50. My Girl..

4.2K 509 245
                                    

Besok insyaallah update lanjutannya.. Kalau kalian komen di tiap baris. Bisa ya?

Tolong siapkan bantal buat gebukin eikee via online. Eh engga ding buat dipelukin aja soalnya ada beberapa scene yang bikin greget.

Selamat membaca

***

"Aku akan membicarakannya dengan Jeongguk."

Suara berat Taehyung terdengar begitu lemah, ponselnya masih tertempel di telinga dan sedang ia genggam erat.

Saat ini Choi Minho sedang berbicara dengannya, walau hanya melalui sambungan panggilan, Taehyung dapat merasakan bagaimana marahnya Minho saat ini. Walau jelas kemarahan itu bukan ditujukan untuknya, Taehyung tetap merasa khawatir.

Minho memang hanya mengabari jika saat ini Yeri sedang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan, namun Taehyung tetap merasa ada yang tidak beres di sini. Seperti akan ada masalah besar nantinya yang siap menunggu Jeongguk di Korea.

Taehyung menjambak rambutnya frustasi, bagaimana ia harus mengatakannya pada Jeongguk. Jelas saat ini Yeri sangat membutuhkan Jeongguk disana, tetapi keadaannya saat ini sangat tidak memungkinkan untuk Jeongguk kembali pulang.

Tapi Jeongguk tetaplah Jeongguk, ia akan tetap melakukan apapun yang ia mau. Taehyung berani bertaruh, bahkan adiknya itu rela menghajar siapa saja yang menghalanginya untuk bertemu dengan Yeri, terlebih dalam keadaan yang seperti ini.

Suara derak pintu dibuka membuat Taehyung terkesiap. Lelaki berambut pirang itu seketika menoleh ke arah pintu, matanya membeliak lebar ketika ia melihat siapa orang yang tadi membuka pintu kamarnya. Orang yang saat ini sedang ia khawatirkan itu kini menatapnya datar, dengan wajah yang menyiratkan kegelisahan juga ponsel yang tergenggam erat di tangannya.

Jeon Jeongguk menatapnya dengan raut wajah frustasi. "Hyung... Aku tiba-tiba merasa ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Aku tiba-tiba merasa khawatir, terlebih saat Yerim tidak juga mengabariku sejak beberapa jam yang lalu." ucapnya pelan seraya langkahnya yang semakin dekat pada Taehyung.

"Duduk dulu.." -ya, kau benar sesuatu yang buruk memang telah terjadi.

Jeongguk duduk di samping Taehyung, saat ini mereka berdua tengah duduk bersama di atas ranjang kamar Taehyung, saling berbagi tatap dengan pandangan yang sulit di artikan maknanya.

"Berjanjilah untuk tidak gegabah dan dengarkan aku baik-baik.." ucap Taehyung sambil menepuk pundak Jeongguk.

Jeongguk mengerjap, sorot matanya semakin terlihat gelisah. "Hyung, katakan apa yang terjadi. Ini pasti tentang Yerim kan?"

Taehyung menghela napas, ia terpejam beberapa saat, mencoba berpikir sejenak sekiranya apa rangkaian kalimat yant tepat untuk ia katakan pada lelaki ini. Ia belum mengatakan apapun saja, Jeongguk sudah sekalut ini.

"Yerim saat ini sedang di rawat di rumah sakit.." sambung Taehyung, dapat ia rasakan bahu yang saat ini ia cengkeram perlahan turun. Pandangan Jeongguk berubah sayu.

"Apa dia—baik-baik saja?" tanya Jeongguk, ia kemudian menggeleng cepat, buru-buru mengoreksi kalimatnya, "..tidak, maksudku apa yang terjadi padanya?" suaranya berubah kalut, jantungnya berdegup kencang.

"Tenang dulu-"

"Apa yang terjadi padanya???" Jeongguk menyela dengan nada suara yang meninggi.

Taehyung kembali menghela napas panjang, "Mobil yang ia kendarai bersama supir keluarganya mengalami kecelakaan. Ada mobil yang melaju dengan cepat dari arah berlawanan yang menabrak mobilnya, tepat di kursi penumpang, tempat ia duduk."

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang