SEKANGEN APA KALIYAN SAMA CERITA INI?
U READY GUYS? SIAPIN YANG EMPUK-EMPUK BUAT PELAMPIASAN. SEMOGA BERMANFAAT..
P.S DISARANKAN BANGET UNTUK PUTER VIDEO DI LINK YANG KU SEMATKAN DI ATAS.. BACANYA PAS DI PART YANG- AH KALIAN PASTI TAULAH ITU DI PUTERNYA PAS KAPAN... WKWK..
HAPPY READING..
**
Dua jam lagi dan setelah Jeongguk menginjakkan kakinya keluar dari ruangan ini, Yeri tahu bahwa semua yang terjadi di antara mereka esok, tidak akan sama lagi. Meski keduanya telah sepakat untuk mengucap janji untuk tidak saling melepaskan, namun jauh di dalam relung hatinya, gadis itu tetap merasa khawatir.
Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan, dan baik keduanya juga sama-sama tidak tahu ini akan berlangsung sampai kapan. Semuanya bisa berubah. Hanya ada kemungkinan, Jeongguk menepati janjinya untuk kembali menjemputnya dengan kebahagiaan, atau lelaki itu menemukan kebahagiaan lain dan meninggalkannya sendirian. Menggenggam pecahan hati yang telah di rusak oleh sebuah kepercayaan.
Dadanya serasa di tekan ketika hal itu terbesit lagi dalam pikirannya. Yeri takut bahwasanya hari ini akan jadi hari terakhirnya bersama dengan Jeongguk.
"Memikirkan apa lagi?"
Yeri terkesiap ketika dagunya di angkat naik oleh Jeongguk. Saat ini, Jeongguk kini menatapnya lurus dengan sorot kegelisahan yang sama. Jeongguk tersenyum perih, lelaki itu kemudian ikut duduk di sisi kosong ranjang Yeri sembari merangkum kedua sisi wajah gadis itu, membelainya dengan lembut. "Yerim, katakan apa aku bisa meninggalkanmu seperti ini?" tanya Jeongguk lembut.
"Aku baik-baik saja.." jawab Yeri pelan sembari berusaha keras mengulas senyumnya.
"Jaga diri baik-baik sayang.. Aku janji ini tidak akan lama, dan aku akan mengusahakan apapun.. apapun agar kita bisa bersama lagi.." ucap Jeongguk sebelum akhirnya ia mendaratkan sebuah kecupan panjang pada dahi Yeri.
"Masih ada waktu, apa aku boleh meminta sesuatu?" tanya Yeri. Jantung Yeri berdegup kencang ketika ia mengatakan hal itu. Ia tahu ini gila, ia tahu ini sangat keterlaluan dan sungguh beresiko. Tapi izinkanlah ia untuk bersikap egois sekali lagi, setidaknya hari ini saja.
Jeongguk mengangguk sembari merapikan helai rambut Yeri dengan tetap mengulas senyuman manis di bibirnya. "Boleh..." jawab Jeongguk dengan sabar.
"Masih ada waktu, dan kita masih Jeongguk dan Yerim yang kemarin kan? Setidaknya hari ini saja, lupakan mereka, lupakan perjanjian kita dengan kedua orang tua kita. Hari ini... Aku ingin melepasmu dengan senyuman.." ucap Yeri dengan sisa tenaganya, gadis itu kemudian menunduk semakin dalam.
Jeongguk tertegun untuk beberapa saat, namun setelahnya lelaki itu kembali menguasai keadaan dan dengan cepat mengurai senyuman lebarnya. "Tunggu sebentar.." ucap Jeongguk, setelah itu ia berdiri dan berjalan menuju pintu dan dengan cepat mengunci pintu tersebut dan kembali menghampiri Yeri.
"Mau mendengarku bernyanyi?" tanya Jeongguk lembut sambil mengusap pelan pipi Yeri.
"Tentu.." jawab Yeri dengan semangat.
Jeongguk menurunkan tangannya untuk menggenggam erat jemari Yeri. Setelah memberi kecupan di punggung tangan gadis itu, Jeongguk kemudian membuka bibirnya untuk mengalunkan sebuah lagu.
🎼
nareul saranghaneun beobeun eoryeopji anhayo~
jigeum moseup geudaero nareul kkok anajuseyo~
uri najungeneun eotteohge doeljin mollado~
jeonghaejiji anhaseo geuge naneun johayo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine (Jungri)
Fanfiction"Ketika aku memutuskan untuk menerimamu kembali, aku sudah menegaskan pada diriku sendiri untuk tidak membiarkan diriku tersakiti lagi. Dan ketika kau memutuskan untuk kembali padaku, itu artinya kau sudah merelakan dirimu untuk terjebak disini, ber...