seksi.."

Yeri menyeringai. Dapat ia rasakan tangan Jeongguk mulai menginvasi di balik kaos tipisnya. Yeri menggigit bibir bawahnya menahan gelenyar aneh yang selalu ia rasakan saat Jeongguk mulai menyentuhnya.

Rasanya seperti ribuan kupu-kupu berterbangan di perutnya.

Jeongguk kemudian mengangkat tubuhnya dengan mudah dan mendudukkannya di atas meja dapur. Lelaki itu kemudian menenggelamkan wajahnya di pelukan gadis itu. Mendekap gadisnya dengan erat, tanpa mengucap kalimat apapun.

Melihat dan merasakan bagaimana cara Jeongguk merengkuhnya seperti ini, Yeri dapat merasakan bahwa lelaki itu sepertinya sedang dalam mood yang kurang baik.

"Ada apa?" Tanya Yeri sambil membelai rambut Jeongguk dan menyandarkan dagunya di puncak kepala lelaki itu.

"Aku sedang tidak ingin membahas itu, karena sekarang ada yang lebih penting.." jawab Jeongguk masih sambil merengkuh Yeri.

"Apa yang lebih penting?"

"Aku merindukanmu.."

Yeri tertawa. "Aku juga.."

Setelah puas memeluki gadisnya, Jeongguk kemudian mengurai rengkuhannya dan beralih merapikan rambut gadisnya yang berantakan.

"Bagaimana liburanmu?" Tanya Jeongguk.

"Menyenangkan. Kami memanfaatkan waktu yang ada dengan sangat baik."

"Aku lega mendengarnya.. Sampaikan terimakasihku pada Sae Ron, karena sudah membuat gadisku tersenyum kembali.." ujar Jeongguk setelah memberi kecupan singkat di pipi Yeri.

"Dia tidak menerima ucapan terimakasih, lain kali kau harus menraktirnya.."

"Oke, atur saja waktunya."

"Ngomong-ngomong, kenapa rumah ini sepi sekali?" tanya Yeri sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.

"Mereka semua sedang pergi makan bersama, tadi sebenarnya kau diajak, tapi kau menolaknya."

Yeri mengerjap, sejenak berfikir. Beberapa detik kemudian gadis itu menyengir geli. "Iya, aku tadi sangat lelah sekali."

Jeongguk tertawa. "Apa kau lapar?"

Yeri menangguk dengan ekspresi wajah lucu.

"Mau pesan makanan?" tanya Jeongguk.

Yeri mengangguk dengan semangat, gadis itu kemudian mengulurkan tangan kanannya yang kosong, mengisyaratkan Jeongguk agar menyerahkan ponselnya.

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang