Yeri memakai sepatu santainya dengan gerakan tergesa. Setelah memastikan penampilannya, gadis itu kemudian berpamitan kepada seluruh unnie-nya untuk pergi.
"Unnie, aku pergi dulu."
"Jangan pulang terlalu larut.." pesan Irene yang dibalas anggukan Yeri.
"Hati-hati Yeri-ah!""Ne, aku pergi dulu unnie.."
Yeri menaikkan kembali resleting jacketnya dan memakai tudungnya hingga menutup kepala. Gadis itu kemudian mengambil ponselnya yang ia simpan dibalik saku jaketnya.
"Aku sedang dalam perjalanan oppa.." ucapnya.
"Aku sudah di basement, kutunggu.."
"Ne.."
Setelah mematikan kembali sambungan panggilannya, gadis itu kemudian menyalakan tombol lift yang berada di depannya.
Lift kosong.
Yeri mendesah lega, dengan cepat gadis itu masuk ke dalam lift. Setelah pintu lift hampir menutup, terdengar suara lift berdenting dan sebuah tangan terlihat menahan kedua sisi pintu lift yang perlahan menutup.
Lift kembali terbuka. Dan tubuh Yeri seketika menegang saat melihat siapa pemilik tangan tersebut. Jantungnya berdegup cepat, rasanya sama persis seperti apa yang ia rasakan semalam saat si pemilik tangan itu menyentuhnya tepat di bibir.
Tubuh Yeri kembali bergetar saat lelaki itu dengan canggung ikut berdiri di sebelahnya.
Sial!
"Hai.." sapa lelaki itu memutus kecanggungan.
"Hai, Jae oppa.."
Jaehyun tersenyum canggung. Entah kenapa suasana lift mendadak panas dan sesak. Lelaki tampan itu berusaha mengontrol dirinya dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana trainingnya dalam posisi terkepal.
Sungguh! Ia sama sekali tidak pernah berdekatan dengan Yeri dengan suasana canggung seperti ini. Biasanya mereka saling melempar candaan konyol saat bertemu dan tertawa bersama, tidak seperti ini. Baik keduanya kali ini lebih tertarik untuk saling membuang muka dan menggeser tubuh berjauhan.
Sangat jauh, terlalu jauh, dan jika boleh meminta keduanya memilih untuk tidak di pertemukan kembali entah di belahan bumi manapun. Dimana saja, asal mereka tidak kembali bertemu dengan suasana canggung seperti ini.
"Selesai latihan?" Tanya Yeri sambil mengamati penampilan Jaehyun yang terlihat sporty dengan setelan olahraga, dan dahi sedikit bercucuran keringat.
Ah sial! Kenapa Jae oppa semakin terlihat tampan ketika sedang berkeringat seperti ini?
Yeri memukul kepalanya untuk kembali menyadarkan pikirannya yang mendadak gila karena melihat penampilan berkeringat ala Jaehyun yang memang saat itu selesai melakukan latihan kebugaran tubuh.
"Yeri-ah, kau kenapa?" Jaehyun mendekat, dan Yeri dengan sigap menghindar.
"Tidak apa-apa.." gadis itu bersikap waspada.
Jangan sampai lelaki itu kembali mendekat, dan ia akan khilaf lagi. Oke, sekarang bibir merah lelaki itu mengundang sekali untuk dicium.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfic"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...