38. Don't Be a Bastard

6.9K 493 49
                                    

"Hai, oppa! Lama tidak bertemu ya?" sapa Yurim ketika Jeongguk memasuki ruang tamu kediaman keluarga Yeri.

Jeongguk tersenyum kecil kemudian berjalan mendekat pada Yurim dan mengacak kecil puncak kepala gadis itu. "Lama sekali. Kau tidak rindu pada oppa?"

Yurim semakin melebarkan senyumnya, matanya melirik ke arah paper bag yang sedang dibawa Jeongguk. "Aku lebih ingin bertemu dengan ini..." tanpa menunggu Jeongguk memberikannya padanya, gadis itu langsung menyambar paper bag itu dan segera membuka isinya.

"Awwww!!! Oppa!! Aku benar-benar menyayangimu... Terima kasih terima kasih!!" Yurim mencubit sebelah pipi Jeongguk sembari mengangkat album terbaru BTS yang sedari tadi berada dalam paper bag yang dibawa oleh Jeongguk, lengkap dengan tanda tangan Suga, photocard Suga, dan juga surat khusus yang ditulis tangan oleh Suga khusus untuk Yurim.

Jeongguk tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menyunggingkan senyumnya. Adik Yeri itu memang sangat menyukai Suga dan setiap ia berkunjung ke rumah Yeri, adik Yurim selalu menginterogasinya mengenai kabar rekan satu grup nya itu. Setiap album terbaru BTS keluar, Yurim tidak pernah absen untuk menitipkan album nya pada Jeongguk untuk di mintai tanda tangan Suga. Dan sampai sekarang kebiasaan itu rutin dilakukan oleh mereka.

"Maaf, oppa terlambat memberikannya padamu. Oppa baru ada waktu.."

Yurim menggeleng cepat, "Sama sekali tidak apa-apa. Aku rela menunggu seberapa lama pun kalau hasilnya se menakjubkan ini! Ini daebak! Suga oppa menuliskan surat panjang untukku. Khusus untukku! Kau mengatakan padanya kalau aku adik Yeri unnie?"

Jeongguk terkekeh kemudian mengangguk. Sebenarnya, Jeongguk sendiri tidak menyangka kalau Suga sampai menuliskan surat khusus untuk Yurim. Selama ini ketika Jeongguk ingin meminta tanda tangan lelaki itu, Suga hanya akan menandatanganinya dengan menuliskan note kecil seperti biasa tanpa banyak bertanya. Tapi setelah ia jujur mengenai hubungannya pada Yeri padanya dan pada member yang lain, Suga yang selama ini selalu terlihat tenang mendadak sangat heboh dan banyak bertanya ketika Jeongguk mengatakan bahwa selama ini tanda tangan yang ia mintai adalah titipan dari Yurim, adik dari Yeri. Suga terlihat begitu tertarik dan sengaja memperlakukan album titipan dari Yurim dengan perlakuan spesial. Bahkan lelaki itu mengatakan pada Jeongguk, "Tolong sampaikan pada Yurim, dia bisa menemuiku kapan saja dia mau.."

"Lihat ini oppa... Dia menulis seperti ini, 'Yurim-ah! Menikahlah dengan oppa ketika kau sudah besar nanti.. Oppa akan menunggumu..' daebak! Daebak! Daebak! Ahhhhh! Rasanya jantungku ingin melompat keluar aku bahagia sekali oppa....."

Jeongguk yang semula meminum airnya dengan tenang seketika memuntahkannya kembali. Matanya membeliak kaget, dengan cepat ia bergerak merebut surat dari Suga yang sedari tadi di genggam oleh Yurim dan membacanya. Jeongguk membeliak kaget membaca kebenaran kalimat Yurim yang ia baca di surat itu. "Ah, hyung ini benar-benar!" gumamnya.

"Suga oppa bilang kalau aku ingin bertemu dengannya aku bisa meminta tolong padamu."

"Tidak!"

Yurim seketika mengerucutkan bibirnya kesal. "Ah, wae???"

"Tidak ada. Tidak boleh dan itu tidak akan pernah terjadi." jawab Jeongguk lugas, nada suara lelaki itu seakan tidak ingin dibantah kali ini.

"Ah, oppa!!"

Jeongguk tidak menghiraukan rengekan Yurim, lelaki itu kemudian berbalik menuju tangga yang menghubungkan lantai satu dengan lantai dua dimana kamar Yeri berada. Dan bisa ditebak, Yurim mengekorinya hingga ia sampai di depan kamar Yeri.

"Yurim, tidak bisa kah kau mendengar oppa dengan baik dan menjawab 'iya'?" Jeongguk berbalik menghadap Yurim dan bertanya dengan suara pelan.

Yurim masih menggeleng tidak terima. "Aku hanya ingin bertemu dengannya."

Mine (Jungri) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang